10. He know

1.3K 137 20
                                    

Lisa dan Ten sampai di Ilsan nyaris tengah malam, mereka memutuskan untuk bermalam di hotel paling dekat dengan titik koordinat terakhir Delta ditemukan. Bukannya langsung tidur, mereka justru langsung membuka laptop masing-masing.

Keduanya fokus dengan kegiatan masing-masing tanpa peduli malam semakin larut bahkan menjelang pagi.

"dia tinggal di sebuah flat kecil 300 meter dari sini" ujar Ten.

Tanpa berkata apapun lagi, keduanya langsung menutup laptop dan mengambil senjata yang mereka bawa. Keduanya keluar dari kamar setelah memakai topi dan jaket.

Keduanya mengatur langkah agar tak terlihat mencurigakan dimata para pegawai hotel.

Hingga ketika keluar dari hotel, keduanya memacu langkah lebih cepat namun tak sampai berlari. Suasana yang sepi membuat mereka meningkatkan kewaspadaan, karena sepi bukan berarti tak ada pengawasan.

Langkah mereka terhenti kala melihat seseorang yang mereka kenal keluar dari salah satu flat, seringai keduanya terbit karena sosok tersebut adalah buruan mereka.

Namun belum sampai Lisa dan Ten mencapai sosok tersebut, sosok tersebut lebih dulu menyadari kehadiran mereka sehingga dia langsung lari. Tanpa ba bi bu lagi keduanya langsung memacu langkah untuk mengejar mengejar.

Dinginnya cuaca dan matahari yang belum terbit menyelimuti aksi kejar-kejaran mereka, Lisa memberi kode pada Ten untuk berpencar yang langsung ditangkap oleh Ten hingga keduanya berpisah disebuah persimpangan.

"Delta stop!" seru Lisa.

Namun sang buruan sama sekali tak mendengarkannya, membuat Lisa jengkel sendiri. Hingga dengan bar-bar ia mengangkat tong di dekatnya dan melemparnya kearah Delta.

Duagh!!

Delta abruk akibat punggungnya dihantam dengan keras oleh tong yang dilempar oleh Lisa.

Ten sampai di sebrang Delta, sehingga Delta tak bisa kabur kemanapun lagi. Lisa sendiri langsung menendang tong yang menimpa Delta, sebelum kemudian berlutut diatas satu kakinya.

"want to move again huh?" tanya Lisa

"Damn, why are you everywhere ?!" umpat Delta.

"because I'm your death angel"

"nonsense!"

Lisa bangkit, sebelum kemudian ia memborgol tangan Delta. Dengan dibantu oleh Ten, mereka menyeret Delta kearah hotel tempat mereka menginap sebelun akhirnya dibawa kekantor polisi terdekat, yang nantinya akan dipindahkan kekantor pusat.

*
*
*

Setelah sarapan Kai memilih untuk bermain bersama Jeno di ruang tengah dan tidak kekantor hari ini, ia tak bisa menahan senyumannya saat Jeno tertawa dengan lucu saat dirinya menggodanya. Hingga ia memutuskan untuk menimang Jeno saat bayi itu menguap. "jagoan dady mengantuk hm" gumamnya seraya mengelus pipi tembam Jeno.

Dengan sabar Kai menimang Jeno hingga tak lama kemudian bayi tampan itu terlelap. "nice dream, sweet heart" lirihnya sebelum kemudian mengecup ringan kening Jeno.

Kai melangkah kearah kamarnya namun langkahya terhenti kala pitu utama mansion terbuka, ia menoleh dan menyerngit. "Sehun?" bukannya dia akan pulang besok.

Sehun menghampiri Kai dengan wajah datarnya, sesaat tatapannya jatuh pada Jeno. "perempuan mana yang kau hamili?"

Kai mendengus seraya menendang ringan pinggang Sehun. "sembarangan"

"lalu anak siapa?"

"anak ku"

Sehun merolingkan matanya. "lalu anak itu akan turun sendiri dari langit begitu?!"

The Villain.  [Kai x Lalisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang