(Masih) Hari Ke Tiga

6.6K 913 115
                                    


Chenle bisa melihat itu, tatapan tidak menyenangkan yang dilemparkan oleh setiap mata yang ada di kantin. Mereka seperti menghakimi Chenle. Seolah menghujat, menganggap dia sampah atas perbuatannya kepada Jisung.

Iya. Chenle tau dia memang sampah. Lalu, kenapa Jisung tidak marah dan memutuskannya?

Atau, Marahlah Jisung. Caci makilah Chenle, sehingga ia bisa ada alasan untuk memutuskanmu.

Telunjuk Jisung menyentuh kening Chenle yang berkerut.

"Sayang ada apa?" Ujar Jisung. Tapi Chenle menatap kearah lain.

Gerombolan teman Jisung, ada Lima. Dan Lima pasang mata itu menatap Chenle dengan geram. Seolah serigala yang bisa mencabik mangsanya kapan saja.

Chenle seharusnya bersyukur, dia masih hidup sampai sekarang, setelah apa yang dia perbuat kepada Jisung.

Chenle pergi. Tanpa sepatah katapun. Hari ini dia mengaku kalah. Tapi esok dia akan pikirkan rencana lain.

Hatinya merasa, kalau Jisung tidaklah setulus yang dipikirkan orang lain, bahkan Renjun. 

.
.
.

Berjalan linglung, tau-tau Chenle sampai di gerbang belakang, bertatap muka dengan tembok.

"Apa-apaan ini? Ngelamun sih ngelamun tapi ga ginian juga." Batinnya.

Hendak memutar arah, Chenle melihat pemandangan asusila itu. Park Sooyoung dan Kim Yeri, kakak kelasnya berciuman disana. Chenle melongo, mereka berdua sama-sama perempuan kan? 

PLAKK! 

Yeri menampar Joy (Park Sooyoung). Joy kaget, Chenle lebih kaget lagi. Mereka berdua memegangi pipi masing-masing.

"Jangan lakukan ini lagi! Kita sudah sepakat tidak melakukannya di sekolah kan?" Bentak Yeri.

"Jangan lakukan ini lagi! Kita sudah sepakat tidak melakukannya di sekolah kan?" Bentak Yeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"So what? -(Chenle berteriak dalam hati, "We Hot, We Young!")

-Tidak ada siapapun disini?" Pembelaan Joy. Tentu saja, Chenle sudah bersembunyi di balik pohon pisang.

"Tetap saja... Siapa tau ada orang yang mengintip di balik pohon pisang itu?-" 

 Siapa tau ada orang yang mengintip di balik pohon pisang itu?-" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chenle kaget. Tapi dia berusaha tenang.

"Intinya, kita jangan melakukan ini di sekolah ok? Kalau guru kita tahu. Aku tidak tahu lagi... Bisa-bisa kita dikeluarkan. Dan orang tua kita pasti akan berusaha memisahkan kita."

Yeri sesenggukkan. Joy menenangkannya dalam pelukan.

Chenle terdiam. Bagaimana ya? Kalau sampai para guru dan orang tuanya tau hubungan dia dengan Jisung? 

Apa Chenle akan di deportasi ke Indonesia, karena orangtuanya tak mau menerimanya di China? 

Chenle menatap tempat kosong yang tadinya ada Joy dan Yeri disana. Sunyi.

.

A/N : Wattpad saya bermasalah... Kesal deh...

Pst : Ga tau deh, Sekolah di Korsel nanam pohon pisang apa nggak... Yang jelas, di Sekolah saya sih iya... Wkwk

Suddenly Dating || CHENSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang