Aku melihat pria berparas tampan hampir mendekati cantik itu lagi. Pria itu terlihat fokus pada titik sensitif kamera dslr ditangannya. Melihatnya hidup tenamg tanpa beban begitu sungguh memuakkan. Rasanya ingin sekali aku menghancurkan hidupnya, bahkan hingga ke dasar pembinasaan sekalipun kalau perlu. "Berani sekali pria bang*** itu tertawa setelah apa yang dilakukannya, segera setelah ini kau akan tamat ditanganku! Hahaha." iblis dalam dirinya memberontak, melihat lamanya Xian terdiam, terduduk manis, tanpa niatan sedikitpun untuk melancarkan serangannya seperti biasa.
Xian ingin segera pergi darisana, sebelum iblis itu keluar dan menerjang pria itu dengan ganas. Xian tak ingin terusik lagi, karena dia telah menyusun strategi yang pas. Xian akan membuat pria itu merasakan apa yang sudah dirinya rasakan.
Namun seruan pria itu berhasil menghalau langkahnya. Pria itu memanggil seorang wanita cantik yang baru masuk ke kafe, dan entah mengapa Xian bergetar ketika wanita cantik itu melaluinya. "Siapa dia?" tanyanya lebih ke diri sendiri. Tanpa sadar kakinya pun mulai berjalan tanpa bisa terkontrol. Dan sampailah Xian ke tempat yang seharusnya tidak dia datangi.
Samar-samar, pria bang*** itu membicarakanku kepqda wanita cantik yang menarik perhatianku tadi. "Aku ingin sekali menyupal mulut lancangnya itu. Berani sekali membicarakanku di belakang." desisnya marah.
"Mr. Lawrence!" suara sapaan yang terdengar khas itu pun menyontak obrolan mereka. Tak urung Chris pun memiringkan kepalanya demi menengok siapa pemilik suara tersebut. Betapa malunya dia sekarang, wajahnya yang nyaris cantik pun jadi semakin pucat pasi setelah menemukan seorang yang tengah menjadi topik yang dia bahas bersama adiknya itu berdiri dengan elegannya disana.
"Oh, Mr. Creighton. Eh silahkan duduk!" lihatlah wajah pria itu yang tampak salah tingkah.
"Ok." Xian menjawabnya dengan santai. Namun matanya tak lepas dari wanita di sebelah Chris. Dia cantik sekali, pujinya dalam hati."Hmm, Mr. Creighton perkenalkan ini adik saya Ivanka. Dan Inka, dialah sosok yang aku bicarakan tadi Mr.Creighton!" ucap Chris memperkenalkan keduanya. Inka mengulurkan tangannya, dan tak lama di sambut oleh tangan dingin Xian.
"Inka!" ucap wanita cantik itu dengan senyum manisnya.
Aku pun menerima uluran tangannya, "Xian!" ucap ku. Wow. Apa ini?. Seluruh tubuhku berdesir. Darahku menggelegak. Bahkan, di bawah sana aku bisa merasakan pangkalku telah mengeras dengan kencang. Mendesak celana dalamku.Alarm bahaya menghantuiku. Aku harus segera pergi. Suasana ini terlalu menyudutkanku. Ingin sekali aku membawa Inka ke ranjang dengan segera, bercinta dengan tubuhnya yang menggiurkan. Baru kali ini, aku bertemu dengan seorang wanita dan langsung menginginkannya seperti ini. Aish!. Diam boy, bukan itu tujuanmu, ucapnya mengenyahkan fantasi liarnya.
***
Good afternoon! Gak tahu deh kok jadi begini alurnya🤭. Udah sampai segitu saja, kalau diteruskan bisa keblablasan nanti (apa sih thor🤣).
Jangan lupa like dan votenya ya, bisa juga comment di bawah biar lebih seru🙊.
See you...👋
KAMU SEDANG MEMBACA
End Game 18+++ || Breathe #2
RomanceWAJIB FOLLOW, LIKE DAN KOMEN AGAR PENULIS BERSEMANGAT MENULIS NEXT PART🙂 WARNING!!! Konten khusus 18+++ Mohon kebijaksanaan pemirsa dalam membaca cerita ini! Thanks! "Nyawa tidak mungkin terbeli oleh uang, tetapi nyawa dapat dibeli dengan kasih sa...