Vote dulu baru baca
~~~~~
"Gi lo udah tau nggak?hari ini bakalan ada murid baru...kata mereka sih murid pindahan dia itu orangnya nakal,lebih bagus disebut berandalan"
Gisel menoleh menatap sahabatnya dengan tatapan tidak tertarik untuk membahas tentang murid pindahan itu
"O ayolah"
"Hm..terus apa yang tertarik dari murid itu?",Gisel bertanya dengan nada membosankan
"Ya nggak ada sih~
BRAK
Semua siswa yang berada dikelas 3 IPA-2 tersentak kaget lalu menoleh kearah suara tersebut yang berasal dari pintu
Para siswa terpana melihat pemuda bernetra ruby yang sedang berdiri didepan pintu,pemuda itu melihat sekelilingnya lalu menghentikan pandangannya pada gadis berkacamata yang tengah menatapnya dengan ketakutan
Pemuda itu berlangkah kearah gadis itu dengan senyum tipisnya,pandangan para siswa tidak lepas menatap sang pemuda yang tengah berjalan kearah Lyana teman sekelas mereka gadis itu semakin ketakutan,pemuda itu berhenti
"Pindah lo",suara bariton itu membuat si gadis kaget dengan cepat Lyana mengambil tasnya dan berjalan kebelakang dengan bulu kudunya yang merinding
"Andreas!..lo itu seharusnya tidak menyuruh Lyana untuk pindah,itu tempatnya dari masuk kelas ini!",tegur Midasya sang ketua kelas
Pemuda bernama Andreas itu menatap gadis berambut sebahu itu dengan tatapan tidak suka karna sudah menganggu hari pertama ia sekolah disini
"Siapa lo?,berani-beraninya ceramahi gue!"
"Gue Midasya ketua kelas,gue nggak ceramahin lo,gue tu cuman negur lo supaya nggak berbuat seenaknya!"
"Lo tu nggak cocok jadi ketua kelas,jadi mendingan undur diri aja!"
Midasya yang mendengar kata-kata yang dikeluarkan dari Andreas membuatnya merasa sedih baru kali ini tidak ada yang mendengarkannya dan tidak menghormatinya..ya dia tau dia hanya ketua kelas yang tugasnya hanya mengontrol kelasnya sendiri tapi ia tidak dihormati oleh siswa baru ini
Midasya sebenarnya sudah tau kalau Andreas bakal sekelas sama mereka karna wali kelas memberitahukannya kemarin,tadi ia baru saja akan menyambut siswa itu dengan baik tapi sifatnya itu suka membuat orang marah
Ketua kelas menunduk menatap lantai kemudian ia bergumam dengan matanya yang terasa panas
"Gue emang nggak cocok jadi ketua kelas"
"Lo udah ngejek Midasya!",Gisel berdiri lalu berlangkah kearah Midasya dan Andreas
Teman sekelasnya yang lain menarik Midasya agar menjauh dari dua remaja itu
"Lo juga siapa?!",sih pemilik netra ruby itu berdiri menatap gadis didepannya dengan sorot marah....ruby dan shapire bertemu
Berani-beraninya orang-orang lemah ini menganggu dirinya,dari keluarga bahkan sampai orang-orang baru saja ia jumpai sudah ingin memancing kemarahannya
"Gue Gisel Kimberly",Gisel berujar dengan nada santainya menatap sosok penganggu ketenangan,yang balas menatapnya dengan tatapan mengejek
"Nama jelek gadis sampah!"
Gisel menarik kerah pemuda didepannya..,netra ruby yang mengatainya gadis sampah untuknya itu tidak masalah bila ia dikatai gadis sampah untuk apa juga marah? menurutnya ia memang gadis yang tidak berguna yang hanya menyusahkan orang tuanya,tapi ketika sih ruby mengatakan namanya jelek ia merasa marah karna nama adalah pemberian orang tua kita yang berharga ketika kita lahir
"Gue nggak masalah dikatai gadis sampah,tapi setidaknya jangan mengejek namaku"
Plak
Gisel menampar pemuda itu,Andreas menatap Gisel dengan senyum mengejek yang kian menjadi
Menarik juga gadis didepannya ini,baru kali ini ia ditampar oleh seorang gadis
"Mulai sekarang lo jadi pacar gue!",setelah berujar Andreas berjalan keluar dengan siswa berandalan lainnya
Entah sejak kapan mereka jadi dekat
~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Dan Takdir[Tamat]
Teen FictionAku tidak menyukai jalan hidupku,tapi aku menyukai jalan hidupmu yang datang membawa cahaya dan memusnahkan jurang kegelapan yang membuatku jatuh -Andreas Gio Jonathan Aku bingung dengan isi hatiku yang menginginkan dirimu untukku -Gisel Aurelia Kim...