Jangan lupa bagi vote and follow kawan😍
Berbagi itu Indah,
Happy ReadingTerpaksa, itulah awal kisah ini di mulai. Dimana aku menerima seseorang sebagai pacar pertamaku yang namanya adalah Aldy Mahendra, namun aku menerimanya bukan berlandaskan Cinta, melainkan sebab aku terpaksa. Jika aku tidak menerimanya aku akan terus disebut sebagai perusak hubungan orang. Bagaimana tidak? Banyak pria yang mendekatiku dengan alasan ingin berteman denganku, aku tahu aku adalah anak baru di SMAN 1 Angkasa, tapi apakah salah jika hanya berteman?
Oh ya, selain itu aku juga tidak enak dengan teman dekatku yang bernama Putry Maheswari. Putry adalah sahabat Aldy, jadi wajar saja jika putry sangat mendukung hubunganku dengan Aldy. Aldy orang yang sangatlah baik, berulangkali ia mendekatiku, memberi perhatian padaku, sebelum aku menerimanya di hadapan putry, ini juga berawal pada saat ia menanyakanku dan Aldy
" ku dengar kalian sudah berpacaran ya? Wahh kapan? Kenapa tidak memberitahuku?" belum sempat aku menjawab dia malah bertanya lagi,
"kalian kog diam, bagaimana?"
Akupun tak tahu hendak menjawab apa padanya,"jangan tanya padaku, tanya saja padanya",
"lah kog malah jadi gua? Hehehe"
kata aldy,menurutku ini tidaklah lucu, bahkan tak ada hal yang pantas di jadikan bahan untuk tertawa, aku tegang sebab mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus menerimanya.
"put, iya aku sudah berpacaran dengannya kemarin", sembari tersenyum tipis,
"wahh aku bahagia mendengarnya, congrast ya aldy. Jaga Naura baik-baik:)"
Ahh, ini sungguh membuat dadaku sesak, bagaimana bisa? Aku mencintai yang lain. Dan aku malah menerimanya sebagai pacarku, cinta bukanlah hal yang bisa di permainkan, sebab pasti akan berakhir dengan menyakitkan.
Tuhan,.. Andai saja aku tidak membalas salah satu pesan teman priaku seperti itu, ini pasti tidak terjadi!
Saat itu aku berbalas chat dengan Alif Pradipa, menurutku itu biasa saja, namun tak kusangka pacarnya cemburu besar padaku, seolah saat itu aku terjebak dalam api yang terlanjur membara, tak tahu ingin keluar lewat arah yang mana? Akhirnya aku terjebak dalam lingkaran api tersebut.
Aku menelfon Aldy pada saat aku belum berpacaran dengannya, tit..tit.. Suara deringan telfonku padanya, beberapa kali aku coba menelfon dirinya, namun tak diangkat. Sampai pada akhirnya telfonku berdering,
"ah, akhirnya ini dia yang ku tunggu" gumamku dalam hati. Aku pun bergegas menekan tombol hijau di hpku,tangisku pun pecah.
" Dy, kenapa dari tadi tidak kamu angkat? Kamu kemana?", tanyaku dahulu sebelum aku memulai percakapan.
"Maaf ra tadi aku di jalan" ujarnya."Dy, aku tidak tahu bercerita pada siapa, dengar aku sebentar saja. Dy hari ini aku benar-benar hancur! Semua menjauhiku, semua mencaciku, semua tak suka padaku", kataku sambil terisak,
"kenapa bisa begitu? Kamu salah apa?" ujarnya,"Dy, apa salah bercanda dengan teman pria? Jika kamu melihat percakapanku dengannya, mungkin kamu akan salah paham dan membenciku, Dy apa kamu akan pergi meninggalkanku nanti? Bukankah kamu bilang kau sayang padaku?",
entah apa yang ku katakan, yang jelas dadaku terasa sesak dan sakit sampai pada saat Aldy mengatakan.."oh, ini dia screen shot percakapanmu dengan Alif, maaf ra aku harus lakuin ini"
tit tit telfon itu pun berakhir, aku kesal dengan Aldy karena ia tidak mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu ia malah cemburu buta dan mengakhiri telfon tersebut, bukan hanya mematikannya tapi juga memblokir kontakku.Kepalaku terasa mau pecah, pada siapa aku dapat berbicara?
Siapa yang dapat mendengarkanku?
Yang ada hanya caci maki yang masuk di whatsapku, bukan hanya lewat chat tapi juga story Wa mereka, tuhan kemana aku harus pergi?
Kenapa semua jadi begini?
Aku harus bagaimana? Sampai pada saat aku sibuk menangis sambil membaca chat wa dan story mereka, akupun teringat pada seseorang yang selalu ada untukku dia adalah Daffin Zachery sahabat dekat Aldy.Daffin juga menyukaiku bahkan jauh sebelum Aldy menyukaiku, namun ia tak tega pada Aldy.
Daffin lebih baik mengalah untuk Aldy karena baginya kebahagiaan Aldy adalah yang nomor satu, tidak mungkin ia menghancurkan persahabatan 6 tahun yang sudah ia bangun dengan Aldy hanya karena Wanita.Jariku dengan cepat mencari nomor Daffin di Wa ku,
"fin, bisa telfon aku? Ada yang ingin aku ceritakan padamu",
beberapa detik ia pun menelfonku."halo, Ra?", memanggilku.
"fin,.." ah lidahku kelu untuk berbicara, suara terisak-isak, dadaku terasa sesak, hingga ia berbicara memecahkan kesunyian.
" Ra, kamu kenapa? Kenapa kamu menangis? Katakan padaku, cepat ceritakan ra, jangan buat aku hawatir"
Tak kusangka ia sangat hawatir padaku? Suaranya bergetar menunggu jawabku.
"Fin, aku dijauhi oleh mereka, aku di caci maki, mungkin jika kamu melihat chat ku dengan Alif kamu akan memblokirku, bahkan membenciku", ujarku.
"mengapa? Apa salahnya bercakapan dengan teman? Ah ini ada pesan masuk, ra ini bukti screen shot percakapanmu dengan Alif, jujur aku cemburu melihatnya, tapi sebelum itu bisakah kamu menjelaskannya padaku?",
"Fin, bukan seperti itu, kamu tahu kan aku ini anak lugu, aku tak ingin membela diri agar terlihat benar, tapi aku hanya ingin sama seperti teman lainnya, ku kira candaan itu takkan jadi masalah sebab candaanku sama seperti anak lainnya, namun ternyata menjadi masalah besar yang tak tahu bagaimana cara aku pecahkan"
beberapa lama, Daffin hanya terdiam, entah apa yang ia fikirkan? Mungkin saja ia ingin mengahiri rasanya padaku atau mungkin,...tiba-tiba
"Ra, tenang dulu ya, aku bantu kamu untuk selesaikan masalah ini, mungkin mereka salah paham padamu. Tapi bisa tidak kamu meminta maaf pada Clara pacar Alif, tentu saja ia cemburu sebab kamu chat seperti ini pada pacarnya, meskipun hanya sekedar candaan?"
.....aku ingin menceritakan
bagaimana sosok Daffin bagiku, sebelum aku melanjutkan kisah berikutnya.....Jangan lupa bagi vote and follow kawan😍
Berbagi itu Indah,
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIGONO LOVE♥
Roman pour Adolescents"cinta bukanlah keterpaksaan, tapi ❤ sebuah ketulusan yang datang dari hati nurani yang paling dalam" Bantu Vote guys🤗 jan lupa follow yah💕 comment juga ceritaku bagus atau g?😀🤭 Btw ceritanya gua jamin seru ya, awalnya emang agak membosankan ta...