-part7-

11 2 0
                                    

Saat ibuk melihat juna menghabiskn satu teko air. Ibuk itu pun menawarkan air lagi kepada juna...
"Apa masih haus jun?!!..biar ibuk ambilkan lagi"

"Tidak buk..tidak"
-jawab juna agak segan karna menghabiskan air minum hingga satu teko.
"Terimaksih ya buk"

"Iya "
-sambil tersenyum ibuk itu.

Juna pun pamit lalu pergi keteras kos kos'an riki yang ingin membawa barang barang yang terletak dari tadi disitu.

Juna pun melangkah keluar teras sambil menarik nafas....
Juna bingung hendak mau dibawa kemana langkah kakinya.

Huuuu... sambil menghilap kringat yang bercicuran sejak tadi membasahi keningnya(jidatnya).

Tanpa tujuan juna terus melangkah mengandeng ransel yang dipundaknya dan memegang gitarnya.

Juna begitu sedih namun tak memperlihatkan rasa sedihnya berlebihan.
Ia berjalan lurus dengan membawa uang 25ribu rupiah.

Sembari juna berjalan dipinggir jalan. Tidak sengaja seorang pria lewat dengan mengendarai sepeda yang membawa seteling kaca dan didalamnya ada buah buahan.
Dari arah yang bersamaan pria itu terus mengayuh sepeda jeleknya itu. Dengan semangat sangking semangatnya ia tidak menyadari bahwa pria yang berjalan kaki itu juna.
Iya juna...seseorang yang pernah menyelamatkan hidupnya beberapa waktu yang lalu.

Setelah melewati juna beberapa meter...
SONTAK pria itu lansung berhenti dan berputar balik. Di karnakan ada anak kecil dibelakang juna yang memanggil abang abang tukang buah itu.
Saat tukang buah itu berbalik arah tak sengaja ia melihat pria yang berjalan kaki itu.
Saat tukang buah itu melihat juna,, Juna tak melihatnya.

Abang abang tukang buah itu buru buru bergegas menghampiri anak kecil yang memanggilnya tadi dan lansung dijualinnya.

Setelah itu tukang buah itu putar balik lagi.
Kali ini abang abang tukang buah itu mengayuh sepedanya dengan cepat karna jarak dia dan juna sudah semakin jauh.
Setelah sepeda dikayuh dengan kecepatan tinggi, kini ia beriringan dengan juna namun juna pun tak kunjung menyadarinya. Kalau yang beringan dengan juna itu adalah seseorang yang pernah ia tolong hidupnya.

Abang abang tukang buah itu lansung menghadang juna dengan sepedanya itu.
SONTAK juna kaget!!..

"Ada apa ini!!!!?.."
-sambil melihat pengemudi sepeda yang menghadangnya.
"Loh aji?!!"

-aji pun tersenyum
"Iya jun ini aku"

Juna pun menaruh gitarnya dibawah dan lansung memeluk aji dengan erat.
Sambil mengeluarkan air mata juna pun berkata''

"Aku dipecat dari perkerjaanku dan aku juga diusir sama temanku dari kos kos'an nya!!"

-aji tidak lagi menanyakan apapun kepada juna.

"Sudah lah jangan bersedih lagi..mari tinggal bersamaku dan di kos'an ku saja?!"

-juna pun semakin haru setelah mendegar ucapan itu dan juna pun memeluk aji semakin erat.

"Aduh jun sakit.."

"Ehh ehh maaf ji"

"Iya dimaafin tapi lepasin dong.. dikira kamu sedang hamil dan meminta pertanggung jawaban aku" canda aji sambil tertawa

Sontak juna lansung tertawa
"Hahaahhahaa..bisa aja lu ji"

-lagi lagi aji pun tertawa
"Wkwkwkwkwk.."

-lagi dan lagi dibalas juna dengan tertawa.
"Hahaa..hahahaha"

Juna dan aji tertawa sepanjang jalan dan dikira orang gila.

Aji dan juna tidak lansung pulang ke kos'an. Dikarna kan waktu masi siang dan menjelang sore. Aji pun memutuskan untuk lanjut berjualan dulu ditempat biasanya ia mangkal.

Saat menuju tempat jualan atau lokasi aji jualan. Aji tidak menaiki sepedanya atau mengendarai sepedannya.
Aji ikut berjalan kaki sambil mendorong sepedanya....

Bersambung....

-JUMA-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang