Kenapa?

54 1 0
                                    

Dugaanku ternyata benar,

senja kemarin adalah pertanda ia pergi, dan mentari pagi ini adalah nyata ia tak mungkin kembali

Tunit..tunit
Bunyi whatsapku,

"Ra sorry, aku g bisa lanjutin hubungan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra sorry, aku g bisa lanjutin hubungan kita. Kamu tau tidak rasanya di khianati? Melupakan memang butuh waktu, tapi aku g sanggup ra"

Chat daffin pagi itu mengagetkanku, kurasa semua hanya sampai disini, tak ada yang mampu ku perbaiki kembali,

"aku ngerti kog daf, maafin aku ya daf. Kemarin aku sudah coba perbaiki hubungan kita, namun gagal"
Jawabku apa adanya,

"Gua Bosan ra! Bosan dengan sikap kamu, bosan dengan kegagalan kamu melupakan Aldy"

Bosan? Mengapa tak kau katakan, jika bersamaku hanya membawa luka dan lara.
Mengertilah diam tak menunjukkan apapun. Adakah orang bisu bisa menanyakan dengan suara? Atau orang tuli dengan keheningan? Ataukah aku dengan kebungkamanmu?

"kenapa g bilang daf? Kalau kamu bosan denganku? Kalau kamu capek menghadapiku? Kamu bisa menyalahkanku, bisa mengatakan apa saja kecuali kata BOSAN! Menurutku itu terlalu menyakitkan"
Jawabku pada ucapnya,

Mengapa langit bersamaan menangis dengan  mataku? Rasanya aku ingin menutup hatiku rapat-rapat, sebab cinta hanya kebodohan bagiku, mereka hanya bisa protes tanpa memahami perasaanku, posisi sulit yang aku rasa. Mungkin kala ini aku takkan membiarkan siapapun masuk untuk melukai.

Suara gemuruh langit yang mengamuk, meredamkan suara isak yang menggema, tetesan langit yang membasahi wajahku, menyamarkan tangis menderas.
Saat semua terasa menyakiti, angin lembut ku rasa seperti sabit, yang menyayat menggoreskan dan menambah luka.

Daffin hanya membaca balasan pesan yang aku kirimkan, ia tak membalas sepatah katapun, entah alasannya karena apa? Aku rasa ini sudah menjadi akhir kisah kita.

Kamu pergi tanpa kejelasan, ingin menyudahi atau memperbaiki.
Di sekolah kau abaikan aku, seperti angin lalu. Kau tak menyapa ataupun melihat, kurasa aku memang sudah tak ada artinya namun masih bisa ku lihat secercah harapan.  Aku tak tahu apa yang kamu inginkan? 1 bulan sudah berlalu tanpa kejelasan yang ada hanya tangisan, goresan, dan kebisuan.
Pergilah jika ingin pergi tapi toling katakan padaku, setidaknya agar aku tidak terus menerus berada dalam ruang harap.

Pergilah jika ingin pergi tapi toling katakan padaku, setidaknya agar aku tidak terus menerus berada dalam ruang harap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa bagi vote and follow kawan😍
Berbagi  itu Indah,
Happy Reading

TRIGONO LOVE♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang