Levanter |19|

111 10 3
                                    

Seharusnya Liuna tidak lagi merasa aneh jika harus backstreet dengan Hyunjin. Dirinya dan Hyunjin memang belum membicarakan perihal ini, namun sudah jelas sekali jawabannya akan seperti apa, bukan? Mau bagaimana pun, konsekuensi memiliki hubungan dengan seorang idol memanglah seperti ini. Jujur, sebenarnya Liuna tidak terlalu sedih jika harus menyembunyikan hubungannya. Toh, perasaannya dibalas Hyunjin saja Liuna sudah sangat beryukur.

Liuna pikir dia bisa menyimpan ini sendirian, tapi nyatanya, pertanyaan sekilas dari Seungmin yang tengah meminum segelas air putih setelah bangun tidur pagi ini mampu membuat Liuna kaget.

“Kalian sudah jadian?” tanyanya tanpa tedeng aling-aling pada Liuna yang tengah memasak sarapan untuk para member. Untung saja Liuna sudah meletakkan pisaunya, jika tidak, mungkin dirinya akan mengiris tangannya sendiri sebagai dampak dari keterkejutannya.

Gadis itu tercekat, tak tahu harus menjelaskan bagaimana. Sedangkan mata sayu Seungmin yang kentara sekali masih menahan kantuk menatapnya tanpa berkedip.

“Sudah, ya?” tebak Seungmin setelah menelisik gerak-gerik aneh Liuna. “Tidak usah panik seperti itu, satu grup mungkin juga sudah tahu.”

“Stray Kids tahu?!” Liuna membelalakkan matanya tak percaya. Seungmin hanya mengangkat kedua bahunya. Kepalanya melirik kedalam panci yang mengepulkan uang hangat.

“Kau seperti tidak mengenal Hyunjin saja. Dia memang tak mengatakan apa pun, tapi dari wajahnya yang selalu tersenyum seperti idiot itu sudah menjelaskan semuanya. Padahal beberapa hari sebelumnya, dia lebih banyak diam dan melamun. Member lain sangat mengenal Hyunjin, apalagi akhir-akhir ini kalian memang terlalu dekat,” jelas Seungmin lagi. Mencuci gelas pakainya di wastafel sebelum mengeringkannya dan meletakkannya kembali ke rak piring.

Harus Liuna akui kalau Seungmin kelewat rajin.

“Jadi ... tidak apa-apa?” tanya Liuna memiringkan kepala. Seungmin hanya mengernyitkan dahi.

“Maksudmu hubunganmu dan Hyunjin?” Seungmin mendapati bahwa Liuna mengangguk pelan. “Itu hubungan kalian, kalian yang tahu baik-buruknya. Tapi kalau kau bertanya apakah aku takut akan berimbas pada grup, maka aku akan menjawab sama sekali tidak.”

Waeyo?”

Seungmin menatap Liuna lekat, lantas tersenyum tipis. Senyum paling soft yang pernah Liuna ketahui dari sosok bernama lengkap Kim Seungmin. “Karena aku percaya pada Hyunjin.”

***

Ucapan Seungmin pagi tadi masih terus membekas di kepala Liuna.

Mungkin sekilas Liuna menganggap bahwa kedekatan member satu sama lain dikarenakan mereka ada dalam satu grup. Ditambah lagi pernah berjuang bersama-sama di dalam suatu kompetisi membuat hubungan itu kian terikat erat. Tapi Liuna sudah salah menilai, hubungan itu terbentuk karena adanya perasaan yang terhubung di dalamnya. Rasa saling menjaga, percaya, dan saling memahami.

“Karena aku percaya pada Hyunjin.”

Kalimat itu terputar kembali di dalam kepalanya. Liuna menarik sudut bibirnya saat kalimat itu terngiang-ngiang lagi. Jika Seungmin percaya pada Hyunjin, maka Liuna akan membantu agar kepecayaan itu tetap utuh. Dia tak mau mengecewakan siapa pun akibat hubungan ini. Maka sebaik mungkin, Liuna akan menahan diri agar hubungan ini tetap tertutupi.

Levanter [Hwang Hyunjin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang