“Oh, tuhan disini seperti surga buku. Apa yang ada disini buku-buku tua?” Dia menatapku sambil tersenyum lebar.
Aku mengangguk. “Iya kkura. Kau tahu ini seperti lautan buku tua. Kau suka.”
Sakura menyeringan dan langsung mencium kedua pipiku, hidungku, dahiku dan bibirku dengan cepat. “Tentu aku suka sekali. Sudah lama aku ingin ke tempat seperti ini.” Gumamnya dengan tangan masih melilit leherku. “Tapi bagaimana kau bisa tahu aku menyukai semua ini?”
“Aku mendengar percakapan kalian saat kelas Profesor Kang.”
“Aku tidak menyadari itu.” Dia kembali memcium lembut bibirku. “Terima kasih. Terima kasih banyak, Seungyoun.”
“Kembali kkura. Ayo, aku ingin kau bertemu seseorang.” Aku masih melihat senyum di wajahnya.
Matanya berlarian kekanan dan kekiri dan membuat dia hampir tersandung. Aku tidak bisa menahan tawa. Dia terlihat sangat manis dan menakjubkan.
Aku mendekati seorang pria tua berumur akhir 50. Namun dia masih terlihat gagah di usianya. Dia sedang berdiri di antara rak buku yang menjulang tinggi di atasnya.
“Hai Pak Lee.”
Lee berbalik dan menutup buku ditangannya. “Seungyoun. Bagaimana kabarmu?” tanyanya.
“Sangat baik. Pak Lee ini Sakura. Sakura ini Pak Lee.”
“Senang berkenalan denganmu Pak Lee.”
“Begitu juga aku. Siapa yang tidak senang berkenalan dengan wanita secantik dirimu.” Aku mendengar Pak Lee pria tua itu menggoda Sakura.
Aku tidak suka mendengarnya. Hell, aku cemburu dengan pria tua yang benar saja. Aku selalu cemburu dengan pria yang menggodanya. Semuanya.
“Sepertinya teman priamu tidak suka mendengarnya Sakura.” Pak Lee melirikku lalu mengerlingkan matanya pada Sakura.
Aku tahu Pak hanya menggodaku tapi aku maih merasa cemburu. Apakan aku konyol cemburu dengan pria tua ini?
“Ah, dia terlihat manis bukan.” Kini aku membenci mereka berdua karena menggodaku.”
“Pak Lee kau mendapatkan bukunya.” Aku berusaha terdengar datar.
“Aku akan mengambil bukunya. Sementara itu kalian berkelililinglah. Tempat ini sangat luas untuk dilihat.”
Akhirnya dia meninggalkan kami berdua. Sakura berjalan memimpin melihat kesekeliling ruangan. Matanya terlihat berbinar melihat setumpur buku tua yang berjajar rapi di rak. Dia terus berjalan dengan mata penuh kekaguman dan aku mengikutinyadari belakang. Dia berhenti di sebuah rak buku yang terletak hampir di pojok ruangan dan hanya ada kami berdua.
“Tuhan. Aku sangat menyukai ini Seungyoun. Terima kasih membawaku kemari.” Dia tidak berhenti mengucapkan terima kasih padaku. Aku senang dia menyukai kejutanku dan tunggu saja aku masih punya sesuatu untuknya.
“Aku senang jika kau menyukainya.”
Dia menutup jarak antara kami. Tangannya melilit leherku. Tanganku melilit pinggulnya. Kini wajah kami hanya berjarak beberapa inchi.“Tentu saja aku menyukainya.” Dia tersenyum.
Aku tidak perduli jika kami berada di tempat umum. Aku hanya ingin menciumnya. Aku menariknya lebih dekat dan menciumnya. Ciuman ini sangat keras. Payudaranya menempel didadaku. Tangannya berjalan kerambutku. Ini membuatku semakin keras menciumnya.
Tanganku turun menuju bokongnya dan aku meremas lembut. Aku mendengar dia mengerang lembut. Tanganku masuk kedalam roknya dan mengusap pahanya. Aku bisa merasakan Mr.P menonjol di celana jeansku. Tidak ada diantara kami yang melepaskan ciuman itu. Dan aku tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Him
Fanfiction[Completed] Hidupnya berantakan ketika dia tahu dia hamil. Kehilangan kehidupannya, keluarga, sekolah. Dimasa itu dia dengan Cho Seungyoun. Kemudian dikehidupannya yang baru dia bertemu Jeon wonwoo. Siapa yang Sakura Inginkan?