18

867 83 9
                                    

Sudah 8 bulan sejak terjadinya gempa dan tsunami di ×××, pasca tragedi itu sudah mulai dibentuk tim untuk membangun kembali desa tersebut. Selama masa pembangunan kembali, banyak sukarelawan yang ikut bergabung dalam pembangunan tersebut, baik itu tenaga medis, tenaga pendidik, dan para psikolog yang ikut bergabung, termasuk Tzuyu.

Sebagai seorang dokter, Tzuyu merasa wajib untuk membantu sesama. Ia ingat betul saat Jungkook berkata padanya bahwa dengan tangannya itu ia bisa menolong banyak orang. Oleh sebab itu, Tzuyu memutuskan untuk ikut sebagai sukarelawan medis. Tzuyu ditugaskan disuatu desa di ××××.

Hari ini untuk pertama kali Tzuyu menginjakkan kakinya di desa tersebut. Di sepanjang perjalanan Tzuyu melihat keadaan sekitar, ia amat miris melihat sisa sisa bencana yang masih tertinggal di daerah itu. Tzuyu bersama rekannya, suster Jisoo, melakukan perjalanan ke desa tersebut. Jisoo lebih tua 4 tahun dari Tzuyu, ia memutuskan untuk menjadi sukarelawan medis karena adiknya. Adiknya sebagai wartawan, ia pun menjadi korban tsunami saat hendak meliput berita bencana tersebut.

"Pak, saya mau nanya. Untuk ke desa ini, jalannya kearah mana ya?" Tanya Jisoo ke seorang bapak-bapak dipinggir jalan sembari menunjukkan secarik kertas alamat.

"Oh, lurus aja terus, pas ada tanda ke arah desa, belok ke kiri dan ikuti saja jalan itu"

"Ah ne, khamsahamnida" ujar Jisoo dan Tzuyu bersamaan

"Dokter Tzuyu, apa tak ada yang menjemput kita dari tim panitia?"

"Setahu saya mereka menjemput kita di pintu desa, disana sudah ada perwakilan panitia yang menunggu, kalau tak salah namanya Mingyu."

Tzuyu dan Jisoo pun melanjutkan perjalanan sesuai petunjuk bapak tadi. Sekitar 10 menit berjalan akhirnya Tzuyu dan Jisoo pun sampai ke pintu desa. Mereka diam beberapa saat.

"Apakah anda Dokter Tzuyu?" Tanya seorang pria yang mendatangi Tzuyu dan Jisoo. Mata Tzuyu terbelalak, ia tercengang melihat pria di hadapannya itu, hingga box obat yang dipegangnya hampir saja terjatuh.

"Kamu tak apa-apa, Dokter?" Tanya Jisoo

"N- ne, Sus" jawab Tzuyu berbata-bata.

"Oh ya, saya Mingyu. Perwakilan yang ditunjuk untuk menjemput anda" Mingyu mengulurkan tangannya.

Tzuyu menjabat tangannya, ia terdiam memandang wajah pria itu.
Dia Jungkook oppa... Bukan Mingyu. Tapi jika ia Jungkook oppa, kenapa ia tak mengenaliku?

Tzuyu dan Jisoo pun mengikuti Mingyu berjalan menuju camp pengungsian. Tzuyu masih shock sehingga tak berbicara apapun sepanjang perjalanan. Mingyu merasakan sesuatu yang tak biasa, ia melirik ke arah Tzuyu, memandangi wajah wanita berjas putih yang berjalan sejajar dengannya. Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah perkampungan pengungsi. Tampaknya desa itu mulai dibangun sedikit demi sedikit.

"Mingyu-ssi, kenapa ada keramaian disebelah sana ya?" Tanya Jisoo penasaran.

"Oh itu, ada pernikahan sederhana. Ada seorang sukarelawan yang menikah dengan seorang pengungsi disini" jawab Mingyu

"Hmm, begitu ya." Jisoo manggut-manggut

Mereka bertiga berjalan melewati lokasi pernikahan sederhana itu, saat mereka lewat secara bersamaan.

Mingyu menoleh, ia terperanjat sesuatu terlintas dalam benaknya. Kepala Mingyu terasa pusing, sesuatu berputar-putar dalam ingatannya.

"Ada apa, Mingyu-ssi?" Tzuyu spontan bertanya.

"Tidak, tidak apa-apa dokter." Mingyu berusaha menguasai pikirannya.
"Itu camp pengungsiannya dokter, nanti dokter bertemu saja dengan Pak Siwon, ketua panitia." Kata Mingyu lagi

"Ne, khamsahamnida."

Mingyu berpamitan dan pergi. Tzuyu memerhatikan punggung Mingyu yang semakin menjauh,
Dia Jungkook oppa. Gumam Tzuyu

•TBC•

Insyaallah nanti malam aku double update 😁
Vote nya ditunggu😊
#Stayhome    #DiRumahAja

Arranged Marriage : Tzukook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang