JUMA part9

4 1 0
                                    

  Saat aji keluar dari masjid...
Aji lansung mengajak juna lanjut.

Sepanjang jalan juna dan aji menceritakan pelik dan peluk kehidupan mereka masing masing.
Setelah memakan waktu setengah jam lebih. Aji dan juna pun sampai dikos'an aji.

Kos'an aji sangat jauh berbeda dengan kos'an nya riki. Meskipun kos'an nya riki tidak mewah namun kos'an riki memiliki ruang kamar,ruang tamu,ruang dapur. Sedangkan kos'an aji disitu tempat tidur, disitu dapur dan disitu kamar mandi.

Sesampainya dikosan, aji lansung mempersilahkan juna masuk dan menata barang bawaan juna.

"Jun masuk"

"Iya ji"

"Letak saja barangmu disitu"
Aji sambil menunjuk sudut ruangan.
"Maklum jun,,tidak nyaman apalagi mewah"

"Kau beruntung ji,,sedangkan aku tidak mampu mengekos"

"Sudah mandi sana,,,abis itu rehat"

"Baik lah.."

Dan keesokan harinya...
Juna pun bangun subuh seperti biasa. Ia akan menunaikan shalat subuh. Pada saat ia terbangun
Ia terkejut melihat aji yang sudah bangun lebih dulu.
Dan aji sedang mengaji namun suaranya pelan,karna aji takut mengganggu juna yang sedang tidur.
Juna pun lasung segera bergegas kekamar mandi, mandi dan wudhu setelah itu aji dan juna pun shalat bareng.

Selesai shalat aji lansung bergegas masak sedangkan juna pada saat itu masi berzikir.
Aji pagi itu menumis sayur kol dan menggoreng tempe.
Setelah juna selesai berzikir ia pun lansung membantu aji memasak.
Seusai memasak merekapun makan bareng dilantai yang tak beralaskan tikar itu.
Saat makan juna membuka pembicaraan...

"Ji aku pengen kerja tapi kerja apa ya?!!''

"Ya ikut aku aja dulu,,jual buah
Ntar sambil cari cari kerjaan dijalan"

"Beneran gak papa nih ikut kamu?!"

"Ya gk papa dong"

"Hmmm..okelah" Juna degan raut wajah yang happy.

"Abis ini kamu ikut aku ya,,beli buah dipasar"

"Oh..siap siaapp"

Hari hari juna pun sekarang jualan buah bersama aji. Mereka berdua pun kini menjadi sangat akrab.

3 bulan berlalu...
Juna mulai jenuh dengan kegiatannya sekarang. Karna perbulannya kini juna hanya mampu mengirim uang kekampung 150ribu.
Saat sedang berdagang juna mengatakan hal kejenuhannya.

"Jiiii"

"Ha'a jun"

"Aku mulai bosan nih,,begini gini aja roda kehidupan kita"

"Lalu mau mu jun??"

"Aku besok cari kerjaan yah,,kamu sendirian gak papa kan!!?"

"Ohhh..ya gak papa lah"

Ntah kenapa pada saat itu juna membawa gitarnya pas saat berjualan.
Saat pembeli sepi ia bernyanyi diiringin gitarnya.
Suara juna yang merdu dan mahir bermain gitar memikat orang orang sekitar memperhatikannya. Dan ajibpada saat itu menyadari banyak yang memperhatikan juna.
Dengan iseng aji pun menaruh topi yang dipakainya ke bawah lebih tepatnya didepat juna bernyanyi.
Tak berselang lama ada seorang anak kecil cewek yang memberi uang kedalam topi itu. Lalu yang lain pun menirunya.
Juna terkejut namun ia tetap terus bernyanyi. Setelah  bernyanyi beberapa lagu ia pun berhenti dan ia melihat aji lalu aji pun tertawa.

Juna pun menghitung seberapa uang yang ia dapatkan dari hasil mengamen yang tidak disengaja itu. Setelah dihitung ia pun terkejut. Baru sebentar ia bernyanyi ia mendapatkan uang sekisar 60ribu.
Juna pun menjadi candu.

Dan keesokan harinya ia lansung mengurungkan diri untuk tidak mencari perkerjaan. Ia kembali ikut aji berjualan dab membawa gitarnya. Ketika situasi terlihat ramai juna pun mulai bernyanyi dan sebelumnya ia menaruh topi terdahulu dibawah. Tidak jauh berbeda dengan hari kemarin juna pun menjadi pusat perhatian. Lalu orang orang pun memberikan uang.

Seminggu berlalu juna mengamen ia lansung mengirimkan uang kekampung sebesar 350ribu.
Juna benar benar merasa bahagia kembali karna ekonominya kini membaik.

Keadaan dikampung juna...
Lagi lagi setiap juna kirim uang ayu (kakak juna)
Melapor kepada ibunya.

"Buu..juna kirim uang lagi..kali ini ia mengirim 350ribu"

"Alhamdullillah" ibu haru dan berkaca kaca matanya.
"Akhirnya hutang hutang bulan lalu bisa kita lunasi"

"Ia bu..ayu pikir juna kirim 150ribu lagi"

Ibunya selalu berkaca kaca matanya ketika membahas tentang juna.
Juna tidak pernah lagi menelpon.
Setiap bulan juna hanya mengirim pesan lalu no ponselnya tidak diaktifkan.

"Bu..ayu ke ATM dulu ya..mau ambil uangnya lalu membayar hutang..ibu ikut tidak?!"

"Tidak...kamu saja yu"

"Baiklah bu"

Ayu pun pergi mengambil uang lalu membayar hutang diwarung (kede).

Juna kini benar benar candu dengan kegiatan yang ia lakukan akhir akhir ini.
Dan seminggu kemudian ia pun mengirim uang kekampung sebanyak 300ribu. Seperti biasa setelah terkirim ia mengirim pesan kekampung lalu ia menonaktifkan ponselnya.

Lagi lagi ayu memberitahu ibunya...

"Buu..juna mengirim uang lagi kali ini ia mengirim 300ribu"

Ibunya kaget!!
"Loh tapi belum ada sebulan!!''

"Ia sih baru seminggu yang lalu ia transfer"

"Aduh juna kerja apa ya disana" ibunya kwatir.
"Ibu takut ia kerja yang bukan bukan"

"Sudahlah bu..jangan berpikir yang tidak tidak.. ayu takut nanti ibu sakit..jika terus memikirkan yang tidak tidak. Jika juna tau ibu sakit nanti juna sedih"

"Iyah juga ya.." pikir ibunya.

Minggu ketiga juna mengamen..
Dan kali ini ia tidak mengirim uang kekampung. Kali ini ia mengajak si aji pergi makan kesalah satu cafe dijakarta..nama cafe itu,, CAFE BAR BAR.

Saat sedang perjalanan pulang dari berjualan dan mengamen.
Juna mengajak aji...

"Jiiii"

"Iya jun"

"Nanti sesudah isya kita makan diluar yah"

"Dimana?!!..diwarung kaki lima yang kemaren ya jun??"

"Ihhh kamu ini..ya gak lah.."

"Jadi dimana?!!"

"Di cafe bar bar"

"Haaa!!!" Aji terkejut.
"Yakin nih dicafe?!!!"

"Lah yakin lah..sesekali kita naik level" juna sambil tertawa.

"Memang duitmu ada berapa jun??"

" satu minggu ini aku dapat sedikit ji...sama duit yang hari ini totalnya 356ribu. Dan 156ribu nya buat elu ji"

"Buat apaan!!"

"Ya buat bantu bantu bayar kosanlah"

"Kirain buat kirim kekampung" canda aji.

Seusai shalat isya juna dan aji pun pergi kecafe bar bar naik ojol.

Sesampainya dicafe juna lansung memilih tempat duduk yang sesuai keinginannya, aji mah ngikut aja. Dan lansung memesan makanan.

"Ji..kamu mau makan apa?"

"Mie goreng original ama cappucino dingin juga es kosong satu"

"Mbak...saya nasi goreng special satu,jus jeruk satu,teh es satu,naget satu ama kentang goreng atu"

"Banyak amat jun" aji heran.

"Santuy ji.." juna menepuk pundak aji sambil tertawa. sembari menunggu makanan siap juna menyanyi dicafe itu.
Juna hanya menyanyikan satu buah lagu saja yaitu MAPALA Judika. Saat juna bernyanyi juna menjadi sorotan. Banyak yang bersorak sorak kekaguman saat mendengar suaranya yang merdu itu. Lalu ia pun menyanyikan satu buah lagu lagi yaitu PURA PURA LUPA Mahen...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-JUMA-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang