epilogue - it's D-Day!

379 40 5
                                    

Hari ini akhirnya datang juga. Hari yang membuat keluarga Ichad khususnya Kak Acha ketar-ketir, sibuk selama berbulan-bulan hingga akhirnya hari ini pun tiba.

Iya, ini hari pernikahan Kak Acha! Masih ingat kan kalau Kak Acha mau nikah?

Ichad yang merupakan keluarga inti—adik dari kak Acha—pun ikut merasakan euforianya. Ikut merasakan kesibukannya serta ikut merasakan deg-degannya. Ichad juga sudah fitting untuk baju adat yang akan ia kenakan di hari pernikahan, begitu juga dengan Papa, Mama, Bang Rio dan Kak Rissa. Sang calon pengantin mah sudah wara-wiri sejak berhari-hari yang lalu, sibuk memoles dirinya.

Suasana bahagia dan haru menyelimuti keluarga Ichad sejak pagi. Setelah tadi siang sudah dilaksanakan akad nikah—iya kini Kak Acha dan suaminya—Bang Jef—resmi menikah!—sekarang tiba lah acara resepsi pernikahan.

Keluarga besar, sanak saudara dan kerabat dari Kak Acha serta Bang Jef sudah memenuhi hall.

Setelah kata sambutan dari kedua belah pihak keluarga lalu penampilan dari tarian adat kini waktunya makan-makan!

Kak Acha dan Bang Jef sudah siap di pelaminan untuk bersalaman dengan orang-orang yang datang. Lagu-lagu khas pernikahan pun mulai dimainkan oleh band tersebut—band yang bermain di pernikahan ini merupakan teman-teman dari Bang Jef sendiri lho!

Ichad juga mulai sibuk bersalaman dengan orang-orang yang datang. Ichad tidak bisa berhenti tersenyum karena suasana bahagia begitu terasa malam ini. Kakak perempuan pertamanya menikah. Ichad sempat hampir menitikkan air mata saat ijab-kabul tadi siang. Nggak menyangka aja... Kak Acha sekarang sudah ada yang jagain, bukan lagi dirinya ataupun Bang Rio.

Ichad dekat dengan ketiga kakaknya. Kak Acha sering banget masakin Ichad berbagai makanan dari mulai pasta sampai berbagai jenis kue yang Ichad nggak tahu namanya apa. Kak Acha memang suka banget memasak—lebih tepatnya bereksperimen sih cuma Ichad rasa bukan eksperimen soalnya hasil masakanya enak semua! Pernah waktu itu Kak Acha membuat cookies namun sedikit gosong, tapi masih enak-enak aja tuh, malah habis dilahap oleh dirinya dan teman-temannya.

Masakan Kak Acha juga terkenal banget di lingkungan teman-teman Ichad yang sering main ke rumahnya. Gara-gara ini Kak Acha jadi kenal dan dekat dengan teman-teman Ichad.

Dulu waktu sma, rumah Ichad jadi basecamp bagi anak-anak kelasnya, tiap ada kerja kelompok, yang kelompoknya ada Ichad di dalamnya, pasti akan berakhir dengan kerja kelompok di rumah Ichad. Lokasi rumah Ichad strategis sih nggak begitu jauh dari sekolah dan rumah teman-teman lainnya, makanya rumah Ichad jadi tempat berkumpul.

Sampai kuliah, masih banyak teman-teman Ichad yang di sma dulu sering main ke rumah Ichad. Rumah Ichad cukup luas sehingga sering banget rumah Ichad dijadikan tempat untuk sekedar berkumpul atau semacam bukber, tahun-baruan dan acara-acara lainnya.

Bisa dibilang rumah Ichad tuh pewe banget deh buat ngumpul-ngumpul. Keluarga Ichad juga selalu welcome dengan teman-temannya.

Kalau udah berurusan dengan Kak Acha, teman-teman Ichad mah ngaco ngomongnya.

Adnan pernah bilang, "Chad gue mau jadi adeknya Kak Acha juga dong."

Ichad cuma ketawa aja, "ogah kali gue jadi saudara kandung lo."

Chandra lebih ngaco lagi, dia pernah bilang, "Chad kayaknya gue naksir sama Kak Acha..."

Ichad langsung jitak kepalanya Chandra lalu berkata, "heh itu kakak gue anjing." lalu Chandra pun kabur.

Semuanya heboh begitu mendengar kabar bahwa Kak Acha akan segera menikah.

"HAH YANG MANA CALON SUAMINYA??" Tanya Chandra histeris, "lo bisa nggak sih nggak teriak gue tuh kaget." Ucap Zefanya.

stop & stareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang