"Aku hanya ingin menikahinya."
.
Satu minggu adalah waktu yang sangat cukup untuk mengenal siapa itu Kai.
Dia brengsek. Dia bajingan kotor yang munafik dan semua hal yang buruk ada di dalam kepalanya. Seulgi tidak memiliki niat sedikitpun untuk melanjutkan pekerjaannya bersama pria busuk ini. Semalam, dia baru saja dijual oleh bajingan ini kepada bajingan lain tanpa sepengetahuannya.
Kisah mana lagi yang bisa lebih bejat dari ini?
"Aku tidak punya pilihan lain. Dia penyumbang terbesar untuk club. Dia tiang utama kami, Seulgi."
Bukan alasan yang enak untuk didengar. Kai duduk di kursinya dengan lumayan panik, itu membuat Seulgi lumayan senang. Setidaknya, bajingan ini harus tahu bahwa karyawan terbaik mereka akan segera enyah.
"Kemarin adalah hari terakhirku bekerja. Aku berhenti."
"Seulgi-"
"Aku belum menandatangani kontrak karena statusku masih training. Aku tidak akan terkena penalty dan kau juga tidak harus memberikan pesangon. Permisi."
Kai meninggalkan kursinya untuk mengejar bartender kesayangannya itu. Terus menjelaskan apapun yang pada dasarnya tidak Seulgi pedulikan hingga mulutnya berbusa. Persetan dengan kalimat-kalimat busuk itu karena dia ingin segera pergi dari neraka kecil ini.
Sampai dimana mereka berdiri di depan pintu belakang club, Kai menghentikan ocehannya karena mantan karyawan nya itu berbalik.
"Aku tidak akan melupakan semuanya. Bagaimanapun juga, aku tetap manusia. Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Dan, ada satu hal yang harus kau tahu."
Satu minggu adalah waktu yang sangat cukup untuk mengenal siapa itu Kai.
Dia brengsek. Dia bajingan. Dia pria yang sudah menjualnya kemarin malam dan Seulgi membenci semua hal yang ada di sana. Semuanya, baik botol-botol minuman itu hingga para pelanggannya. Seulgi membenci semuanya sampai ke dalam tulang dan daging.
Tapi, pengecualian untuk satu orang yang sudah dia anggap sebagai eonni-nya sendiri.
"Jika kau menjual Solar eonni seperti kau menjualku, aku akan membunuhmu."
.
.
.
Sehari. Dua hari.
Seminggu. Dua minggu.
Satu bulan kemudian.
Setelah berhenti dari club milik Kai, Seulgi mendapatkan pekerjaan baru sebagai karyawan di sebuah bookstore sekaligus cafe. Ini adalah sebulan pertama untuknya, Seulgi merasa bahwa dia sudah mulai ahli dalam bidang ini.
Setidaknya, dia sudah bisa membedakan mana buku biographi dan mana yang otobiographi.
Kemajuan sederhana yang membuatnya terus tersenyum sepanjang hari.
"Aku akan menjadi best employee dan menendangmu dari sana, Wen." Setelah merapikan buku terakhir untuk edisi April, Seulgi bergumam setengah bersumpah untuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TCATB || seulmin•
Fanfiction[18+] [NC] [COMPLETED] Seulgi tahu betul siapa ayah dari bayi yang ada di perutnya saat ini. Si dominan tampan, si kaya raya, dan si kejam; Park Jimin yang sangat ahli untuk bermain kotor. Seulgi menyebutnya sebagai kutukan. Seulgi X Jimin ❗❗ THIS S...