~~~~~
Seperti yang Andreas katakan ia nggak bakalan ada besok atau pun sampai minggu depan
Hari ini hari Rabu,kelas Gisel lagi jamkos karena guru IPA Fisika mereka sedang sakit
Gisel menatap keluar jendela dengan tatapan yang sulit ditebak,ia tidak pernah melihat Andreas sejak kejadian penyerangan itu,ia ingin bertemu,tapi ia takut dengan yang namanya Kantor Polisi
Semua murid yang tadinya asik dengan aktivitas masing-masing,kini terdiam.....begitu juga dengan Zeta yang dari tadi mengomel-ngomel tidak jelas akhirnya diam,semuanya duduk manis tatapan mereka lurus kedepan
Gisel yang merasakan keanehan itu pun memutar kepalanya dan menatap kedepan.ada wali kelas mereka ibu Sherly dan juga seorang gadis cantik,berambut sepunggung,gadis itu tampak ceria dari raut wajahnya,senyumnya begitu manis dan ada lesung pipi dikedua pipinya
"Ayo kenalkan namamu",ujar bu Sherly dengan menatap gadis itu
Gadis itu mengangguk kecil
"Hay!...namaku Sandharly Miselya,panggil aja Sandha,asal kota manado,salam kenal dan semoga dapat berteman baik!,ujar Sandha dengan suara santai
Sebenarnya ia akan memakai logat manado tapi jika nanti yang lainnya tidak mengerti bagaimana?
"Oke,Sandha silahkan duduk dimeja itu",bu Sherly menunjuk meja yang berada dibelakang Gisel dan Zeta yang berarti meja ketiga,Sandha berjalan dan duduk disebelah Midasya
Sandha berlangkah melewati tempat duduk Gisel dan Zeta,tempat duduknya berada tepat dibelakang Gisel
Gisel tetap menatap bu Sherly yang sedang bercerita,ia tidak perduli dengan keadaan disekitarnya yang mulai kembali riuh,terdengar bisik-bisikkan tentang murid baru itu,tidak lama kemudian bu Sherly pergi dari kelas.seketika kelas menjadi berisik dengan sebuah konser dadakan gratis yang sering mereka lihat sepanjang hari,oleh Vio,Rindi dan Udy yang tengah ngedance ala k-pop didepan kelas
-Istirahat Pertama-
Gisel duduk diam dikelas menatap keluar jendela yang tampaknya ramai,ia tidak ingin keluar kelas karna ramai kayak lagi lomba jualan ikan,itulah alasannya ketika ditanya Zeta
"Em...kamu nggak istirahat diluar?"
Gisel menoleh
Gadis didepannya mengulurkan tangannya kearah Gisel
"Aku Sandharly,Sandha,salam kenal",ujar Sandha dengan senyuman
Gisel membalas uluran tangan gadis itu dengan malas
"Gisel Kimberly,Gisel",ujar Gisel lalu melepaskan uluran tangannya
Suasana tampak canggung
"Apa aku boleh duduk disini?",tanya Sandha ia menunjuk kursi Zeta dengan telunjuk jarinya
"Duduk aja",jawab Gisel tanpa basa-basi
Hening cipta pun dimulai lagi
"Boleh tanya nggak?",ujar Sandha mencoba untuk mencairkan suasana hening cipta itu
"Boleh",kali ini Gisel melipat kedua tangannya didepa dada lalu bersandar pada belakang kursi,"lo mau nanya apa?"
"Rumah lo jauh dari sekolah nggak?",tanya Sandha,ia bingung ingin bertanya apa jadi ia hanya mengikuti apa kata yang berada didalam pikirannya
"Lumayan jauh",jawab Gisel
Seketika itu pun suasana menjadi tampak seru,karena gadis baru ini ternyata orangnya baik dan ramah,dan juga padahal Gisel tidak bertanya apa pun,tapi Sandha sudah menceritakan tentang masa hidupnya pada Gisel
"Ternyata gadis ini seru juga ya?.....,meski hampir sama dengan Zeta"
Cukup lama Sandha bercerita hingga bel masuk berbunyi,Sandha berdiri dan duduk ditempat duduknya ketika melihat para siswa yang sudah mulai memasuki kelas masing-masing
Zeta yang melihat Sandha kembali duduk ketempat duduknya sendiri pun mulai mempercepat langkah lalu duduk disebelah Gisel yang tadinya tertawa
"Kayaknya kalian berdua udah deket ampe ketawa-ketiwi kayak gitu",ujar Zeta
"Lo tau nggak Zet?,ternyata dia tuh orangnya baik,lucu dan unik",ujar Gisel lalu menatap keluar jendela.diluar sedang hujan
"Beneran?",tanya Zeta ia menatap sahabatnya yang masih tetap menatap keluar jendela
Gisel mengangguk kecil
"Kalo gitu gue juga mau jadi deket sama dia",Zeta berdiri lalu membalikkan tubuhnya agar bisa melihat Sandha yang tengah asik berbicara dengan Midasya
Gisel terdiam menatap rintik-rintik hujan yang sudah mulai membuat genangan air dilapangan utama sekolah.Ia mengingat Andreas
"Kalo lo ngga ada.yang gangguin gue siapa?",pikirnya
"Eh apaan sih.kok mikirnya kek gitu".gerutu Gisel pada dirinya sendiri.Zeta yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.karna dia mendengar Gisel mengatakan
"Eh.nasi ayam apaan sih.kok cabenya dikit amat".
/telinganya coba dibawah kedokter gigi shay/
~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Dan Takdir[Tamat]
Teen FictionAku tidak menyukai jalan hidupku,tapi aku menyukai jalan hidupmu yang datang membawa cahaya dan memusnahkan jurang kegelapan yang membuatku jatuh -Andreas Gio Jonathan Aku bingung dengan isi hatiku yang menginginkan dirimu untukku -Gisel Aurelia Kim...