~~~~~
Gisel berjalan pulang menuju rumahnya,ia tampak santai ketika melewati jalan yang sepi
Ia mendengar ada suara kendaraan yang berasal dari belakangnya,ia tidak menoleh untuk melihat
Semakin lama suara kendaraan itu semakin gaduh,suara teriakan-teriakan memasuki indra pendengarannya
Ia memutar kepalanya untuk melihat,benar saja mereka bukan hanya satu atau dua tapi ada banyak pemuda maupun preman yang mengendarai motor
Perasaannya merasa tidak enak
"Woy ada cewek cantik",teriak salah satu preman
Gisel meluruskan pandangannya menatap sekelilingnya untuk melihat kalau ada orang atau tidak,ternyata tidak...padahal ia mengharapkan ada penampakan wanita cantik,tapi ternyata hanya ada dia sendiri
Tunggu
WHAT?!
DIA SENDIRI!
Tanpa ada aba-aba bersedia siap ya Gisel sudah berlari menjauh dari geng motor itu,ia terus berlari namun apa daya?ia hanya berlari sendangkan para geng motor itu menggunakan motor
Ia berhenti untuk mengatur nafasnya lalu baru saja ia melangkahkan kakinya untuk kembali berlari para geng itu sudah mengepungnya
"Ya Tuhan tolong aku"
Preman yang tadi berteriak menghampirinya lalu memegang pundak gadis itu
"Kenapa lari?",ujar preman itu,Gisel menepis tangan pria itu kasar lalu menatap tajam kearahnya
"Emangnya kenapa?"
Pria didepannya itu tampak mengode-gode sesuatu pada teman-temannya,Apa mungkin dia ketua geng motor itu? lalu
Apa yang mereka rencanakan?Dengan cepat Gisel memutar tubuhnya lalu berlari,tapi salah satu pemuda menangkap tangannya lalu melipatnya dibelakang tubuhnya
"Aduh",rintih Gisel karna cengkraman pemuda itu begitu kuat,gadis itu meronta namun sayangnya cengkraman itu semakin kuat
"O siapa pun tolong aku...Andreas"
Entah mengapa Gisel berharap Andreas datang dan menolongnya,pria yang tadi berdiri didepannya menarik kerah milik Gisel sehingga membuat gadis itu takut
"Bawa dia!",ujar pria tadi lalu melepas tangannya dari kerah Gisel
Entah sejak kapan tangan gadis itu sudah diikat,dengan paksa mereka membawa Gisel,mereka menuju hutan tapi tidak seperti dugaan Gisel,ditengah hutan itu berdiri kokoh sebuah base
"Bawa dia masuk"
Pemuda itu mendorong Gisel dengan paksa agar gadis itu masuk kedalam,sebesar apa pun dia bertahan pasti akan ada kata menyerah yang akan mewakili
Gadis itu didorong dengan kasar hingga ia terjatuh kelantai sebelah pipinya membentur meja dengan keras hingga mengakibatkan lebam dipipi kirinya
"Andreas!,pekik gadis itu ketika pemuda tadi menarik surai hitam milik sang gadis,dasi yang melingkar pada kerahnya jatuh kelantai yang disambut dengan injakkan para pemuda lainnya
Salah satu kancing kemeja gadis itu terlepas,ia menangis dengan menyebut nama Andreas
Bila Andreas menganggap mempunyai hubungan dengannya...lalu kenapa pemuda itu tidak datang untuk menolongnya?
"Andreas",gumam Gisel,ia tampak acak adul netra shapirenya itu basah
"Hm"
Semua menoleh menatap pemuda bersurai abu-abu yang berada dipintu masuk,rambutnya yang menjuntai keatas tampak bergerak-gerak ditiup angin
Sang objek melangkah masuk dengan tatapan tajam seolah akan membunuh semua orang yang berada ditempat itu,ia berlangkah menuju sang gadis yang terisak dengan bibirnya yang bergerak-gerak tanpa mengeluarkan sepatah kata,pemuda itu berjongkok untuk melihat jelas wajah sang gadis
"Siapa yang melakukan ini?!",ujar pemuda itu,mata rubynya berkilat-kilat bersiap untuk membunuh,Andreas menoleh ketika mendapati pria yang memegang pundaknya dan dengan santai menjawab
"Kami yang melakukan ini Big Boss",ujarnya
Andreas berdiri lalu memukul pria itu hingga ia tersungkur kebelakang,Andreas menghampiri preman itu lalu memukulnya dengan membabi buta hingga mengeluarkan darah dari kepalan tangannya,ia melepas preman yang wajahnya sudah tidak terbentuk itu dengan darah segar yang keluar dari setiap sudut luka yang ruby ciptakan
"Jangan macam-macam dengan dia!",ujar Andreas lalu berdiri dari tubuh preman itu
Andreas kembali berlangkah menuju sang gadis ia membuka tali yang mengikat kedua tangan sang gadis lalu menggendongnya ala bridal style dan membawanya keluar
Sebelum ia benar-benar keluar semua orang yang menyaksikan kejadian tadi hanya terdiam seribu bahasa,ada beberapa yang berbisik,namun Andreas tak menghiraukannya dan terus berlangkah
Andreas mendudukkan Gisel disamping tempat kemudi lalu ia membuka jaketnya dan menutupi seragam Gisel yang sudah acak adul,ia menutup pintu mobil lalu berputar kearah depan mobil dan masuk ditempat pengemudi,sebelum ia benar-benar meninggalkan tempat itu ruby menatap Gisel yang sesekali sesenggukan,lalu sih ruby bergumam
"Jangan takut.karna Ruby dan Shapire akan selalu bersama".
Andreas tersenyum tipis lalu memalingkan pandangannya menatap jalan raya,serta melanjutkan
"Tidak akan ku biarkan cahayaku tersakiti".walau Andreas berucap seperti gumaman tapi Gisel masih bisa mendengarnya
Gisel mendengar semua itu tapi ia hanya tersenyum tipis
Ternyata ia salah pria tadi bukanlah pemimpinnya,tetapi pemuda bernetra ruby yang memukuli pria itu hanya karna sudah menyakitinya
~~~~~
Maaf🙏🙏....typo bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Dan Takdir[Tamat]
Teen FictionAku tidak menyukai jalan hidupku,tapi aku menyukai jalan hidupmu yang datang membawa cahaya dan memusnahkan jurang kegelapan yang membuatku jatuh -Andreas Gio Jonathan Aku bingung dengan isi hatiku yang menginginkan dirimu untukku -Gisel Aurelia Kim...