CHAPTER 34

194 21 1
                                    

Setelah jam kerjaku selesai Wonwoo mengajakku pergi ke taman untuk bicara.  Aku tahu apa yang ingin dia katakan.

“Apakah itu dia? Apakah kau akan kembali dengannya?” Dia bertanya dengan suara sendu.

“Tidak Wonwoo. Aku dan dia tidak mungkin bersama lagi terlalu banyak perbedaan.

“Sakura kau tahu. Aku tidak ingin kau menerima lamaranku hanya untuk balas budi.

“Sakura kau adalah orang yang paling aku cintai didunia ini kau adalah penyelamatku. Disaat semua orang tidak ada kau yang ada disampingku. Tapi aku takut jika aku berhubungan denganmu itu akan merusak hubungan kita, aku tidak ingin kita seperti itu.” Aku mencium pipinya.

“Baiklah.” Akhirnya dia menyerah.

“Kau tahu aku akan selalu ada disampingmu. Ingat itu. Aku bersumpah jika pria itu menyakitimu lagi aku akan menghabisinya.”

“Wonwoo.”

“Aku tidak bercanda Sakura. Aku tidak ingin kau seperti itu lagi."

Aku menelan ludah. Wonwoo sangat serius.

"Sakura. Jika kau memang masih mencintai dia, aku tidak masalah.  Hanya katakan padaku lebih awal. Kita bisa membatalkan pertunangan ini."

Sial, ini terdengar buruk. Aku tidak ingin kehilangan dia. "Tidak, jangan berpikir seperti itu."

"Aku hanya ingin kau bahagia. Kau tahu itu. Kau tahu itu dengan pasti."

"Apa kau ingin meninggalkanku?" Aku hampir menangis.

Wonwoo tersenyum lalu menggeleng. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.  Jika kau ingin aku pergi,  aku akan pergi tapi aku akan selalu melihatmu.  Jika kau ingin aku datang aku akan datang."

"Wonwoo aku minta maaf. Aku menyeretmu kedalam masalah ku."

"Hei,  berhenti minta maaf.  Ini bukan salah mu. Kau seperti medan magnet,  semua orang ingin selalu didekatmu."

"Wonwoo aku tidak ingin berpisah dengan mu.  Aku sudah selesai dengan dia."

"Jika kau berkata seperti itu aku percaya. Sepertinya dia masih mencintaimu Sakura."

"Aku tahu.  Aku akan menjelaskan padanya. Aku juga akan bilang kalau kita sudah bertunangan." Aku berusaha meyakinkan Wonwoo.

Dia mengangguk. "Jika kau butuh bantuanku katakan saja. Ok."

"Ok.  Terimakasih."

"Aku mencintaimu." Seru Wonwoo.

Aku diam tak membalas ucapan cintanya. Aku hanya belum tahu pasti bagaimana perasaanku. Dia tidak memaksaku untuk mengatakannya. Hanya cukup dia yang mengatakan sudah membuatnya senang.

"Sakura apa kau percaya padaku?" Wonwoo bertanya.

"Ada apa Wonwoo?"

"Jawab aku Sakura."

"Aku percaya padamu."

"Setelah yang kukatakan hal ini, semua pilihan ada ditanganmu."

Wow, aku mulai benci ini.

wonwoo akhirnya memberitahu sebenarnya dia adalah calon tunangan yang akan dijodohkan orangtua Sakura.  Selama ini orang tuanya diam-diam menyuruh orang untuk menjaganya. Orangtuanya takut Sakura akan berbuat nekat jika dia di kekang.

Wonwoo meminta maaf berulang kali kepada Sakura. Dia juga menjelaskan perasaannya pada Sakura benar-benar tulus dan jika Sakura ingin membatalkan pertunangan mereka Wonwoo akan merelakannya.

Sudah dua minggu sejak pertanyaan itu Sakura akhirnya mantap memutuskan siapa pria yang dia pilih.

"Halo, Wonwoo."

"Sakura."

"Tolong dengarkan aku. Jangan memotong pembicaraanku."

"Baiklah." Jawab Wonwoo. Dia sudah menyiapkan hatinya.

"Aku tidak mengerti mengala semua serumit ini tapi aku tidak ingin ini semua berakhir.  Wonwoo aku ingin kita menikah secepatnya. Aku bosan dengan drama ini."

"Sakura kau yakin dengan ini?"

"Aku sangat yakin."

"Terimakasih banyak telah memberiku kesempatan."

"Aku percaya padamu. Jangan sia-siakan itu."

"Aku mengerti."terdengar kegembiraan di suara Wonwoo. "Aku akan membuat pertemuan dengan orang tua kita secepatnya."

"Baiklah. Aku tunggu. Bye." Sakura menutup panggilannnya. Sakura berharap ini adalah keputusan yang terbaik.

***

Sudah beberapa kali Seungyoun mengajak Sakura bertemu namun Sakura selalu menolaknya. Akhirnya hari ini dia bisa bertemu Sakura.  Mereka berdua janji bertemu di sebuah cafe yang tak jauh dari tempat kerja Sakura.

"Seungyoun." Sakura memberika sebuah undangan dimana dirinya akan menikah dengan Wonwoo 5 hari lagi.

Seungyoun membukanya dengan hati gemetar. "Kau akan menikah?"

Sakura mengangguk. "Kau boleh datang atau tidak itu keputusanmu. Mulai sekarang tolong lepaskan aku. Aku ingin kau hidup berbahagia lanjutkan kehidupanmu. Kita sudah tidak mungkin bersama."

"Tapi kau tau aku tidak bisa Sakura. Kumohon beri aku kesempata."

"Tidak Seungyoun.  Jika hubungan kita bermasalah lagi kau akan kembali ke kehiduoanmu yang lalu bersenang-senang dengan wanita." Sakura berkata tegas.

"Aku janji aku tidak melakukannya."

"Seungyoun, kita benar-benar berakhir. Aku harap kau dapat melanjutkan hidupmu. Kau pasti mendapatkan wanita penggantiku. Jika itu terjadi tolong cintai dia dengan tulus jangan kembali kekehidupanmu yang lalu. Kau orang baik Seungyoun.  Kau berhak bahagia tapi bahagiamu bukan denganku. Selamat tinggal Seungyoun." Sakura beranjak meninggalkan Seungyoun.

"Aku mencintaimu sangat." Seungyoun menarik tangan Sakura.

"Aku mencintai dia Seungyoun." Sakura melepaskan tangan Seungyoun. "Jaga dirimu baik-baik." Dan akhirnya kisah mereka berdua benar-benar berakhir disini.

You And HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang