6. No Clear Skies

5.3K 456 45
                                    

Menyambut hari baru dimana udara dingin mulai membayang-bayangi kota.

Itu berarti, usia kandungannya sudah memasuki bulan ke tujuh dan rasanya Seulgi jadi sangat mudah kelelahan. Seringkali, dia membayangkan untuk seharian hanya tidur di ranjangnya dan hanya akan bergerak untuk sepiring nasi.

Tapi, berjalan-jalan juga bukan hal yang buruk. Justru bagus jika Seulgi banyak melakukan kegiatan fisik, bukan begitu?

"Seulgi eonni!" suara melengking Yeri menggaung di telinga.

Wanita itu duduk di lantai dapur tanpa alas apapun. Dengan sebuah box coklat seukuran kotak sepatu yang terbuka. Yeri juga tersenyum sangat cerah.

"Kemarilah! Aku menemukan album foto Jimin oppa jaman dulu!"

Seulgi mendekat pelan. Menanggung seseorang di dalam tubuhnya tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk bergerak dengan cepat. Beruntung karena Yeri peka dengan kesulitan kakak iparnya itu, jadi mereka pindah ke ruang tamu.

Membongkar isi box berdebu itu dengan Seulgi yang terlihat cukup penasaran.

"Aku menemukan box ini di bawah tempat tidurku. Ya ampun, debunya." Yeri menutup hidungnya dengan jari karena debu mulai memenuhi udara.

Di sana, ada beberapa barang aneh yang kebanyakan Seulgi tidak tahu bagaimana menyebutnya. Dia hanya melihat bahwa Yeri memiliki gantungan kunci rusa dari kayu, hiasan bola untuk pohon natal, kaos kaki santa dan sebuah lencana.

Lencana yang terlihat tidak asing.

Seulgi mengambilnya. Mencermati lencana berbentuk bintang warna hitam dengan tulisan di tengahnya.

Bongnam Primary School

"Yeri, ini milik siapa?" Seulgi membersihkan permukaan lencana yang sudah berjamur itu dengan sekuat tenaga.

Pasalnya, meskipun tulisan di tengah itu sudah hampir hancur karena berjamur tapi Seulgi yakin kalau itu memang lencana milik sekolah dasarnya dulu. Sekolah dasar Bongnam.

"Tentu saja punya Jimin oppa. Aku tidak pernah bersekolah di Korea."

Seulgi melihat lencana itu dalam rasa takjub. Mengabaikan Yeri yang masih sibuk mengeluarkan seluruh isi box penuh debu untuk sebuah album foto.

Ini jelas lencana sekolah dasarnya dulu. Seulgi sangat yakin karena dia memakai benda itu selama enam tahun dan jelas ada nama sekolahnya di sana. Lalu, jika memang lencana ini milik Jimin, itu berarti mereka dulu bersekolah di tempat yang sama.

Bagaimana Seulgi bisa tidak tahu?

Lagipula, bukankah dia dan Jimin lahir di tahun yang sama? Itu berarti mereka berada di angkatan yang sama pula. Atau setidaknya, hanya beda satu tahun jika salah satu dari mereka terlambat.

"Ah ketemu!" Yeri menjerit. Mengangkat sebuah album foto ukuran segenggaman tangan.

Dengan terburu, membuka satu persatu lembaran yang sudah lengket karena jamur. Yeri mendengus sebal karena gambarnya sudah rusak. Mungkin karena udara lembab dan terlalu lama disimpan.

Tidak bisa dipungkiri, Seulgi juga sedikit kecewa.

Tapi, Yeri pantang menyerah. Dia membuka tiap lembar dengan penuh perasaan. Meneliti setiap foto demi memperlihatkan kepada Seulgi bagaimana rupa Jimin dulu.

TCATB || seulmin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang