[19] Degeun-Degeun

34.7K 3.9K 1.2K
                                    

Yura pov

"Ternyata lo pada pindah kesini beneran?" Kata gue yang lagi jalan di koridor bareng temen-temen lama gue.

"Iyalah. Kita mah gak ingkar janji." Hyungseob.

"Uuuhh~ Terhura aku~" Kata gue nyubit pipi Hyungseob.

"Aduh sakit, Ra." Hyungseob.

"Hehe." Gue.

"Btw kita gak sekelas sama lo sialan." Daehwi.

"Iya nih kepsek nya minta di bogem." Seulgi.

"Ya udah kali. Lagian kan kelas kita disebelah kelas Yura. Lo IPA-1 kan?" Somi.

"Iya." Gue.

"Entar istirahat kita maen ke kelas lo." Hyungseob.

"Siap bosque." Gue.

"Yura." Panggil Soobin. Ah sebenernya dia kakel gue eheq. Tapi yaudahlah gak usah pake 'Kak'. Lagian dia fine-fine aja. Kalo dia gak nyaman baru gue panggil 'Kak'.

"Apa?" Gue.

"Utang yang kemaren belom lo bayar." Soobin.

"Ih najis lo ngutang?" Daehwi.

"Kagak. Bukan utang duit maksudnya." Gue.

"Terus?" Seulgi.

"Utang penjelasan." Soobin.

"Hemm biasanya kalo orang lagi pacaran tuh ya kayak gini. Minta penjelasan, 'Jelasin kenapa kamu bisa jalan sama dia?' atau 'Jelasin kenapa kamu gak jawab telfon aku' ahay!" Somi.

"Wakakakakak." Daehwi.

"Gue gak pacaran." Gue.

"Hay! Yang bener?" Seulgi noel-noel dagu gue.

"Ah iya iya! Gue gak pacaran. Lo pada baru pindah kesini aja udah ngeselin." Gue.

"Budu! Dah ah kita duluan. Eh, jagain temen kita yak. Jangan sampe dia kenapa napa." Hyungseob.

"Aish!" Gue.

----«»----

Author pov

-Rooftop-

Yura menjelaskan semuanya kepada Soobin. Yura sepenuhnya yakin bahwa ia berbagi cerita kepada orang yang tepat.

"Iya, gue adik mereka. Orang yang dimaksud guru yang pas di aula itu gue. Gue takut kalo gue ngaku nanti kakak gue pada marah." Ucap Yura sendu.

"Tapi harusnya lo pertahanin harga diri lo. Jangan mau ditampar didepan umum apa lagi sama kakak sendiri." Soobin.

"Gue gak tau. Gue gak bisa. Gue gak bisa berbuat lebih. Walau sekarang gue anak Park Chanyeol, tapi gue cuma anak tiri." Yura.

"Tapi tetep aja Ra, lo sekarang anak direktur sekolah. Dan lo punya hak untuk itu. Gue yakin pasti papa lo sayang sama lo. Dan udah nganggap lo anaknya sendiri. Begitu juga dengan lo." Soobin.

"Bin." Panggil Yura.

"Hm?" Soobin.

"Bantu gue." Yura.

"Maksudnya?" Soobin.

"Bantu gue ngejaga diri gue sendiri. Gue tau gue belum bisa jaga diri sendiri. Jadi, bantu gue." Yura.

Soobin mengulas senyuman, "iya, Ra."

----«»----

Yura pov

MY BROTHER || NCT (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang