Orang bilang, hari-hari akan berlalu tanpa terasa jika kita menikmati setiap momen menyenangkan yang terjadi dalam hidup. Sepertinya itu juga berlaku pada Liuna.
Meskipun baru seminggu dirinya menjadi 'pengasuh' untuk Stray Kids, rasanya Liuna sudah cukup lama bekerja hingga dirinya nyaris menghapal setiap tingkah laku semua anggota. Mungkin ada satu-dua hal yang masih dirahasiakan setiap anggota grup itu darinya. Tapi tak apa, Liuna akan berusaha mendekatkan diri secara berlahan-lahan.
Contohnya saja hari ini. Selepas latihan, Liuna sengaja mengajak seluruh anggota untuk ikut dengannya ke kafe yang terdapat dua ratus meter jauhnya dari agensi. Hitung-hitung, ini langkah selanjutnya untuk lebih dekat dengan Stray Kids.
"Silakan dimakan semuanya, jangan sungkan-sungkan," ucap Liuna dengan cengiran. Anak-anak Stray Kids hanya bisa menganga melihat meja panjang itu sudah dipenuhi oleh aneka ragam makanan. langsung saja, tanpa pikir panjang setiap orang mengambil tempatnya masing-masing. Bahkan Changbin dan Hyunjin sampai bertengkar saat keduanya ingin mengambil tempat duduk paling dekat dengan Liuna.
"Bukankah kalian bisa menjadikan Liuna ditengah? Kenapa kalian harus bertengkar hanya untuk hal sepele seperti ini?" tegur Chan dengan gelengan kepala ringan. Bagaimana dia tak sakit kepala mengurusi delapan orang pemuda dengan isi otak 'aneh' semua?
Liuna hanya tertawa. "Benar kata Chan Oppa, kalian bisa duduk disisi kanan dan kiriku."
"Tentu saja, Liun-ie. Aku tak sekekanakan Hyunjin yang tak mau mengalah," sahut Changbin ringan. Memilih duduk disisi kanan Liuna.
"Mwo?" Tapi sepertinya Hyunjin tak mau kalah. "bukankah kau yang kekanakan, Hyung? Kau bahkan tak bisa tidur tanpa Gyu," balas Hyunjin sengit. Jika kalian tak tahu, Gyu adalah boneka berwarna tosca kesayangan milik Changbin yang selalu dia bawa jika akan mengadakan show case maupun konser diluar kota.
"Apakah kalian bersikap seperti ini karena Liuna adalah satu-satunya perempuan diantara kita bersembilan?" Seungmin yang sudah jengah dengan pertengkaran Hyunjin dan Changbin memilih angkat suara. Sepertinya pertanyaan random namun benar adanya itu membuat keduanya sukses terdiam.
"Apa tebakanku benar?" goda Seungmin dengan seringaian khas miliknya. Sedangkan yang lain sudah menyantap makanan masing-masing sambil menonton pertengkaran kecil yang tengah terjadi.
"Ani!" jawab keduanya kompak. Mengundang tawa Liuna dan para member. Bahkan Felix yang tengah asyik menyuap kimchi kedalam mulutnya menjadi tersedak seketika.
"Sudah-sudah. Kapan kalian akan makan jika berdebat terus?" Liuna memilih untuk menengahi. Hyunjin bersungut. Sedangkan Changbin sepertinya lebih senang memberikan cibiran menyebalkan miliknya untuk sang lawan.
"Biasanya Hyunjin Hyung hanya akan mencari perhatian kepada orang yang disukainya," Si maknae Jeongin ikut dalam obrolan yang menyudutkan Hyunjin. "mungkin Hyung suka padamu."
"Ya! Ya! Ya! Hentikan!" Hyunjin hendak memegang sumpit pun menjadi urung melakukannya. Matanya melotot ke arah Jeongin.
"Omo,omo! Lihat! Telinga Hyunjin memerah. Apa yang kau sebut mungkin benar, Pill-Bug!" tawa Han membuat wajah Hyunjin kian panas. Saat Hyunjin terdiam dan tak lagi bisa melawan. Disaat itulah tawa grup kembali pecah. Bahkan Jeongin dan Han bertos ria, senang melihat Hyunjin tersiksa.
"Terserahlah!" bentak Hyunjin kesal. Membuat kerumunan kian dilanda tawa.
Liuna menyentuh pundak Hyunjin hangat, "Sudahlah, Hyunjin-ie. Makanlah, kau pasti sudah lapar."
"Tentu saja, Liuna. Kau tak makan?" Hyunjin mengangguk, dibawah tatapan teduh Liuna mampu membuatnya merasa lebih baik.
"Prince Hyunjin mulai menyerang!" teriak Han memanasi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levanter [Hwang Hyunjin]✔
FanfictionKetika 'Levanter' menjadi kata yang paling membekas dalam benakmu. Itu bukan hanya merujuk pada angin timur khas Mediterian, tapi juga arah kemana hati seseorang terbawa kearah sana. Terbang terbawa angin, tersapu rindu, dan hidup dalam waktu lampau...