Debbie Si Kadal: HARTA KARUN KAKEK TUA

5.2K 98 4
                                    

DEBBIE SI KADAL

Debbie baru berusia sekitar 25 tahun. Baru setahun saja, ia menjalani kehidupan berumah tangganya. Tapi malam ini,,, ia harus melarikan dirinya jauh-jauh,,, sejauh timur dari barat... jauh dari suaminya. Bagaimana tidak? Suaminya sudah berusia tujuh puluh tahun. Dinikahinya hanya demi warisan.

Sebelumnya, Debbie sempat melayani laki-laki uzur itu sebagai perawatnya. Dan menurut vonis dokter, seharusnya umur sang suami tidak bertahan lebih dari satu bulan. Ternyata sudah setahun,,, belum juga di panggil Yang Maha Kuasa... Dan Debbie sudah kehabisan alasan,,, terus menghindari kewajiban malam pengantin dengan alasan datang bulan, alasan terlalu lelah, alasan sedang tidak enak badan, alasan sedang ingusan,,, bila laki-laki uzur itu mau menyentuhnya. Tapi setahun sudah berlalu... dan alasan itu sudah expired. Meskipun sudah uzur,,, suaminya itu luar biasa kuat daya ingatnya. Juga kuat semangat hidupnya. Apalagi setelah menikah dengan Debbie. Laki-laki itu malah semakin gigih untuk bertahan hidup.

Laki-laki itu sering bilang... kalau Debbie lah yang membuatnya jadi bersemangat hidup. Debbie tak habis pikir,,, tak cukupkah tujuh puluh tahun hidup kaya raya, terhormat, makan enak dan tidur enak? Masih saja punya keinginan untuk menyentuh Debbie yang muda dan molek, walau sedikit saja...

Debbie tak tahan lagi. Bau laki-laki itu pun sudah mirip-mirip dengan alam kubur...

Pokoknyaaaa,,,, Debbie membatin, Aku harus menyelamatkan kehormatanku!!!

Debbie pun dengan cepat mengangkut semua barang-barang pribadinya berikut menggasak beberapa juta rupiah yang di simpan suaminya itu di balik kasur. Debbie masih bergidik dangdut ahay,,, bila mengingat suaminya gemar sekali menyimpan apapun di balik kasurnya. Bahkan terkadang,,, juice wortel yang tidak mau di minumnya pun, di tuang ke balik kasurnya itu. Hingga baru ketahuan di saat sudah menimbulkan bau-bauan alami yang busuk-busuk...

Debbie memperhatikan semua barang bawaan di kopernya, yang tergeletak pasrah untuk di muat sampai gendut,,, di ruang riasnya yang terpisah dari ruang kamar tidur. Ruang tersendiri yang di rancang khusus untuk merias diri ataupun memadankan stelan pakaiannya...

Suaminya yang kaya-raya itu begitu memanjakannya... Rumahnya pun gedong berlantai tiga. Hampir di buat menjadi empat lantai. Tapi tak jadi,,, berhubung gempa di beberapa tahun belakangan,,, jadi pelanggan yang mulai sering mampir ke Padang.

Macam Siti Nurbaya di pendem sama Datuk Maringgi, bah!, batin Debbie... yang ayahnya masih mendapat sedikit garis keturunan asal Karo. Tapi ia merasa dirinya lebih mirip dengan orang Sulawesi. Kulitnya terang gemilang dengan mata yang kecil yang menukik seperti mata kucing. Hidungnya bangir dan bentuk bibirnya mungil sempurna seperti buah cherry. Rambutnya agak ikal. Ia tidak mau di sebut keriting. Padahal... memang keriting... hampir seperti rambut khas orang-orang Afrika. Dan bagian itulah yang paling ia tidak sukai. Sudah banyak rupiah tergelontor demi membuatnya rambutnya lurus papak seperti rambut panjang para selebritis.

Debbie juga menjadi perawat mendadak, karena salah alamat. Ia mencari alamat rumah neneknya yang di Bukit Tinggi. Tapi malah nyasar ke rumah si laki-laki uzur yang kini jadi suaminya. Pada mulanya, ia di sangka perawat. Dapat pekerjaan kilat dengan bayaran selangit,,, tentulah Debbie mau. Lama luntang-lantung di Jakarta membuatnya mendadak gerah. Pulang ke kampung nenek,,, berharap ada angin sejuk untuk mendapatkan calon suami yang ganteng, kaya dan sukses... tapi itu tidak ada di kampungnya. Sekalinya ada,,, sudah uzur pula... dan tidak ganteng lagi. Beberapa bagian sudah bergelampir. Sisanya kempot.

Debbie melirik sesekali ke suaminya yang sedang tidur ternganga dengan balutan jubah tidurnya yang bermotif macan. Katanya, barang import. Dari hasil empat buah perkebunan karet yang masing-masingnya seluas tiga ribu hektar,,, suaminya bisa menikmati hari tua dengan berkelimpahan...

Debbie Si Kadal: HARTA KARUN KAKEK TUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang