14. Promise

1K 127 25
                                    

Akhirnya setelah dua minggu dirawat, Lisa diperbolehkan pulang meskipun masih dalam pengawasan Dokter. Kai turun dari mobilnya yang telah terparkir didepan mansionnya, ia berjalan kearah bagasi untuk mengambil kursi roda dan meletakannya disamping pintu penunpang. Dengan sangat hati-hati Kai mengangkat Lisa dan mendudukannya di kursi roda.

Lisa tersenyum. "terima kasih"

Kai mengecup puncak kepala Lisa sebelum kemudian mendorong kursi roda Lisa memasuki mansion yang langsung disambut oleh beberapa maid.

Senyum Lisa semakin lebar saat melihat Jeno yang berada digendongan Kyungsoo, ia benar-benar merindukan anaknya itu setelah lebih dari dua minggu tak bertemu karena Kai tak pernah membawa Jeno kerumah sakit.

"bagaimaja Lis, sehat?" tanya Kyungsoo setelah Lisa dipindahkan ke sofa.

"seperti yang kau lihat" ia mengulurkan tangannya tanda meminta Jeno.

Kyungsoo tersenyum dan memberikan Jeno pada Lisa, bayi yang akan menginjak usia setengah tahun tersebut tertawa lucu saat Lisa mengecupi pipi gemuknya.

"ah, mommy sangat merindukanmu sayang" ujar Lisa seraya memeluk Jeno.

"dimana yang lainnya hyung?" tanya Kai.

"Yoongi hyung dan Changkyun dimarkas divisi, Taeyong memilih menghabiskan waktu liburnya di Hawai" jawab Kyungsoo.

Kai mengangguk paham. "ada masalah selama aku tak mengawasi?"

"tidak, semuanya berjalan lancar. Bagaimana dengan Lisa?"

Kai menatap sang kekasih yang sedang asik bermain dengan Jeno, sebelah tangannya bergerak untuk mengelus surai panjang milik Lisa. "masih ada beberapa terapi yang harus dijalani supaya bisa berjalan normal kembali"

"bawalah mereka istirahat, Jeno juga belum tidur siang"

Kai mengangguk dan kembali memindahkan Lisa kekusi roda tanpa menurunkan Jeno. "kami duluan hyung"

Kyungsoo mengangguk dan membiarkan pasangan itu pergi kekamar untuk istirahat.

*
*
*

Kai memeluk Lisa dengan Jeno yang berada di tengah-tengah mereka, bayi itu baru saja terlelap.

"padahal aku tak bertemu dengan Jeno hanya dua minggu, tapi aku seperti ketinggalan banyak momen" ujar Lisa seraya mengelus pipi gemuk Jeno.

"dia bahkan sudah bisa duduk sendiri" sambung Kai.

Lisa semakin merengut dibuatnya, ia langsung menghujani wajah damai itu dengan kecupan ringan.

"sayang" panggil Kai lembut seraya mengelur rambut Lisa.

Lisa mendongak. "ada apa?"

"menyangkut pekerjaanmu, masih belum berubah pikiran? Kondisimu benar-benar tak memungkinkan untuk menggunakan senjata."

Lisa menghela nafas pelan. "aku tahu, tapi rasanya sulit, Kai. Ini mimpiku sejak dulu, aku tak bisa melepaskannya begitu saja."

"aku tak akan melarangmu untuk tetap melakukan pekerjaanmu, hanya saja fisik mu tidak seperti dulu."

Lisa diam sejenak, ini benar-benar hal berat untuknya. Namun yang ditakatan Kai benar, ia tak bisa memaksakan diri atau nantinya dia akan benar-benar lumpuh.

Kai tak berniat mengganggu lamunan Lisa, ia hanya terus mengelus kepala Lisa dengan lembut, memberinya kentamanan dan ketenangan.

"satu kasus lagi." akhirnya Lisa kembali angkat bicara.

Kai menunduk untuk menatap Lisa. "hm?"

"izinkan aku menyelesaikan satu kasus lagi, setelah kasus itu selesai maka aku akan berhenti."

The Villain.  [Kai x Lalisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang