9.Geng Motor 2

2 2 0
                                    

~~~~~

Seperti biasa Andreas selalu bolos ketika jam pelajaran akan dimulai.Semua siswa menoleh keluar ketika mendengar suara keributan yang berasal dari luar kelas

"Mulai lagi" ,pikir Gisel

Secara perlahan keributan tersebut mulai menjadi-jadi,hingga pak satpam yang sering berjaga digerbang sekolah berlari melewati semua kelas dengan nafas ngos-ngosan ia berteriak lancang

"GENG MOTOR MENYERANG SEKOLAH!"

Semua siswa tidak berkutik hanya menatap pak satpam yang sudah lari kayak anjing yang ditendang

1
2
3

Semua siswa langsung lari berhamburan menuju belakang sekolah,sendangkan Gisel kebingungan mencari sosok yang pasti telah membuat para geng motor itu menyerang sekolah.siapa lagi kalau bukan Andreas

Tapi kenapa mereka menyerang sekolah?bukannya Andreas adalah pemimpin geng motor itu,mungkin ada alasan lain yang tidak ia ketahui

Gisel berlari mencari-cari keberadaan pemuda itu,ia ingin pemuda itu menjelaskan ini semua kepadanya.Apa penting?

"Andreas!",Gisel berteriak ia sudah lelah mencari pemuda itu diseluruh ruangan

"Perpustakaan",gumam Gisel,ia berlari menuju perpustakaan,ia merasa pemuda itu ada disana,dan hanya perpustakaan yang belum ia masuk untuk mencari sih ruby

Pintu perpustakaan tertutup rapat.Sial

Gisel ingin berlangkah pergi,mungkin saja pemuda itu tidak ada dilingkungan sekolah

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara yang tidak asing ditelinganya,itu suara Vano yang berasal dari dalam perpustakaan

Gisel mendorong pintu perpustakaan lalu berjalan menuju belakang ruangan yang tertutupi oleh rak buku

Ia melihat Vano,pemuda itu tampak asik bermain game dihpnya

"Van,Andreas mana?",ujar Gisel

Hampir saja hp yang pemuda itu pegang jatuh karna kaget

"Gue kira lu mbah kunti Gi",ujar Vano mengelus-elus dadanya

"Kalo gue mbah kunti,jadi gue  penampakan dong?!",ujar Gisel tidak suka

Vano cengegesan tidak jelas

"Ya...maaf nyonya big boss"

"Tadi manggilnya Gi sekarang nyonya big boss,dasar Vano aneh!"

"E tadi lu nanya sih big boss ya?"

Gisel mengangguk,Vano menatap rak yang menutupi sebelahnya

"Dia disana",Vano menunjuk Andreas yang berada disebelahnya tapi ditengah-tengah mereka berdua itu ada rak buku yang membatasi

Gisel hanya ber-o-riah,lalu berlangkah menuju Andreas dengan langkah yang sedikit cepat

Pemuda itu menenggelamkan kepalanya dikedua lipatan tangannya diatas meja

Waktu Dan Takdir[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang