Pizza Bertopping Nanas 2

7.1K 994 177
                                    


"Ciyeeee... " Renjun mampir ke kelas Chenle sebentar setelah jam makan siang.

"Apaan sih Hyung..  Ngga ada yang perlu di ciye-ciyein..." Chenle kesal.

Ia mengeluarkan buku di tasnya dan melemparkannya saja di meja.

"Padahal yang aku lihat, kalian serasi dan romantis. Sepertinya Jisung suka banget sama kamu deh..." 

Chenle mendengus kesal. 

"Kamu juga keliatannya mulai suka Jisung kan?" Renjun menyelidik.

Chenle membelalakkan matanya. "Kamu gila ya hyung? Aku ini ga homo! Lagian tau kan temen-temennya Jisung yang super serem itu? Aku tuh terpaksa melakukan itu semua, bermesraan sama Jisung demi ngga dimutilasi sama mereka..."

"Apa mereka memaksamu sampai seperti itu?" Renjun mendelik.

"Perumpaan aja. Lagian aku ngga bisa bergerak bebas kalau sama Jisung... Dikit-dikit diawasi..."

Renjun memeluk Chenle. 

"Kita juga ngga bisa makan bareng, main bareng kayak dulu karena Jisung terus gangguin aku.. Aku ga mau hyung... Aku mau hidupku yang normal... Aku ga suka Jisung." 

Chenle terisak. Renjun menghapus air mata Chenle. "Oke, sekarang terserah kamu mau ngelakuin apa. Pokoknya kalau ada apa-apa segera hubungin aku ya?" 

Chenle mengangguk.

Renjun dan Chenle hendak berpelukan lagi, namun diinterupsi sama teman-teman sekelas Chenle.

"Anjir le, kamu homo?"

"Beneran nih pacaran sama Jisung?" 

"Pantesan Jisung nolak aku, dia homo toh?" 

"Gimana awalnya Jisung bisa suka sama kamu Le?"

Chenle yang ngga peduli dengan keributan di sekitarnya mendadak berpikir. Iya... Dari awal Chenle penasaran.. Apa yang disukai Jisung dari dirinya? 

.
.
.

Pulang sekolah, Chenle segera berlari menuju pintu gerbang. Disana sudah ada mamang pizza hot mengantar pesanannya. Pizza bertopping nanas. Chenle tersenyum dan membelikan tips ke mamangnya. 

Chenle tau, Jisung tidak suka Pizza bertoping nanas dan ia sengaja membelinya demi membuat Jisung marah dan mutusin dia.

Diarah jam tiga dari tempat Chenle berdiri, Park Jisung muncul dengan gerombolan teman-temannya. Angin menari di poni Jisung, menyibak seragamnya, membuat gerakan slow motion di mata Chenle.

Perlu diakui, Jisung memang tampan. Tapi Chenle lebih memilih gadis yang cantik daripada cowok tampan kalau boleh jujur.

"PARK JISUNG!" Chenle melambaikan tangan.

Jisung menoleh dan tersenyum. Chenle ikut tersenyum. Padahal kalau tersenyum Jisung makin cakep, kenapa dia terus merengut ya?

 "Aku membeli pizza.. Makan bareng yuk?" Ujar Chenle. Ia sengaja memilih waktu pulang sekolah dan di gerbang, dimana banyak orang yang berkerumun. Dengan begitu, kalau geng Jisung ingin membunuhnya masih ada yang menolong.

Jisung menatap pizza yang disodorkan Chenle. Raut mukanya yang tadinya biasa-biasa aja jadi mengeras begitu melihat irisan nanas menjadi toppingnya.

Chenle akui, dia bergidik ngeri. Tapi dia menahannya. Tidak apa-apa kalau setelah ini pizza itu mendarat di mukanya, setelah itu dia cukup berteriak putus dan kabur.

Chenle menutup matanya. Menunggu pizza itu menghantam mukanya.

"Enak kok..."

EH? 

Chenle membuka mata dan mendapati Jisung memakan pizzanya dengan lahap. Chenle heran.

"Kenapa? Kamu nggak mau memakannya?" Tanya Jisung. Chenle mengambil seiris dan menyuapi mulutnya. 

Jisung tersenyum kembali. "Aku harus pergi.. Maaf tidak bisa mengantarmu."

Chenle mengangguk. Jisung pergi dengan langkah cepat, diikuti teman-temannya. Ada seorang yang menatap Chenle dengan jijik. Seram sekaliiiii...

Tanpa sepengetahuan Jisung, Chenle diam-diam mengikutinya dan tahu kalau Jisung tengah memuntahkan makanananya. Dia juga memaki berulang kali, membuat Chenle bergidik ngeri.

Chenle melorot ketanah dalam waktu lama. Sementara itu Jisung dan teman-temannya sudah pergi. 

Dari arah berlawanan, seorang gadis tengah dibopong oleh teman-teman perempuannya. Chenle mengenal mereka. Mereka adalah gerombolan anak gadis yang memberi Jisung pizza tadi pagi. Maka dari itu, Chenle menghampirinya.

"Hei, kamu nggak papa?" 


"PARK JISUNG MENARUH PAKU DI SEPATU YERIN! KAU PIKIR DIA MASIH TIDAK APA-APA?" 

PLAK







Ha?

.
.
.

A/N : Di hari minggu saya terus merefresh page wattpad saya, menunggu hingga genap 1000 reads. Dan Minggu malam itu terwujud
Yeay!!

Tapi saya nggak menyangka dari hari minggu ke kamis jumlah pembacanya bertambah pesat. Terharu T.T

Terimakasih atas dukungannya..

Psst... Cerita saya yang saya tulis sempat hilang dan saya rasanya ingin menangis... Tapi tenang saja, saya masih update seperti biasanya.

Ah... Seharusnya ada episode spesial kemarin.. Karena file hilang.. Tidak ada yang bisa saya perbuat T.T

HAPPY NEW YEAR!

HAPPY NEW YEAR!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suddenly Dating || CHENSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang