LEE TAEYONG. Sosok model ternama berparas bak tokoh utama dalam manhwa yang sedang berada di jalan berbunganya. Nyaris tak ada yang tak mengenalnya. Berbagai sampul majalah dihiasi oleh wajahnya. Iklan brand ternama di televisi hingga papan Billboard di jalan-jalan besar Kota Seoul pun memamerkan betapa luar biasa pahatan tangan Tuhan pada dirinya.
Dan Taeyong menikmati itu semua.
Diperhatikan dan menjadi pusat perhatian ditengah-tengah banyaknya orang adalah sifat dasar yang seakan memacu Taeyong untuk terus bekerja. Meskipun diluar sana banyak pihak-pihak penebar kebencian yang hendak menjatuhkannya, namun Taeyong tidak peduli. Ia selalu menutup mata dan telinga. Hidupnya adalah miliknya. Orang lain tidak berhak menuntut apa-apa.
Sayangnya, kesenangan Taeyong menjadi sosok yang bergelut dalam dunia entertain ternyata tak bisa bertahan lama. Ia tiba-tiba terjatuh ke dalam sebuah lubang hitam bernama titik jenuh.
Beberapa kali ia mencoba membaca komentar dukungan dari penggemar di media sosial demi menikmati pujian-pujian memabukkan, namun hal itu sama sekali tidak berpengaruh. Ia benar-benar butuh sebuah penyegaran atau lebih tepatnya liburan untuk mengistirahatkan fisik dan batin. Tapi, pihak agensi yang menaunginya justru terus menerus memberinya job hingga lupa bahwa sang artis masih lah manusia. Bukan robot yang bisa diganti dengan baterai atau di-charger kapan saja dan dimana saja.
"Dimana Lee Taeyong?" Tanya sosok pria bertubuh jangkung yang tengah memegangi kamera.
Moon Taeil; manager dari Taeyong lantas berdeham. "Taeyong belum kembali dari toilet, Johnny-ssi." Ujarnya pada sang fotografer. "Aku akan memanggilnya." Ia berkata sebelum meninggalkan studio pemotretan dan menyeret langkah menuju toilet.
"Aish, anak itu benar-benar!" Taeil menggerutu.
Pasalnya pemotretan solo Taeyong kali ini sangat penting. Majalah yang memilih artisnya itu sebagai model pun bukan lah berasal dari Korea melainkan Amerika yang kemudian bekerja sama dengan salah satu perusahaan kosmetik ternama di Korea.
"Taeyong-ah. Apa kau ada di dalam?" Taeil mengetuk-ngetuk bilik berwarna hitam dihadapannya namun tidak ada jawaban. "Ya, sudah hampir dua puluh menit kau izin ke toilet. Apa kau tertidur?" Tanyanya.
Tak kunjung mendapat respon dari sosok dibalik pintu toilet. Taeil pun mendorong bilik yang ternyata sama sekali tidak terkunci itu. Ia lantas melebarkan mata saat tak mendapati sang artis disana melainkan sosok pria paruh baya yang tengah terduduk diatas kloset sembari memejamkan mata dengan koran pada tangannya.
"Aaaakk!"
Taeil berteriak histeris. Ia kemudian berlari meninggalkan area toilet dengan tubuh yang panas dingin. Entah karena melihat pria tua tadi atau justru karena tak menemukan artisnya sendiri, Lee Taeyong.
Buru-buru Taeil merogoh saku celana dan meraih ponselnya. Ia pun menekan opsi panggil setelah menemukan kontak Taeyong dan meletakkan layar persegi canggih itu di samping telinganya. Mata Taeil sontak kembali melebar saat mendengar suara operator lah yang justru meresponnya. Nomor Taeyong berada diluar jangkauan!
Lelaki yang lebih tua lima tahun dari Taeyong itu sontak panik. Taeil kemudian menelpon Doyoung, asisten sekaligus make up artist Taeyong dengan degupan luar biasa dalam dadanya.
"Ada apa, Hyeong?" Jawab Doyoung diseberang sana.
"Apa Taeyong bersamamu?"
"Tidak. Aku masih ada di minimarket dan membeli roti juga cookies untuknya. Kenapa?" Tanya Doyoung.
"Gawat." Gumam Taeil.
"Gawat? Ada apa, Hyeong?"
Taeil menghela napasnya gusar. "Taeyong menghilang."
A/N : Punten sadayana, Emma publish utang baru lagi euy.
Story ini ku dedikasikan untuk mba juyunieya yang selalu menerorku dan meminta Emma untuk membuat fics fluffy atau ns*w wkwk dan juga untuk teman-teman sekalian yang haus momen Jaeyong tanpa konflik memuakkan.
Work ini gak akan nyampe 20 chapter kayaknya. Isinya juga short-chaptered, paling 1k-1,5k words/chapter, karena aku juga menulisnya cuma pas lagi jenuh sama TA dan ga bisa ngetik panjang2.
Okay, hope you like it! Jangan lupa tambahin ke library dan reading list Jaeyong mu ya ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
A Train To Chuncheon | Jaeyong ✓
Fanfiction❝The train came up hard somewhere I go to Chuncheon❞ M/M | FLUFF | MATURE Lee Taeyong, seorang model terkenal yang tengah berada di jalan berbunganya tiba-tiba merasa jenuh dan lelah akan kesibukannya di Seoul. Ia kemudian memilih kabur dari sebuah...