[28] Hari Terburuk

36.1K 3.8K 957
                                    

Author pov

Diperjalanan menuju ke mall, keadaan hening. Setelah Yura berbicara begitu, entah apa yang terjadi, tapi mereka begitu menyesal. Sangat menyesal.

"Udah sampe." Tutur Doyoung dengan lirih. Iba, marah, sedih, karena Yura dijadikan mainan yang bahkan tak ada satu aturanpun untuk memainkannya.

Yura turun dari mobil lalu menuju mobil milik Johnny, yang dikendarai oleh Mark.

Mencari keberadaan Jisung, lalu menggandeng tangannya. Layaknya orang berpacaran, mereka berjalan berdua.

Yura tak ada niatan modus ke Jisung. Hanya melakukan seperti halnya adik dan kakak biasanya.

Jisung juga tak masalah diperlakukan begini.

"Kak beli ice cream kuy." Ajak Yura.

"Yaudah kuy." Jisung.

"Kak! Kalian mau ikut?" Tanya Yura.

"Gak deh. Kita mau makan aja. Entar kalian nyusul kesana." Winwin.

"Oh yaudah. Tapi Kak Jungwoo ikut kita ya." Yura.

"Lah?" Jungwoo.

"Kan janji mau beliin. Udah ah ayo." Yura segera menarik pergelangan tangan Jungwoo lalu menyeret nya ke tempat yang menjadi tujuan utamanya.

----«»----

"Terkuras duit gue." Jungwoo memasang muka melas.

"Halah lebay. Duit banyak gitu juga." Kata Jisung dengan santainya.

"Napa lo pake ikutan minta ditraktir sih?!" Jungwoo.

"Anggap aja gue sama Yura tuh kembar, bang. Jadi Yura dibeliin, gue juga." Jisung.

"Enak di elo, gue nya kagak." Jungwoo.

"Ya emang. Wehehe." Jisung.

"Udah ah. Kenyang." Yura menyingkirkan mangkuk ice cream di hadapannya.

Menikmati 3 mangkuk ice cream di temani biskuit vanilla memang nikmat.

"Udah kan? Ayo lah." Jungwoo.

----«»----

Mata Yura melebar saat menangkap boneka lucu di suatu toko.

"Hiiiii kiyut. Kak Jungwoo duluan aja. Gue masih mau liat itu. Yok Kak Jisung." Yura.

Jisung hanya pasrah.

"Lucunya... Bentar kak. Gue mau bayar." Yura.

Yura berjalan ke kasir.

"Gue bayarin." Jisung.

"Eh gak usah." Yura.

"Tanda permintaan maaf. Berapa?" Jisung.

"Harganya 30.000 won." Penjaga kasir.

"Ini." Jisung menyodorkan beberapa lembar uang.

"Terimakasih." Penjaga kasir.

Yura segera memeluk boneka itu. Ia teringat sesuatu.

"Permintaan maaf buat apa?"

"Gak ada." Jisung.

"Kak—"

"Gak usah dipikirin. Udah ah, bang Taeyong udah nunggu nih." Jisung.

"Oke."

----«»----


"Lama amat." Lucas.

"Nih, boneka dulu." Jisung.

"Cocok tuh sama Yura." Renjun.

MY BROTHER || NCT (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang