Keesokan harinya, "naz, Nazwa!, " Sahut seseorang diluar kamar Nazwa, "ck!, apaan si?!, gue masih ngantuk, " Jawab Nazwa, "sabar2, " Jawab puri cengengesan.
"Tumben lo pada pagi2, udah dateng aja, " Sahut Nazwa, "cepetan siap2 kita mau pergi ke mall, " Jawab meysa, "hm, " Jawab Nazwa.
~~~
Tak lama kemudian, Nazwa pun bersiap untuk pergi ke mall, sekedar untuk menghilangkan penat, "naz, kita ke toko buku dulu ya, " Sahut puri, "hm, " Lalu mereka pun berangkat ke mall yang akan dituju.
Sesampainya disana, tak sengaja Nazwa menabrak seorang lelaki, "ahk, sorry2, " Sahut Nazwa, tak sempat menatap wajahnya karena keburu ditarik Meysa.
"Kau akan mendapatkan hukuman sayang, " Gumam lelaki itu, dan mulai melangkah pergi kearah teman2nya.
Sementara Nazwa dan teman2nya mulai mencari buku yang mungkin menarik untuk di beli, "naz, kata lo ini bagus gk?, " Tanya sherly, "coba gue liat, " Jawab Nazwa, lalu sherly pun memberikan buku yang sedari tadi dia genggam.
"Dih, itu mah buku GH, " Sahut puri dibelakang Nazwa, "hahaha, kan gue cuman nanya pendapat lo pada, " Jawab sherly, "dasar lo, udah beli aja kali, " Sahut Imelda, "yaudah dari tadi juga mau gue beli kok, " Jawab sherly.
Setelah mendapatkan buku yang diinginkan para remaja itu, mereka pun segera menuju kasir, "mba saya beli ini, tolong dibungkus, " Sahut meysa, "baik tunggu sebentar, " Jawab mba kasir itu, "Ehk, titip punya gue dong, gue pengen ke toilet, " Sahut Imelda, "ok, " Lalu Imelda pun pergi ke toilet.
Skipp~~
Tak lama Imelda pun keluar dari toilet itu, tiba2 ada seseorang yang menarik tangannya, "e-ehk lepasin tangan gue!!!, " Teriak Imelda, "diem!, " Bentak lelaki itu dan itu membuat nyali Imelda menciut.
"L-lo?, lo kan cakra?!, " Tanya Imelda, "gue tau lo waktu itu sempat ngedenger perbincangan gue sama temen2 gue kan?, " Sahut cakra, "pembicaraan?, pembicaraan apaan?, " Tanya Imelda yang tak mengerti arah pembicaraan cakra.
"Yang di sanggar tari, " Jawab cakra to the point, "s-sanggar t-tari?, " Tanya Imelda, "iya sayang, " Bisik cakra yang membuat Imelda benar2 ketakutan, "kalo lo gk mau terjadi apapun sama temen2 lo dan orang tua lo, lo harus jadi milik gue, " Bisik cakra, "a-apa m-maksud lo?!, " Tanya Imelda gugup, "lo tau jawabannya, " Jawab cakra.
Entah apa yang terjadi pada Imelda?, yang dia tau ini adalah awal dimana kehidupan kelamnya dimulai, "jawaban ada di tangan lo, lo mau maka orang tua dan temen2 lo bakalan baik2 aja, kalo lo gk mau ya lo tau apa akibatnya, " Sahut cakra.
Tak ada jawaban dari Imelda, mungkin ini pilihan yang paling sulit baginya, "satu...... dua...... ti-, " Omongan cakra terpotong, "y-ya gue mau, tapi gue mohon jangan sakiti orang2 di sekitar gue, " Sahut Imelda, "baiklah, tapi gue gk janji, " Jawab cakra, "lo?! -, " Omongannya terpotong, "tergantung sikap lo, jika gue suka sama orang yang deket sama lo maka lo bisa bernapas lega, tapi jika gue tak suka maka katakan selamat tinggal, " Jawab cakra.
Imelda pun hanya menghela nafas, dia tak bisa membantah karna ini menyangkut keselamatan orang2 yang dia sayangi, tak lama cakra pun meninggalkan Imelda.
~~~~
"Ck!, lama amat si, " Gerutu sherly, "sabar, mungkin dia lagi kebelet kali, " Jawab meysa, "tapi ini udah lama, liat noh gue sampe lumutan, " Sahut sherly yang masih kesal.
Tak lama Imelda pun datang, "lama amat si lo?!, " Belum juga Imelda duduk udah disemprot sama sherly, "ya sorry, tadi perut gue sakit, " Jawab Imelda, "beneran?, " Tanya puri yang tak percaya, "i-iya, " Lalu Imelda pun mengalihkan pandangannya dari puri.
Ya walaupun puri agak curiga, tapi dia tetap berusaha positif thinking aja, "yaudah, sekarang kita mau kemana?, " Tanya Nazwa, "time zone, " Jawab aisyah yang semangat, "yaudah ayo, " Sahut meysa, "Herman gue, berasa ngasuh anak dibawah umur, " Gumam zahra, "sabarin zah, ntar juga lo bakalan jadi emak2, " Jawab ridha, mereka pun segera pergi ke daerah Timezone.
~~~~
Sementara disisi lain, "maaf tuan, mangsa tuan sudah ada di markas, " Sahut zaki kaki tangan Nathan, "baiklah, gue bakalan kesana bentar lagi, " Jawab Nathan, "udahlah, jangan buang2 waktu ayo kita habisi dia, " Sahut dimas, "gk sabaran banget si lo dim, " Jawab yudha, "udah jangan banyak bacot ayo pergi, " Sahut cakra.
Skipp~~~
Sesampainya di markas, mereka langsung pergi ke ruang bawah tanah, "t-tolong l-lepaskan s-saya, " Sahutnya terbata2, "stttt, ajalmu akan segera menjemput, " Jawab Keenan, "yaudah gue mulai aja kaki ya, biar kita bisa minum haus gue, " Sahut dimas, "dipersilahkan, " Jawab Nathan, "jangan lupa ginjal, jantung sama matanya ambil nanti kita jual di pasar gelap, " Sahut cakra, "beres, " Jawab dimas.
Krekkkk!!!!!!
Suara robekan kulit yang menggema diruangan, "ARGHHH!!!!!!, " Teriak sangat korban, "berisik lo!, gitu aja teriak!, lebay!, " Bentak angga sambil menyumpal mulutnya dengan kain kotor.
"Mhppp!!!!, " Teriaknya tertahankan oleh kain itu, "hahaha, lucu banget si kamu, " Sahut Keenan, "yaudah cepetan ambil gelas, gue mulai haus, " Jawab dimas, angga pun pergi untuk mengambil 8 gelas.
Setelah selesai mereka pun meminumnya dan membiarkan dia mati perlahan dengan menancapkan sebuah belati tajam di hatinya.
Tak lama mereka pun selesai dengan acara pesta tersebut dan menyuruh para bawahannya untuk membuang jasad itu dan juga membersihkannya seolah tak pernah ada pembunuhan disana.
Betapa kejamnya mereka, akankah para gadis itu tahan atau mereka lebih baik mati?, temukan jawabannya di next episode.
Eits udah dulu ya sampe sini, gimana ceritanya komen dibawah👌
Warning⚠🚫🆘
Di next episode kali ini ada unsur kekerasan, jika tak ada yang suka berbau kekerasan maka jangan dibaca ok👌
Jangan lupa untuk tinggalin jejak🐾🐾🐾🐾🐾vote and coment😍😍😍typo? 🤔maklumin manusiawi😋😋😋😋
Salam ncim🌷🌺💐🌷🌺💐🌷🌺💐🌷
Pay pay😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku bagaikan mimpi
Teen FictionCinta adalah satu kata dengan satu kebahagiaan namun seribu luka. Persahabatan mereka tak akan pernah hancur, walaupun cinta datang dalam kehidupan mereka. Tapi akankah mereka bahagia?