Chapter 3

315 30 6
                                    

SAKURA

Setelah 15 menit kami sampai disebuah taman yang berada di antara apartemen dan gedung pencakar langit yang menjulang ke atas. Dengan cepat Seungyoun turun dari mobilnya dan membukakan pintu untukku. Aku mengucapkan terima kasih. Terima kasih yang tulus.

Kami berdua berjalan berdampingan namun tanpa berbicara. Ketika kami sampai di sebuah pohon yang cukup besar dan aku tidak tahu apa namanya, dia menyuruhku duduk di rumput.

“Aku tidak tahu ada tempat seperti ini dikota yang padat dikelilingi gedung seperti itu.” Aku menunjuk salah satu gedung pencakar langit yang ada jauh disamping taman .

“Iya. Tempat ini hanya indah jika kau melihatnya di malam hari.” Gumam Seungyoun.

“Apa kau sering kemari?” Aku menarik kakiku sampai dada dan memeluk nya lalu menyandarkan kepalaku di atasnya.

“Tidak terlalu sering hanya ketika aku bosan.” Seorang seperti dia bisa bosan dan menyendiri seperti ini juga?.

Jangan konyol Sakura dia juga manusia seperti mu.

“Lalu apa yang membuatmu bosan.?” Aku melihat kearahnya dan dia melihat ke depan.

Dia terdiam sejenak. Membuka mulutnya dan menutupnya kembali.
“Jika kau tidak ingin mengatakannya, hanya lupakan saja.”

“Aku lelah dengan orang tua ku, hidupku, seperti ini tidak berubah.”

“Bukankah kau selalu dikelilingi dengan wanita yang menyukaimu. Dan orang tuamu adalah orang kaya hidupmu berkecukupan.” Aku berkata apa adanya.

“Bukan hanya itu Kkura.” Dia menatapku intens. “Orang tuaku tidak menyukainya. Ketika aku pulang kerumah, mereka selalu melontarkan pertanyaan yang membuatku kesal. Mereka menuntutku berbuat sempurna. Aku tidak bisa, aku menyukai kebebasan. Oh ya, benar wanita di kampus menyukaiku bayak tapi aku mereka tidak mencintaiku tulus. Mereka hanya melihatku karena aku tampan, kaya, dan popular. Dan yang terpenting aku tidak menyukai mereka walaupun salah satu dari mereka ada yang tulus menyukaiku.”

“Apa kau menyukai seseorang?” Nada suaraku seperti orang yang cemburu. Tidak. Aku tidak cemburu. Ah, Mungkin sedikit. Siapa wanita yang membuatnya seperti itu?

Dia menyeringai dan menarik senyuman kecil di bibirnya. “Kau pasti tidak ingin tahu. Jika kau tahu ini akan membuatmu shock.”

“Ya tuhan.” Aku memutar mataku. “ Apa kau menyukai wanita sudah menikah. Apa dia lebih tua darimu. Atau apa kau seorang Pedofil.”

Dia tertawa. Aku mencintai tawanya. “Tidak, aku normal Sakura. Aku masih suka perempuan. Terutama gadis sepertimu.”

Apa yang kudengar itu benar. Itu mungkin hanya pujian untukku.

“Lihatlah wajahmu merah seperti itu. Kau lucu.”

Oh Tuhan. Seluruh badanku sepertinya menjadi kaku. Aku seperti tersengat listrik dengan voltase tinggi. Aku tidak tahu sejak kapan aku tertarik padanya. sangat sulit untuk menjaga jarak dari pandangannya.

“Apa orang tuamu masih melakukan ekspedisinya?” Tanya Seungyoun.

“Ya, mengggali untuk sebuah penemuan peradaban kuno. Mereka mencintai pekerjaannya melebihi mereka mencintaiku, anaknya.” Aku benci terdengar sedih seperti ini.

“Semua orang tua mencintai anaknya. Aku yakin orang tuamu juga seperti itu.” Seungyoun berusaha meyakinkanku namun itu nol besar. Kenyataannya itu tidak sama dengan yang terjadi.

Aku menggeleng. “Kau tahu berapa kesempatanku beretemu mereka selama setahun. Hanya 3 kali jika aku beruntung. Jika tidak beruntung aku hanya bisa melihat mereka lewat layar laptopku. Tidak ada pertemuan dalam setahun. Sangat menyedihkan bukan.” Aku melihat Seungyoun mengerutkan alisnya memasang wajah seperti mengasihaniku. Aku benci itu tapi itu adalah fakta bahwa aku kesepian.

You And HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang