Sakura tersenyum lebar sambil tertawa pelan ketika ia tengah bermain lempar tangkap bola bersama para personil Oxy lainnya.
Hari ini ia merasa sudah jauh lebih baik mengingat Sasuke sangat baik kepadanya, ah membicarakan pria itu membuat hati Sakura rasanya ingin meledak.
Sakura tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikan sosok Sasuke karena rasanya pria itu lumayan membingungkan dan kadang aneh.
Kadang Sasuke terlihat dingin dan tak peduli padanya tapi kadang juga pria itu terasa cukup manis walau wajahnya tetap berekspresi datar.
"Yahhh... Bolanya!!" Ucap Ino dengan desahan kecewa ketika bola yang mereka mainkan mengelinding jauh.
"Sakura, kau ini kenapa tidak fokus? Ino melempar kearahmu" Ucap Temari membuat Sakura mengaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.
"Maaf, aku akan mengambil nya!" Ucap Sakura yang segera berjalan kearah bola yang terus mengelinding.
"Terserah aku tak peduli!" Teriak Tenten ketika gadis itu melewati Sakura membuat Sakura menegakan kepalanya dan menatap Tenten.
"Sayang dengarkan dulu" Bujuk Neji sambil berlari kecil untuk mengimbangi langkah cepat Tenten.
"Apa mereka bertengkar?" Ucap Sakura penuh tanya menatap punggung Tenten dan Neji.
"Eh iya, bolanya" Ucap Sakura ketika ia teringat pada bola yang seharusnya ia ambil.
Sakura pun melihat bolanya sudah berhenti mengelinding namun ketika ia hendak mengambil bola itu, bolanya kembali mengelinding karena tertiup angin kencang.
Sakura terus mengikuti kemana bola itu mengelinding hingga akhirnya bola itu berhenti dan Sakura pun segera mengambilnya.
Ketika Sakura menegakan tubuhnya dan menatap lurus kedepan, matanya langsung disambut dengan tubuh telanjang dada milik Sasuke yang menatapnya dengan satu alis yang terangkat.
"Apa yang Anda lakukan disini Nona Sakura?" Tanya Sasuke membuat Sakura sedikit gelagapan dengan rona merah dipipinya.
Sakura baru menyadari bahwa sepertinya ia berada diruang ganti pria karena begitu banyak loker disana membuat ia merutuki kebodohan nya.
"Ah aku mengambil ini!" Jawab Sakura terburu-buru sambil mengangkat dan menunjuk bola yang ia ambil.
Sasuke mendengus geli ketika menyadari Sakura yang nampaknya sangat malu namun tiba-tiba ia mendengar suara derap langkah.
Sakura yang juga mendengar suara derap langkah itu pun langsung panik, bisa gawat jika ada orang yang melihat nya diruang ganti pria apalagi jika ia bersama Sasuke.
Sasuke yang menyadari kepanikan Sakura pun menarik lengan Sakura lalu memasukan tubuh Sakura kedalam lokernya dan sedikit memajukan tubuhnya untuk menutupi tubuh Sakura membuat Sakura menahan nafasnya melihat rahang tegas dan roti sobek milik Sasuke.
Kankuro, Suigetsu dan Juugo pun memasuki ruang ganti pria itu sambil bercengkrama dengan santai nya.
"Kapten?" Ucap Juugo sedikit kaget ketika melihat keberadaan Sasuke yang berdiri didepan loker nya dengan posisi membelakangi mereka.
"Wah Kapten, Anda sudah kembali?" Tanya Kankuro dengan senyum ramahnya membuat Sasuke bergumam tak jelas.
"Bagaimana hasilnya Kapten? Apa benar-benar ada penyelundupan Narkoba disana?" Tanya Suigetsu sambil membuka bajunya.
"Masih belum bisa disimpulkan" Bohong Sasuke padahal jelas-jelas ia sudah bisa mengambil kesimpulan namun karena ada Sakura ia jadi harus berbohong.
"Apa kami harus berjaga disana Kapten?" Tanya Juugo membuat Sasuke menggeleng pelan.
Sementara itu wajah Sakura sudah benar-benar merah padam hingga rasanya ia hampir mimisan bahkan pingsan apalagi aroma maskulin Sasuke yang bercampur keringat membuat ia semakin sexy.
"Eh Kapten, luka Anda sepertinya sedikit terbuka" Ucap Suigetsu tersentak kaget sambil menunjuk kearah punggung Sasuke yang terdapat sebuah luka panjang berbentuk X.
"Benar Kapten, sebaiknya Anda segera memeriksa nya" Ucap Juugo yang nampaknya mengkhawatirkan keadaan Kaptennya itu.
"Saya baik-baik saja sebaiknya kalian segera bersiap lari pagi" Ucap Sasuke membuat ketiga bawahannya itu saling pandang.
"Siap Kapten" Ucap ketiganya secara bersamaan membuat Sasuke mengangguk pelan.
"Hn, berhentilah mengkhawatirkan Saya" Ucap Sasuke dengan suara datar nya membuat ketiga bawahannya itu mengangguk.
"Kalau begitu, kami permisi Kapten" Pamit Kankuro mewakili Suigetsu dan Juugo membuat Sasuke kembali mengangguk pelan.
Kankuro, Suigetsu dan Juugo pun pergi dari sana hingga Sakura mendorong tubuh Sasuke menjauh darinya sementara ia keluar dari loker itu.
"Kenapa mendorong saya?" Ucap Sasuke sedikit bingung sambil menatap Sakura penuh tanya.
"Kau! Terlalu dekat!" Ucap Sakura dengan wajah memerahnya membuat Sasuke menaikan satu alisnya.
"Tapi bukankah Anda tak ingin ada orang yang tahu Anda disini? Saya hanya membantu" Jelas Sasuke dengan suara datar nya.
"Tapi t-tubuhmu itu!" Ucap Sakura sambil menutup wajahnya nya dengan tangannya namun ia tetap saja mengintip Sasuke melalui sela-sela jarinya.
Terlalu menggoda untuk tidak dilihat bukankah begitu Sakura? Jadi mungkin kau akan rugi jika tidak melihatnya.
"Kapten?!!!"
Sakura tersentak kaget ketika mendengar suara panggilan Shikamaru yang nampaknya sangat panik membuat Sakura gelagapan.
"Aku bisa je-" "Gawat Kapten!" Ucap Shikamaru memotong ucapan Sakura membuat Sasuke menatapnya.
"Ada apa?" Tanya Sasuke berdiri didepan Sakura membuat Sakura bisa melihat luka panjang dipunggung Sasuke yang berbentuk X.
"Sersan Sai dan Sersan Mayor Naruto tertangkap" Ucap Shikamaru membuat mata Sasuke melebar seketika.
Sementara itu Sakura mengerutkan keningnya merasa tidak mengerti tentang apa yang sedang dibicarakan oleh Shikamaru dan Sasuke.
"Panggilkan Sersan Neji dan bersiaplah!" Titah Sasuke membuat Shikamaru mengangguk mantap.
"Perintah diterima, hormat!" Ucap Shikamaru setegas mungkin sambil memberi hormatnya.
"Hormat!" Ucap Sasuke menerima hormat Shikamaru dengan memberikan hormatnya.
Shikamaru pergi sementara Sasuke mengambil pakaian tentaranya dan mengenakan nya membuat Sakura semakin bingung dan tanpa suara lagi Sasuke pergi meninggalkan nya.
"Ada apa?" Ucap Sakura penuh tanya dan berlari keluar untuk menyusul Sasuke dan bertanya.
Ketika ia berada diluar ia pun melihat Sasuke, Neji dan Shikamaru menaiki sebuah holikopter khusus hingga helikopter itu pun pergi.
"Kemana dia pergi?" Tanya Sakura menatap kearah langit hingga Tenten menghampiri nya.
"Nona Sakura" Panggil Tenten membuat Sakura menoleh kearah gadis itu.
"Sersan Mayor Tenten! Apa kau tahu kemana mereka pergi?" Tanya Sakura penasaran membuat Tenten tersenyum kecil.
"Mereka pergi ke pusat perbelanjaan" Jawab Tenten membuat Sakura mengerutkan keningnya.
"Pusat perbelanjaan?" Ucap Sakura mengulangi ucapan Tenten dengan bingungnya.
Mana ada orang yang pergi ke pusat perbelanjaan dengan helikopter khusus, mereka lebih terlihat seperti ingin pergi berperang.
"Mau berbincang-bincang sejenak?" Tawar Tenten membuat Sakura menatapnya.
"Berbincang-bincang?" Ucap Sakura kembali mengulangi ucapan Tenten dengan bingungnya.
"Ya, mari berbincang-bincang!" Ajak Tenten lagi dengan senyum ramahnya membuat Sakura terdiam cukup lama.
"Kau mau minum apa?" Tanya Tenten membuat Sakura menatap Tenten lagi.
"Aku ingin kopi saja" Ucap Sakura membuat Tenten mengangguk pelan lalu menarik tangan Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants of the Moon
أدب الهواةKisah ini bermula pada undangan dari Tentara Angkatan Darat Jepang kepada girlband Oxy untuk tampil pada hari terakhir tugas para Tentara Angkatan Darat di Albania namun siapa sangka sebuah ledakan terjadi tanpa di duga membuat suasana kacau. Empat...