Hai!
Perkenalkan, aku Kiandra. Siswi kelas 11 di SMA Putra Nusantara. Orang-orang mengenalku sebagai perempuan yang dekat dengan Ellard, cowok sekelasku yang punya banyak sekali penggemar. Dia model, atlet basket, dan juga salah satu anggota Osis. Siapa coba yang tidak menyukai cowok tampan itu?
Aku dan dia itu sahabat. Kami telah bersahabat sejak masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Ellard yang dulu, tidak sama dengan Ellard yang sekarang. Dia tidak setampan seperti saat ini. Mungkin karena dia telah melewati masa puber, semua yang ada pada diri Ellard berubah.
Termasuk, sikapnya padaku.
Ellard memang masih dekat denganku, tapi tingkahnya berbeda. Dulu, Ellard sering meledekku dan suka mencubit kedua pipiku. Sekarang, dia hanya akan mengusak rambutku jika aku melakukan sedikit kesalahan lucu.
Tidak masalah sebenarnya, tapi rasanya ada yang mengganjal. Bahkan, aku berpikir kalau Ellard telah tidak menganggapku sebagai sahabatnya lagi. Tapi, setiap kali aku menanyakan hal itu, Ellard akan langsung berubah menjadi lebih perhatian, dan kembali lagi seperti semula setelah beberapa hari ke depan.
Huft.
"Kiandra!"
Aku menoleh, mendapati Ellard berdiri tepat di sampingku. Jarak wajahnya dan wajahku yang lumayan dekat, membuatku menjatuhkan novel yang aku bawa.
Ellard tertawa. Tangan kanannya ia gunakan untuk mengusak rambutku.
"Kenapa?" tanyaku saat aku telah mengambil kembali novel ku yang tadi terjatuh.
"Lo nggak mau pulang?" Tanyanya.
Aku sedang berada di taman kota. Hari ini hari minggu, jadi aku ingin menghabiskan waktu berharga ini untuk membaca novel di tempat yang aku suka.
Bersama Ellard, rencananya kami ingin menonton film di rumahku. Hanya berdua, karena orangtuaku sedang berada di rumah nenek di luar kota.
"Gue masih belum selesai baca, Ellard." kataku sambil mengangkat novel ke depan wajahnya.
"Ini udah siang, sayangku Kiandra.. Lo mau sampai kapan di sini? Emang lo nggak ngerasa kepanasan?" ucapnya.
Aku mendongak, menatap letak matahari. Ternyata memang benar, matahari mulai naik, udara yang tadinya dingin perlahan menghangat dan berubah menjadi panas karena terik matahari.
"Gue mau nonton film, Kian. Gue udah nggak sabar. Pulang sekarang ya?" ucap Ellard lembut. Tangan kanannya menggenggam tanganku erat.
Mau tanya apakah aku baper?
Hmm... Tentu saja. Bahkan, aku jatuh cinta padanya. Sst.. Ellard tidak mengetahui hal itu. Aku tidak ingin Ellard mengetahuinya, karena aku takut jika Ellard tahu, dia akan menjauh. Aku tidak akan siap kehilangan dirinya.
Aku menarik tanganku yang berada di genggamannya. Aku tidak ingin menyakiti jantungku karena terus menerus berdetak cepat.
"Ayo pulang, Kiandra!" Ellard bangkit dari duduknya. Tangan kanannya ia sodorkan padaku, meminta aku menerima uluran itu. Wajahnya menunjukkan kalau dia benar-benar ingin segera pulang dan bermalas-malas di depan tv sambil menonton film.
Karena kasihan, aku menyambut tangan itu, ikut bangkit dan kami pun berjalan beriringan.
"Ellard!"
Kami belum sampai di pintu keluar. Namun, seorang perempuan dengan dres selutut tengah berlari menghampiri kami berdua. Lebih tepatnya, menghampiri Ellard.
Dia Carla. Orang-orang di sekolah mengatakan kalau Carla menyukai Ellard. Lebih dari sekedar suka malah, Carla mencintainya.
"Loh, Carla? Kok ada di sini?" tanya Ellard. Dia telah melepas genggaman tangannya saat Carla datang. Hatiku sedikit merasa tercubit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Today's Story
Cerita PendekBerisi kumpulan cerita pendek. Jangan lupa tinggalkan vote dan comment!! - Yunasyff