05. Double case

1.4K 144 9
                                    

Lisa berjalan terburu-buru di bandara incheon, manik bambinya mengedar kesekeliling untuk mencari Ten. Dalam hati ia terus mengumpat karena temannya itu tak memberitahunya dari awal, namun di sisi lain ia juga sangat merindukan teman seperjuangannya itu.

"i'm here dear" ucap sebuah suara.

Lisa langsung mencari sumber suara, dan menemukan sosok yang ia cari berada beberapa meter di samping kananya. Lisa berlari kearah pria yang kini tengah merentangkan tangannya, senyumnya tak luntur dari bibir sexy nya.

Ten tersenyum saat tubuh yang lebih mungil darinya kini tenggelam dalam dekapannya. "i miss you so much"

"mee to" jawab Lisa seraya menduselkan wajahnya di dada bidang Ten.

Ten terkekeh pelan melihat tingkah manja Lisa, tingkah yang hanya akan Lisa tunjukan pada orang-orang terdekatnya. Tangannya bergerak untuk melonggarkan pelukannya, ditangkupnya wajah cantik Lisa sebelum kemudian mengecupi seluruh wajah Lisa, membuat gadis tersebut terkikik geli.

"kau berhutang banyak penjelasan padaku" ujar Lisa setelah mengecup kilat bibir Ten.

"yes sweatheart"

"speaking korean please"

Ten terkekeh pelan. "arraseo, bisa kita pulang sekarang?"

Lisa menganggukan kepala namun kemudian menyerngit bingung. "wait, dimana kau tinggal selama disini?"

"bersama mu"

"What?!" pekik Lisa.

"kenapa sampai terkejut seperti itu? Aku hanya akan tinggal bersamamu"

"i just have one bedroom"

"so, where the problem honey? We can sleep together. Bukankah di markas kita sering tidur bersama?"

Lisa menghela nafas panjang. "i'm sorry, i'm forget it"

"jadi, bisa kita pulang sekarang. Aku sangat lelah"

Lisa menganggukan kepala. "arraseo"

Keduanya berjalan meninggalkan bandara dengan salah satu tangan Ten melingkar apik di pinggang Lisa.

*
*
*

Didalam sebuah gedung tak terpakai, terlihat Kai dan Taeyong sedang berdiri berhadapan dengan satu pria paruh baya yang didampingi dua bodyguard berbadan besar dibelakangnya. Mereka tengah melakukan transaksi.

"sesuai pesanan anda, Modular shotgun M26, M4 Carbine, M9 Bayonet"ujar Kai seraya menyerahkan koper besar berwarna hitam.

Sang klien langsung meneriksa isi koper tersebut dan tersenyum puas. "bekerjasama dengan anda memang sangat memuaskan"

Kai hanya tersenyum miring.

Sang klien menyerahkan koper silver berukuran kecil. "sesuai perjanjian 45 juta USD"

Kai menerima koper tersebut dan membukanya, memeriksa jumlah dan keaslian uang yang ada didalamnya sebelum kemudian mengangguk puas.

"semoga kita dapat bekerjasama kembali" ujar sang klien.

"tentu"

Keduanya berjabat tangan sebelum kemudian melangkah kearah berlawanan.

"apa hari ini hanya ada satu klien, Taeyong-ah?" tanya Kai.

"ne hyung, karena aku dan yang lainnya melakukan empat transaksi sekaligus kemarin jadi  klien barusan sisa untuk bulan ini" jawab Taeyong.

Kai mengangguk paham. "kau memiliki dua minggu untuk libur bulan ini, kau bisa menggunakannya untuk istirahat atau apapun yang kau mau, setelahnya awasi proses pembuatan senjata di pabrik, kalau bisa harus ada barang baru untuk bulan depan."

The Villain.  [Kai x Lalisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang