10.Namanya Sandharly

3 1 0
                                    

~~~~~

Seperti yang Andreas katakan ia nggak bakalan ada besok atau pun sampai minggu depan

Hari ini hari Rabu,kelas Gisel lagi jamkos karena guru IPA Fisika mereka sedang sakit

Gisel menatap keluar jendela dengan tatapan yang sulit ditebak,ia tidak pernah melihat Andreas sejak kejadian penyerangan itu,ia ingin bertemu,tapi ia takut dengan yang namanya Kantor Polisi

Semua murid yang tadinya asik dengan aktivitas masing-masing,kini terdiam.....begitu juga dengan Zeta yang dari tadi mengomel-ngomel tidak jelas akhirnya diam,semuanya duduk manis tatapan mereka lurus kedepan

Gisel yang merasakan keanehan itu pun memutar kepalanya dan menatap kedepan.ada wali kelas mereka ibu Sherly dan juga seorang gadis cantik,berambut sepunggung,gadis itu tampak ceria dari raut wajahnya,senyumnya begitu manis dan ada lesung pipi dikedua pipinya

"Ayo kenalkan namamu",ujar bu Sherly dengan menatap gadis itu

Gadis itu mengangguk kecil

"Hay!...namaku Sandharly Miselya,panggil aja Sandha,asal kota manado,salam kenal dan semoga dapat berteman baik!,ujar Sandha dengan suara santai

Sebenarnya ia akan memakai logat manado tapi jika nanti yang lainnya tidak mengerti bagaimana?

"Oke,Sandha silahkan duduk dimeja itu",bu  Sherly menunjuk meja yang berada dibelakang Gisel dan Zeta yang berarti meja ketiga,Sandha berjalan dan duduk disebelah Midasya

Sandha berlangkah melewati tempat duduk Gisel dan Zeta,tempat duduknya berada tepat dibelakang Gisel

Gisel tetap menatap bu Sherly yang sedang bercerita,ia tidak perduli dengan keadaan disekitarnya yang mulai kembali riuh,terdengar bisik-bisikkan tentang murid baru itu,tidak lama kemudian bu Sherly pergi dari kelas.seketika kelas menjadi berisik dengan sebuah konser dadakan gratis yang sering mereka lihat sepanjang hari,oleh Vio,Rindi dan Udy yang tengah ngedance ala k-pop didepan kelas

-Istirahat Pertama-

Gisel duduk diam dikelas menatap keluar jendela yang tampaknya ramai,ia tidak ingin keluar kelas karna ramai kayak lagi lomba jualan ikan,itulah alasannya ketika ditanya Zeta

"Em...kamu nggak istirahat diluar?"

Gisel menoleh

Gadis didepannya mengulurkan tangannya kearah Gisel

"Aku Sandharly,Sandha,salam kenal",ujar Sandha dengan senyuman

Gisel membalas uluran tangan gadis itu dengan malas

"Gisel Kimberly,Gisel",ujar Gisel lalu melepaskan uluran tangannya

Suasana tampak canggung

"Apa aku boleh duduk disini?",tanya Sandha ia menunjuk kursi Zeta dengan telunjuk jarinya

"Duduk aja",jawab Gisel tanpa basa-basi

Hening cipta pun dimulai lagi

"Boleh tanya nggak?",ujar Sandha mencoba untuk mencairkan suasana hening cipta itu

"Boleh",kali ini Gisel melipat kedua tangannya didepa dada lalu bersandar pada belakang kursi,"lo mau nanya apa?"

"Rumah lo jauh dari sekolah nggak?",tanya Sandha,ia bingung ingin bertanya apa jadi ia hanya mengikuti apa kata yang berada didalam pikirannya

"Lumayan jauh",jawab Gisel

Seketika itu pun suasana menjadi tampak seru,karena gadis baru ini ternyata orangnya baik dan ramah,dan juga padahal Gisel tidak bertanya apa pun,tapi Sandha sudah menceritakan tentang masa hidupnya pada Gisel

"Ternyata gadis ini seru juga ya?.....,meski hampir sama dengan Zeta"

Cukup lama Sandha bercerita hingga bel masuk berbunyi,Sandha berdiri dan duduk ditempat duduknya ketika melihat para siswa yang sudah mulai memasuki kelas masing-masing

Zeta yang melihat Sandha kembali duduk ketempat duduknya sendiri pun mulai mempercepat langkah lalu duduk disebelah Gisel yang tadinya tertawa

"Kayaknya kalian berdua udah deket ampe ketawa-ketiwi kayak gitu",ujar Zeta

"Lo tau nggak Zet?,ternyata dia tuh orangnya baik,lucu dan unik",ujar Gisel lalu menatap keluar jendela.diluar sedang hujan

"Beneran?",tanya Zeta ia menatap sahabatnya yang masih tetap menatap keluar jendela

Gisel mengangguk kecil

"Kalo gitu gue juga mau jadi deket sama dia",Zeta berdiri lalu membalikkan tubuhnya agar bisa melihat Sandha yang tengah asik berbicara dengan Midasya

Gisel terdiam menatap rintik-rintik hujan yang sudah mulai membuat genangan air dilapangan utama sekolah.Ia mengingat Andreas

"Kalo lo ngga ada.yang gangguin gue siapa?",pikirnya

"Eh apaan sih.kok mikirnya kek gitu".gerutu Gisel pada dirinya sendiri.Zeta yang  mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.karna dia mendengar Gisel mengatakan

"Eh.nasi ayam apaan sih.kok cabenya dikit amat".

/telinganya coba dibawah kedokter gigi shay/

~~~~~







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu Dan Takdir[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang