Jojo sedang serius berkutat dengan gamenya. Sementara di depannya ada kamera yang berkedip menyala merekam kegiatannya. Sesekali mulutnya berkomentar pedas, mencaci pemain-pemain yang katanya noob.
"Hae gaes, balek lagi bersama Jojo di beauty Channel!" teriak Miu tepat di samping Jojo.
Jojo terperanjat, melepaskan tangannya dari keyboard dan menatap Miu jengkel. "Si anjir, gue lagi serius juga!" Jojo melirik layar komputernya yang menunjukan tulisan besar berwarna kuning Game Over. Jojo menghela napas, menatap kamera dan tersenyum.
"Yah, kalah gue gara-gara si bencong satu ini. Nggak apa-apalah ya, nanti gue bakal menangin game ini saat si bencong nggak ada. Sekian dulu konten gue, jangan lupa-"
"Like, comment and subscribe! Daaahhh!" sambar Miu sambil menyeringai lebar.
Jojo memasang wajah malas dan melirik Miu kesal. Miu? Masih memasang wajah (sok) manisnya di depan kamera. Yah, Jojo jengkel sekali dengan anak itu setiap kali ia mengganggunya membuat konten. Namun, Jojo tak bisa mengusir Miu begitu saja. Sejak ada Miu, channelnya semakin ramai dengan laki-laki yang menyukai gadis itu. Entahlah, Jojo tak mengerti apa yang mereka sukai dari gadis jorok sejenis Miu.
"Apaan?"
"Apaan apanya? Kata lo mau ngedeketin Nabila, tapi pergerakan gak ada malah main game," ujar Miu meledek dan mendudukan diri di lantai.
Jojo mendengus dan berbalik untuk mematikan kameranya. Namun, sesaat kemudian ia berbalik dan menatap Miu horor ketika ia menyadari satu hal.
"Kenapa lo bisa masuk rumah gue, njeng!" pekiknya seketika. Seingatnya, apartemennya sudah dikunci dan diberi password.
"Telat lo, bego!" maki Miu sembari meluruskan tubuhnya di lantai. "Password apartemen lo ketebak banget sih, makanya gue masuk. Lagian gue bosen di rumah."
"Kayaknya lo abis wisuda cocok deh jadi maling. Jago banget bobol rumah orang," desis Jojo sinis.
"Bagus juga. Maling laki orang juga oke tuh," kata Miu tak peduli membuat Jojo menghela napas.
Jojo bertemu dengan Miu saat ospek. Gadis itu nampak sibuk dengan riasannya, sama sekali tak mempedulikan ocehan seniornya dan malah mengancam saat nada seniornya meninggi. Miu itu anak konglomerat, ia bisa hidup sesukanya dan Jojo selalu iri akan hal itu. Gadis itu bisa bertindak seeksentrik yang ia mau dan tak akan ada yang berani berkomentar. Bagi Jojo, Miu adalah anak konglomerat manja yang sangat beruntung.
Awalnya hanya seperti itu pandangan Jojo pada Miu, sampai ketika ia jatuh hati pada temannya yang bernama Nabila. Jojo tahu, ia mungkin akan terlalu tua untuk Nabila, tetapi itu bukan masalah. Ia memutuskan untuk menyukai gadis itu diam-diam. Hanya saja, keinginannya tak berjalan mulus tatkala perasaannya diketahui oleh Miu. Gadis rubah itu sangat peka akan hal seperti ini dan memutuskan untuk membantunya walau tak diminta.
Mulai dari situ, mereka menjadi cukup akrab. Jenis keakraban antar teman pria karena Jojo sama sekali tak menganggap Miu wanita dengan tingkahnya. Gadis itu bersendawa setelah makan, buang angin sembarangan, duduk dengan kaki diangkat seperti sedang di warung kopi dan paling jago kalau sudah soal sumpah-menyumpah dan pornografi.
Jojo awalnya mengajak Miu masuk ke klub renang dengan niat mengenalkannya pada Siva. Jojo pikir, pria seperti Siva akan sanggup mengubah kesembronoan Miu. Sayangnya pria itu sudah beristri. Sedikit terlalu cepat di usianya yang baru menginjak dua puluh lima. Namun, begitulah tidak enaknya menjadi penerus keluarga konglomerat. Harus menikah walau tak cinta dan harus bertahan walau kering kerontang bagai di gurun pasir.
"Masakin gue mie kek. Gue kan tamu," kata Miu menyuruh.
"Masak sendiri!" balas Jojo sambil mendelik pada Miu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love and The Other Secret
General FictionFull Chapter On Karyakarsa! Link on bio. Siva Alterio memiliki istri di usia yang terbilang muda. Menikah hasil dari perjodohan tak membuatnya sebahagia cerita fiksi. Pria itu harus rela hidup dalam pernikahan tanpa cinta dan menahan perasaannya. L...