10

12 3 0
                                    

Keesokan harinya, Nazwa dan teman-temannya sudah ada di sekolah, "naz, hari ini kita ke nonton yu, " Sahut sherly, "emang yang lain mau? , " Tanya Nazwa, "mau kok, " Jawab sherly, "kayanya gue enggak deh, kalian aja, males gue " Jawab Nazwa.

"Dih, lo mah gk asik, " Sahut puri, "biarin we, " Jawab Nazwa, "woy, kata bu Nunik PR kumpulin!, " Sahut Didit, "PR?, " Gumam Nazwa, "iya, lo pada belum ngerjain PR ya?!, " Tanya Didit ngegas, "sans aje kali, nih PR gue, " Jawab Nazwa, lalu yang lain pun memberikan prnya.

"Nat, mana PR lo?, " Tanya Didit, "nih, Ohk ya jangan lupa gue tunggu lo dibelakang sekolah, " Bisik Nathan, "belakang sekolah?, " Gumam Didit, "hm, " Lalu Nathan pun kembali menatap benda pipihnya.

Tak mau mengambil pusing Didit pun meninggalkan bangku Nathan, "Herman gue!, punya kelas gede amat udah kaya lapangan bola aja!, " Gerutunya Didit yang harus mengambil satu persatu buku para murid, "ya itu mah derita lo, lagian salah lo sendiri mau jadi ketua kelas, " Jawab Kiky, "emang kalo gk ada gue?!, lo pada mau jadi ketua kelas?!, " Sahut Didit ngegas dan sontak semua anak2 pun menggelengkan kepalanya.

Lagi2 jam kos, "gue bosen!!!!!, " Teriak sherly, "berisik bego!, " Bentak yudha, "ye, sans aja kali gk usah ngegas, " Jawab sherly, "makanya sher jangan teriak2an kena semprot kan, " Sahut Imelda, "iya2, " Jawab sherly.

Puri yang sedari tadi curiga pun akhirnya berbicara, "eum, Mel, " Sahut puri, "apaan?, " Tanya Imelda, "lo ngerasa gk, kalo daritadi bapak cakra ngeliatin lo mulu, " Bisik puri, "Ohk, u-udahlah lupain aja, " Jawab Imelda gugup, awalnya puri curiga dan menatap Imelda dengan intens, tapi dengan segera ia menepis perasaan itu.

~~~

Sementara itu dibelakang sekolah, "lo ada hubungan apa sama Nazwa?, " Tanya Nathan, "maksud lo?, " Sahut Didit, "lo ada hubungan apa sama Nazwa?!, " Tanya Nathan, "hubungan apaan?, gue sama Nazwa cuman sahabat, lagian ngapain lo tanyain hubungan gue sama Nazwa?, " Sahut Didit, "gk, gpp gue cuman mau ngasih tau jangan terlalu deket sama Nazwa, kalo lo gk mau nerima akibatnya, " Jawab Nathan mengancam.

Didit pun seakan tau maksud dari perkataan Nathan pun hanya terkekeh, "gue tau lo suka sama Nazwa kan?, " Tanya Didit, "bukan urusan lo, " Jawab nathan, "hah~, terserah lo aja, yang terpenting catat ini gue gk bakalan bisa macarin ade gue sendiri, walaupun gue memang sayang sama dia, " Sahut Didit menghela nafas, tak ada jawaban dari Nathan seolah2 dia sedang berpikir akan omongan dari Didit atau aldi.

"Cepatlah lo bertindak, gue mendukung lo dari pada kevin, gue harap lo gk sama brengseknya kaya kevin, " Sahut Didit, "kevin?, " Gumam Nathan, "ya, wakebas, " Jawab Didit, "wakil ketua basket itu!!, " Sahut Nathan yang semakin naik pitam, "hm, " Lalu Didit pun meninggalkan Nathan dengan segala emosinya.

'Gue percayakan Nazwa ke lo than, gue harap lo gk kaya kevin dan rizky, gue harap lo dan juga Raditya akan selalu menjaga ade2 gue, sebelum gue temuin mereka, 'batin Didit.

~~~

Sementara dikelas, "rid, " Sahut zahra, "paan?, " Tanya ridha, "anter gue yu, " Jawab zahra, "ke?, " Tanya ridha, "loker, mau ambil beberapa buku and botol minum gue, " Jawab zahra, "ihk, ogah ahk mager gue, " Sahut ridha, lalu zahra pun menghela nafas dan berlalu keluar.

Sebelum zahra pergi jauh, ridha pun menghentikan langkah zahra, "zah, gue ikut!, " Sahut ridha, "brisik!, " Sewot Raditya, "ribet amat si hidup lo!, " Lalu ridha pun berlalu keluar.

Tak sadar jika ridha dan zahra diikuti oleh dua orang lelaki, ya Raditya dan Rico, "gue akan terus pantau lo, " Gumam Raditya, yang diangguki setuju oleh Rico.

~~~

Terlihat puri dan meysa sedang mengerjakan tugas tambahan dari pak boni, "dasar pak bonbon, gk sekate2 ngasih kita tugas sebanyak ini, " Gumam puri, "udah, jangan banyak ngeluh napa, cepet kerjain!, " Jawab meysa, lalu mereka pun segera mengerjakan apa yang ditugaskan untuk mereka.

Tanpa sadar sedaritadi ada yang memperhatikan gerak-gerik mereka, "pur, nih cap dulu, sesudah itu sana taruh dimeja pak boni, " Suruh meysa yang diangguki pasrah oleh puri.

Tak lama ada seseorang yang menghampiri meysa, "hy, memey, " Sahut seseorang yang ada disamping meysa, ternyata itu adalah kak rafi, "Ehk, kakak kok ada disini?, " Tanya meysa polos, 'yaallah dia tu polosnya minta digaplok centong bu ijem kali ya, 'batin puri yang hanya pasrah, "kamu itu lucu ya mey, " Jawab rafi dengan kekehan kecil, "lucu?, apa nya yang lucu kak?, " Tanya meysa polis.

Puri yang mendengar itupun tidak kuat lagi, "mey, lo tu polos apa bangsul si, orang kak rafi diem disini kok dia kan penjaga perpus, " Sahut puri, "Ohk, iya2, maaf aku lupa kak, " Jawab meysa, "gpp, lagi apa?, " Tanya rafi, "lagi disuruh ini sama pak boni, " Jawab meysa, "Ohk, " Lalu rafi pun hanya menatap apa yang sedang dikerjakan oleh tangan meysa.

Tak lama pekerjaan itu pun selesai, puri pun segera beranjak ke ruang guru dan salah satu penguntit pun mengikuti puri,sedangkan yang satunya sedang dibakar api cemburu, "akhirnya beres juga, " Sahut meysa setelah puri udah keluar dari perpus, "mau makan gk? Atau mau minum?, nanti kakak yang bayarin, " Tawar rafi, "kakak traktir, " Sahut meysa membenarkan, "iya, " Lalu meysa pun mengangguk.

~~~

Kini ridha dan zahra pun tengah melewati lapangan basket, dimana rizky dan kevin sedang latihan basket, "hua, gans bat si kak iky sama kak kevin!, " Pekik ridha, "ish!, ternyata lo mau anterin gue tu biar sekalian cuci mata gitu?!, " Sahut zahra, "nah itu lo tau, ya gpp kali, " Jawab ridha.

Tak sadar jika sedari tadi bahaya mengintai mereka berdua, dimana 2 orang lelaki psychopath sedang terbakar amarah dan api cemburu, "yaudah yu balik kelas!, " Sahut zahra, "bentar lagi, " Jawab ridha, "udah ayo!, " Tarik zahra, "a-ahk, a-aduh iya2 bentar, " Jawab ridha.

'Sayang 💕, tunggu hukumanmu, karna kau menatap lelaki lain selain aku'.'ternyata kau sudah berani ya anak nakal, mengagumi seorang lelaki dan itu bukan aku!, tunggulah hukumanmu anak nakal!, anak nakal wajib dihukum!, 'batin dari kedua orang tersebut.

~~~

Setelah sampai di dekat UKS, tiba2 ada yang menghampiri puri, "hy, mbak kun!, " Teriak seseorang dan puri tau itu adalah dimas, "bisa gk si lo gk usah panggil gue mbak kun, panggil puri apa susahnya si?!, " Sewot puri, "ok2, sorry sensi amat si, lo pms ya?, " Goda dimas, "tau ahk, " Lalu puri pun melakukan kecepatan jalannya.

"Tungguin napa, " Sahut dimas, "ehk, dim, tangan lo kenapa?, " Tanya puri, "emang kenapa?, " Tanya dimas balik dengan mengangkat kedua tangannya, "nah bawain, thank's, " Jawab puri, dimas pun hanya bisa menatap puri tak percaya.

'Untung lo masker gue, kalo bukan udah gue jadiin makanan Holly sama jelly, 'batin dimas, 'Holly dan jelly adalah napa singa peliharaan mereka.

Tak terasa ruang guru pun sampai dan puri pun menaruh berkas itu di meja pak boni.











Betapa kejamnya mereka, akankah para gadis itu tahan atau mereka lebih baik mati?, temukan jawabannya di next episode.

Eits udah dulu ya sampe sini, gimana ceritanya komen dibawah👌

Warning⚠🚫🆘

Di next episode kali ini ada unsur kekerasan, jika tak ada yang suka berbau kekerasan maka jangan dibaca ok👌

Jangan lupa untuk tinggalin jejak🐾🐾🐾🐾🐾vote and coment😍😍😍typo? 🤔maklumin manusiawi😋😋😋😋

Salam ncim🌷🌺💐🌷🌺💐🌷🌺💐🌷

Pay pay😘😘😘😘😘

Cintaku bagaikan mimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang