11. Tragedy

1.2K 140 20
                                    

Lisa menggeliat pelan dalam tidurnya, bergerak hendak bangun namun sesuatu menahannya. Ia menoleh kearah perutnya dan mendapati sepasang tangan yang sangat ia kenali melingkar disana, dengan sangat perlahan ia menoleh kebelakang. Entah apa yang dirasakannya saat ia mendapati Kai disana.

Ingatan saat bertemu dengan Willish kemarin kembali terlintas di pikirannya, ia sama sekali tak melihat ekspresi kaget di wajah Kai, lelaki tersebut justru tersenyum.

"tak baik memikirkan hal yang berat di pagi hari, sayang" ujar Kai tanpa membuka matanya.

"selama ini kau tahu?"

Kai mengeratkan pelukannya. "kau pikir sedang berurusan dengan siapa hm?"

Lisa membalikan tubuhnya dan menatap Kai yang kini juga menatapnya. "sejak kapan?"

"dua jam sebelum aku mengutarakan perasaanku padamu"

Lisa membelalakan matanya. "dan kau tetap melanjutkannya?"

Kai tersenyum tipis seraya menyingkirkan anak rambut Lisa. "pesonamu membuatku tak bisa mundur"

Lisa memukul dada Kai jengkel. "aku serius"

Kai terkekeh pelan. "aku juga serius sayang, awalnya aku sempat marah namun mengingat semua kenangan kita yang belum seberapa itu membuatku urung"

"lalu sekarang apa?"

"aku akan tetap disini, tak akan ada yang berubah."

"kau gila?! Aku bisa saja menjebloskanmu ke penjara."

"lakukan saja, itu memang sudah tugas mu kan?"

Lisa menggeleng tak percaya, kenapa pria ini terlihat begitu santai?! Bahkan para buruannya dulu akan langsung lari jika berhadapan dengannya.

"bisakah kita menutup mata untuk urusan saat ini? Kau tetap bisa melanjutkan tugasmu, jangan pedulikan aku yang tahu siapa dirimu."

"mana bisa?!" nada Lisa naik satu oktaf.

"shhh pelankan suaramu sayang, Jeno bisa saja bangun"

Lisa mengantupkan bibirnya, ia masih tak habis pikir akan jalan pikiran pria yang berstatus kekasihnya itu.

Kai mengeratkan pelukannya seraya mengecup berkali-kali kening Lisa. "lakukan tugasmu semana biasanya, aku akan memberikan bukti yang kau butuhkan"

"kau gila"

"karena mu"

*
*
*

Ten menyerngit bingung melihat Lisa yang sedari tadi tidak fokus, kini mereka tengah berada diperjalanan menuju Daegu, dimana terakhir Althan berada.

Tangannya bergerak untuk menggenggam tangan Lisa. "are you oke?"

Lisa mengerjapkan matanya sebelum kemudian mengangguk kikuk. "i'm oke"

"apa kita tunda saja? Kau terlihat tidak fokus"

Lisa menggelengkan kepalanya. "kita tak bisa membuang waktu, Althan bisa saja kabur sewaktu-waktu."

Ten mengangguk. "tetap fokus!"

Lisa mengangguk manatap meskipun dalam hati ragu, percakapannya dengan Kai tadi pagi terus mengusiknya.

Lisa menoleh ke arah jendela mobil untuk  sedikit mendinginkan kepalanya, namun pandangannya tak sengaja menangkap sesuatu. "Putar balik!" komandonya dengan sedikit keras.

Ten terkejut namun tetap memutar stir nya. "what wrong?"

Lisa menunjuk sebuah mobil berwarna biru tak jauh dari mereka. "yang membawa mobil itu Althan"

The Villain.  [Kai x Lalisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang