BAGIAN 5: DEBBIE DAN SAPIUDIN

1.5K 55 1
                                    

BAGIAN 5: DEBBIE DAN SAPIUDIN

Debbie sudah mulai merasa bosan. Baru beberapa hari saja menjalani hidup mewah tanpa tujuan, membuatnya sudah merasa seperti boneka di atas panggung. Ia terbiasa beraktivitas dengan gesit, penuh ketelitian dan perhitungan matang,,, PLUS! kesabaran yang tinggi... sewaktu terlempar ke jalanan dulu.

Debbie adalah salah satu copet yang cukup berprestasi. Ia hanya cukup berpura-pura untuk menabrak seorang laki-laki, lalu meminta maaf dan menanyakan apakah ada bagian yang sakit... sedikit meraba-raba tubuh si laki-laki, membuat mata si laki-laki terhipnotis padanya, sambil tangan kirinya atau tangan kanannya sepak sana-sini, merogoh cepat ke saku belakang celana si laki-laki yang di tabraknya. Lalu berpamitan dengan segera sebelum si laki-laki melayang itu meminta nomor telepon genggam Debbie... dan mengetahui,,, bahwa telepon genggamnya atau dompetnya sudah raib bin ajaib. Dan untuk itu, Debbie membutuhkan satu gerakan yang gesit serta kemampuan yang lihai untuk mengendalikan situasi supaya sip.

Tetapi setelah belajar di dalam dunia pencurian dengan semakin dalam, Debbie mulai beranjak ke level mencuri dengan cara halus... yaitu mencuri hati para lelaki kaya yang hidungnya belang-belang, bisa vertikal atau horisontal, yang mana saja, bagi Debbie sama saja. Yang penting adalah isi dompetnya tebal, ATM dan Credit Cardnya berderet.

Semakin lama, cara Debbie semakin halus saja... ia tidak mengesankan lagi, kalau dirinya adalah perempuan materialistis. Dengan cara selalu berpura-pura membuka dompetnya bila ingin membeli sesuatu. Biasanya si laki-laki akan merasa gengsi lalu mengatakan, "Gak usah... biar saya yang bayar..." Lalu Debbie akan menjawab dengan perkataan yang memancing ego laki-laki semakin jauh, "Jangan... takutnya duit kamu gak cukup. Saya gak biasa belanja yang murah-murah, soalnya... kasian kalo kamu nanti pulang, gak sanggup beli bensin..." Tentunya Debbie akan mengatakannya dengan nada seolah bercanda. Sambil tertawa, "Hek hekkk hekkkk..." Tapi biasanya, respon si laki-laki malah semakin ngotot... "Eh, enggak! Saya mampu kok, beli'in apa yang kamu mau..." NAH!!! Itulah pin ATM Debbie untuk menarik banyak rupiah demi mendapatkan barang-barang idamannya. Debbie akan bersikap seolah-olah ia merasa tidak enak hati... lalu ia akan menyodorkan sederetan daftar belanjaannya yang bisa membuat si laki-laki bangkrut mendadak,,, tanpa harus terkesan... salah.

Lama-lama, Debbie mulai kelelahan, harus selalu mencari korban baru, follow up dari awal yang terkadang memakan waktu,,, belum lagi kalau si laki-laki hidung belang meminta cipika cipiki sampai minta cium di bibir. Debbie akan langsung berkelit dan mengaku kalau dirinya sedang flu berat dan tak mau menulari si laki-laki tersebut. Kalau laki-laki itu sudah minta yang lebih jauh lagi,,, itu tanda-tanda Debbie harus mencopot dirinya sendiri dari inang yang digerogotinya. Ia akan langsung mengaku kalau dirinya menderita HIV lalu bertangisan dayak untuk meyakinkan si laki-laki... agar segera mengambil langkah seribu. Walhasil,,, si laki-laki takkan pernah muncul lagi di dalam kehidupannya... Dan maka,,, Dan karena itulah,,, Dan demikianlah,,, eng ing eng,,, jadilah Debbie mengakhiri semuanya dengan memilih satu laki-laki saja... yang kaya-raya... untuk menjadi suaminya... dan hidup tenang, jauh dari suasana perkotaan.

Tapi Debbie belum pernah lagi merasakan yang namanya... jatuh cinta. Cukup hanya pada cinta pertamanya yang merenggut semua impiannya.

Keinginan Debbie untuk menempuh pendidikan dan hidup sukses, hidup baik-baik dan menikah dengan orang yang saling mencintai dengannya,,, kandas sudah. Persis seperti kisah Alejandro,,, usia Debbie baru 22 tahun saat ia jadi terlempar untuk hidup di jalanan dan semakin terjerat dengan dunia malam. Bisikan manis dan rayuan kekasihnya membuat Debbie bangkrut total dan terjerat hutang. Debbie tak berani pulang ataupun berterus terang pada keluarganya. Bahwa ia sudah kehilangan segalanya. Uang untuk biaya kuliah, kehormatannya sebagai perempuan,,, juga keyakinannya akan cinta sejati itu... nyata. Senyata sebuah fakta... tentang matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat...

Debbie Si Kadal: HARTA KARUN KAKEK TUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang