1

35 4 2
                                    

Hari pagi yang cerah bagi SMP Tri Sakti, terlihat dari banyaknya kegiatan2 yang dilakukan oleh murid2 disana, "naz!!!, " Teriak seseorang dibelakang, "Ehk, pur ngapain lari2?, " Tanya Nazwa, "astaga naz, kuping lo baik2 aja, kan?, " Sahut puri, "ya jelas baik2 aja kok, emangnya kenapa?, " Tanya Nazwa, "gue panggil dari tadi juga, sampe sakit ni tenggorokan, " Jawab puri, "Ohk, " Sahut Nazwa sambil melanjutkan perjalanannya ke kelas, "ye dasar odobe, cuman 'Ohk' doang, " Jawab puri, "berisik lo ahk pur, pagi2 juga gue belum mood kalo berdebat sekarang, " Sahut Nazwa, "yaudah deh mangapin gue, " Jawab puri, "au ahk pur, " Lalu Nazwa pun meninggalkan puri.

Sesampainya dikelas, cuman ada beberapa orang saja yang ada dikelas, "yang lain pada kemana?, " Tanya Nazwa, "belum dateng, Ohk ya naz PR dari pak boni udah?, " Sahut sherly, "eum, udah kayanya, " Jawab Nazwa, "kok, kayanya jangan sampe dihukum lagi loh, kamu juga pur, " Sahut meysa, "Ehk, iya coba gue cek dulu, " Jawab puri sambil duduk di samping meysa.

Ohk ya, kelas disini satu orang satu bangku dan hanya ditempati oleh 40 siswa, lalu kebetulan juga kelas ini adalah kelas yang paling sedikit siswanya sekitar 32 siswa.

"Naz, lo udah?, " Tanya puri, "udah tuh, " Jawab Nazwa sambil memainkan hpnya, "duh gue belum ngerjain gimana dong?, " Sahut puri, "makanya PR tu dikerjain bukannya dijadiin pajangan, " Jawab meysa di samping puri.

Tak lama sekumpulan anak2 pun dateng kekelas, "woy, pak boni dateng!!, " Teriak salah satu siswa yaitu Kiky dia memang anaknya agak sengklek, "mampus lo pur, " Sahut sherly dibangku ketiga belakang puri.

Dan entah kenapa bangku barisan kedua dan keempat dikosongkan, jadi mau tak mau anak2 pun duduk dibarisan ke lima sampai seterusnya, Ohk ya kelas ini gede banget kaya lapangan bola heran author.

"Duh, naz, mey, sher gue nyalin dong, " Sahut puri, "gk, rasain aja hukumannya, lagian siapa suruh nonton film horor, " Jawab meysa, "ye, itu mah gk sengaja, " Sahut puri, "gk sengaja apa disengaja?, " Tanya meysa dan puri hanya cengengesan, "rid, " Sahut puri, "paan?, " Tanya ridha, "lo udah PR?, " Tanya puri, "udah, " Jawab ridha, "gue nyalin dong, " Sahut puri, "gk!, gk mau siapa suruh gk ngerjain coba, " Jawab ridha, "gue lupa kalo hari ini ada PR, " Sahut puri, "dasar orang leuweung mah da kaya gitu, " Jawab zahra yang ada di belakang ridha, "dasar manusia purba, " Sahut puri tak Terima, "udah jangan berisik, pa boni tuh, " Jawab Imelda dibelakang Nazwa, "tau berantem aja, " Sahut aisyah dibelakang meysa, walaupun aisyah terkenal polos tapi jangan salah soal cinta dia ahlinya.

Tak lama pa boni pun dateng, "selamat pagi, anak2, " Sahutnya, "selamat pagi pak, " Jawab anak2, "sekarang kumpulkan PR nya, bagi yang belum mengerjakan silahkan bersihkan gudang dibelakang, " Sahut pak boni, "duh, itu mah pasti cape apalagi gede gitu, bisa taun depan tu beresnya, " Celetuk dodi yang sama2 sengklek kaya si Kiky, "dodi, pasti kamu belum ngerjain ya?, " Tanya pak boni, ya dia tau bahkan sangat hafal dengan nama2 dikelas ini yang terkenal dengan ke sengklek annya dan kejahilannya, bukan hanya pak boni bahkan guru2 lain pun hafal.

"Ya enggak atth pak, da saya mah udah tuh pak yang belum mah biasalah pak yang suka nonton nin mbak kunti, " Sahut dodi, langsung saja pak boni menatap puri, "puri, " Sahut pak boni, "i-iya pak, " Jawab puri gugup, "kamu belum ngerjain tugas dari saya?, " Tanya pak boni dan puri pun hanya menggelengkan kepalanya, "ya ampun pur, Herman bapa sama kamu, " Sahut pak boni seketika anak2 pun pada tertawa, "kenapa?, " Tanya pak boni dengan polosnya yang minta digaplok bu ijem pemilik kantin disekolah ini yang terkenal galaknya kepada anak2 nakal yang sukanya ngutang mulu dan itu kebiasaan anak laki2 dikelas ini.

"Ye pak, sebenarnya bapa ini guru atau bukan si?, saya kok jadi ragu pak, " Jawab aldi yang lebih dikenal dengan sebutan Didit, dia adalah ketua kelas paling sengklek diantara yang sengklek tapi kalo urusan jadi ketua kelas dia yang paling rajin dan kalo urusan lomba,uhk jangan ditanya pasti dia yang daftarin suka gk suka, "ya jelas lah saya guru, kalo saya bukan guru kenapa saya mau ngajar kamu yang sengklek nya kebangetan, " Sahut pak boni, "au ahk pak, buang saja saya kerawa2, " Jawab Didit, "yaudah anak2, karna Didit bersedia untuk dibuang, mari kita buang, " Sahut pak boni dan seketika kelas menjadi riuh akan suara tawa anak2.

Cintaku bagaikan mimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang