he is the 'everyone talks about'

553 64 4
                                    


"Kak ini temen lo bukan sih?"

Gue menoleh, menatap handphone Vanda yang ia dekatkan ke arah gue, memicingkan mata gue,  "Hmm? itu siapa Van? aku nggak keliatan."

"Coba sini aku liat." Adin yang duduk di sebelah Vanda pun mengambil alih handphone Vanda, menatap layar yang menampilkan foto seorang cowok yang nggak begitu bisa gue lihat, "Ooh iya kak ini temen kamu tau, siapa tuh namanya..."

Gue menenggak ocha dingin gue, "Hah? siapaa?" fotonya nggak begitu jelas, gue nggak bisa mengenali siapa yang ada di foto itu.

Oh iya kami sekarang lagi sushi dates!  kegiatan yang cukup sering gue lakukan bersama sepupu-sepupu gue. Yaa walau gue nggak begitu suka sushi tapi sushi dates ini jadi semacam acara rutin yang membuat gue dan sepupu-sepupu gue ini kumpul, semacam ajang untuk catching up things aja hehe.

Mereka ini sepupu dari keluarga mama. Perbedaan umur kami nggak begitu jauh, makanya bisa deket banget sama mereka. Ada Ruby, Shelma, Vanda dan Adin. Ruby yang seumuran sama gue. Shelma–atau biasa dipanggil Ce—beda setahun sama gue, begitu juga dengan Vanda, kalau Adin yang paling kecil, doain yaa dia bentar lagi mau kuliah nih hihi.

"Aduh aku lupa! pokoknya ada huruf C nya namanya..." Ucap Adin yang masih berusaha menerka-nerka siapa nama temen gue yang ada di foto itu.

"Siapa sih? Coba liat doong." Ruby mengambil handphone Vanda, "Oalaah ini mah si Ichad, Li." Ucapnya kemudian mengembalikan handphone Vanda.

"Nah! iya, tuh benerkan ada C nya HAHA."

"Ichad? masa sih kok beda?" kini aku melihat foto yang ada di handphone Vanda dengan jarak yang lebih dekat, "eh iya deh bener Ichad."

"temen gue ngefans banget sama dia masa." Vanda mengambil sebuah sushi favoritnya Adin, "Din aku bagi yaa."

"Iyaa ambil aja, kayaknya aku udah mulai bosen sama menu yang ini..." Ucap Adin meringis.

"—Biasa itu mah Van, dia dimana-mana emang banyak yang ngefans." Ucap Ruby, "ya nggak Li?"

Gue mengambil takoyaki yang tersisa satu dan memakannya, "Iya Van haha dari sma juga kayak gitu." enak banget huhu kalau takoyaki gue masih suka hehe, "Lo nggak ngefans juga?" Tanya gue jahil.

"Hmm not my type hehe." Vanda pun melanjutkan perkataanya, "temen gue ngefans banget sumpah, ini aja dia foto diem-diem pas di kantin."

Ce yang sedang menikmati sashimi nya pun berkata, "Ya tipe lo mah yang kayak Regi kan."

Vanda terkekeh mendengar nama pacarnya disebut, "Yoi dong hehe."

"Haha serius dia foto diem diem?" Tanya gue. Pantes ya fotonya tadi nggak begitu jelas?

"Iyaa nih liat aja," Vanda pun menunjukkan kembali foto Ichad, "Ini tuh dia duduk deket meja temen gue, makanya dia bisa foto diem-diem gini."

Gue mengangguk-ngangguk memberitahu Vanda bahwa gue mengerti. Oh iya btw, Ichad itu satu fakultas sama Vanda, cuma Vanda jatohnya itu adek tingkatnya dia.

"Dia tuh terkenal banget deh di temen-temen gue." Ucap Vanda.

Aku tersenyum, "emang gitu Van kayaknya dari dia lahir kayak gitu deh... HAHA lebay, gak deng..."

Ruby tertawa, "eh tapi sumpah setuju sih gue kalau dia dari lahir kayak gitu hahaha."

"yakan By..."

"HAHA emang sih kak tapi asli semua orang tuh ngomongin dia."

"Hahaha gak heran, Ichad emang cakep sih terus baik pula—" belum selesai Ruby berbicara, Vanda pun berkata "sumpah!! iya itu yang semua orang bilang jir, ya gue kan gak kenal dan gak pernah—atau belum pernah ada kerja bareng dia makanya ya nggak tau dia orangnya kayak gimana..."

stop & stareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang