9

1.2K 94 7
                                    

Keesokkan harinya, Jungkook ditemani Taehyung berobat ke RS

Jungkook POV

"Aku dapat nomer antrian berapa, hyung?" Tanya Jungkook

"Nomer 41, masih lama. Ini baru sampai nomere antrian 23," ujar Taehyung sambil memperlihatkan kertas antrian Jungkook. Mereka duduk di ruang tunggu

"Lama amat ya, hyung. Aku udah laper nih, ke kantin aja dulu yuk, hyung" ajar Jungkook

"Iya Kook, paling juga kamu masih lama dipanggilnya," Taehyung menimpali

Telepon seluler milik Jungkook berdering.

"Sebentar ya, hyung. Aku terima teleponnya Irene dulu." Sekitar 6 menit Jungkook menelepon, kemudian mengakhiri pembicaraan dan menutup telepon. Wajah Jungkook suntuk, Taehyung sudah bisa menebak apa yang terjadi

"Ada apa lagi, sih? Perasaan kamu sama Irene ribut mulu," ujar Taehyung

"Iya, hyung. Irene minta dijemput saat ini juga" Jungkook menghela kekecewaan di wajahnya

"Lalu kamu nggak bilang kalau kamu sakit dan sekarang lagi berobat?" Taehyung sewot

"Udah, hyung. Tapi Irene bilang, 'ah... paling cuma masuk angin biasa'."

"Tuh cewek, manusia atau monster, sih? Perasaan tiap hari kerjaannya nggak jauh-jauh dari dua kata ini, kalau nggak marah ya ngambek. Ah aku rasanya pengen marah," kata Taehyung kesal melihat sahabatnya diperlakukan seenaknya sama Irene

"Kenapa nggak kamu putusin aja sih, Kook?"

"Hmmm..... Aku kasihan, hyung"

"Kasihan? Kamu sebenarnya cinta atay nggak sih?" Tanya Taehyung

"Entahlah, emang seperti apa sih cinta itu? Setahuku jika aku suka sama cewek, aku tembak, jadian deh. Dan begitu ada masalah, ya udah putus."

"Kookie! Payah lu, Kook. Cinta itu ya buka seperti itu. Cinta itu saat kamu bertemu saja ada desiran halus di lubuk hati terdalam, merasakan keberadaannya saja rasanya dag-dig-dug, apalagi saling bertatapan mata. Rasanya kamu ingin menyentuhnya, tapi kamu pun bisa salah tingkah dan canggung saat menatap mata seseorang yang kamu cintai. Ah, payah lu, Kook!"

"Au ah gelap, aku udah laper. Ke kantin dulu yuk, hyung" Dua pemuda itu pun melangkah menuju kantin yang melewati bangsal anak

"Kook, itu sepertinya Tzuyu" tunjuk Taehyung pada seorang wanita berbalut jas dokter yang berjalan ke arah mereka

"Iya, itu Tzuyu" Jungkook tak berhenti menatap Tzuyu yang berjalan semakin mendekat ke arahnya. Ia merasakan degup jantungnya berdetak tak beraturan. Ada apa ini? Kenapa hatiku jadi.....

"Tzuyu keren banget ya, pakai jas putih," decak kagum Taehyung. "Kook kamu tiap hari serumah dengan Tzuyu, nggak ada perasaan apa-apa, gitu?" Taehyung menoleh ke Jungkook yang mematung

Jungkook balas memandang Taehyung, "Hmm... Ada perasaan,hyung. Ya sebatas perasaan kakak dengan adiknya. Apalagi Tzuyu sebatang kara, aku merasakan sesuatu akan itu, tapi aku pikir itu perasaan seorang kakak. Aku berharap setelah aku dan Tzuyu berpisah, dia mendapatkan seseorang yang lebih baik, Tzuyu itu anak yang baik, hyung"

"Kalau gitu, ikhlaskan kalau Tzuyu sama aku Kook, hehehe," canda Taehyung

"Ah, palingan Tzuyu juga ogah sama kamu, hyung. hahaha" balas Jungkook

"Hei, Kookie, Tae. Udah dari tadi ya disini? Tanya Tzuyu yang menghampiri mereka

"Lagi nunggu antrian, Tzu" ujar Taehyung

"Kamu praktek disini ya, Tzu?" Tanya Jungkook

"Iya, Tzuyu di bangsal anak..." Tzuyu tersenyum. Tak lama ada seorang ibu menghampiri Tzuyu

"Dokter, infus anak saya apa sudah bisa dilepas?" Tanya ibu bertubuh jangkung kepada Tzuyu

"Tunggu dokter Mingyu dulu ya bu, tapi saya akan lihat dulu keadaan, ya. Soalnya dokter Mingyu lagi di ruang operasi," jawab Tzuyu

"Kookie, Tae... Tzuyu tinggal dulu ya," pamit Tzuyu kemudian pergi bersama ibu tadi ke bangsal anak

Lagi-lagi Jungkook menatap kepergian Tzuyu. Bayangan punggung Tzuyu menari-nari dipikiran Jungkook, sinar matanya mengambang tengah asik dalam batinnya, namun Tzuyu tiba-tiba berbalik dan membuat Jungkook terkejut

"Kookie, cepat sembuh ya!" Teriak Tzuyu sembari mengacungkan jempolnya dan tersenyum, menurut Jungkook senyuman itu sangat manis. Jungkook terkesima.

***

Malam hari.....

"Besok kamu praktek lagi ya, Tzu?" Jungkook mengambil segelas air dan meletakkannya di meja bersama beberapa butir obat

"Besok kan hari sabtu, Tzuyu nggak ke RS. Oh ya, besok Tzuyu ada kerjaan sampingan."

"Besok aku juga nggak ada di rumah, mungkin sampai malam," balas Jungkook

"Iya ya, besok kan malam Minggu. Wah, Kookie mah nge-date sama yeoja chingu nya ya? Asiiiik, hehehe" canda Tzuyu, namun Jungkook membalas dengan senyum sekadarnya

"Ya udah, Tzuyu mau tidur dulu. Oh ya, malam ini Tzuyu nggak buatkan susu cokelat karena Kookie kan mau minum obat, nanti obatnya nggak optimal khasiatnya kalau dicampur susu."

"Iya, Tzu. Gomawoyo." Ucap Jungkook

Tzuyu membalas dengan senyuman sebelum ia masuk kamar, lalu menutup pintu kamar berwarna putih itu. Beberapa saat Tzuyu masih berdiri di balik pintu kamarnya, entah apa yang ia rasakan, rasanya seperti panar meteor yang tiba-tiba melintasi bumi, seperti itu gambaran hati Tzuyu. Bersamaan dengan Jungkook yang juga berdiri di depan pintu kamar Tzuyu. Jungkook termenung, ia mengusap wajahnya dengan tangan kanannya lalu menarik napas dalam-dalam.

POV end

•TBC•

Sorry gaje + banyak typo
Tolong dong hargai karya ku, kalian hanya pencet tombol bintang aja. Apa susahnya sih😞 jangan cuma dibaca aja dan scroll terus, ya setidaknya kalian klik 🌟 aku udah senang kok🙂
Dan makasih yang udah Voment cerita aku😊

Arranged Marriage : Tzukook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang