#6

3.2K 244 4
                                    

Busan 00.00 KST

Taehyung baru pulang jam 12 malam, Ia memijit kepalanya sambil berjalan masuk ke rumah, menatap keadaan rumah yang sangat sepi membuat dirinya berpikir

"Jika aku berhasil membuat mereka semua berubah... Apakah jauh lebih ramai?" Monolognya dalam hati, langkah kakinya membawa ke kamar Jungkook yang tanpa ia sadari sudah berada didepan kamar Jungkook,

"Loh? Ngapain aku kesini?" Ucapnya ketika menyadari, Ia segera menuju ke kamarnya, Namun entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal, akhirnya ia mengurungkan niatnya dan memilih masuk ke kamar Jungkook dengan pelan,

Di liriknya seisi ruangan Jungkook yang terpajang sebuah gambar cincin 1 pasang, Meja yang rapi, ruangan bersih, namun terasa suram, ia melirik Jungkook yang tidur, kemudian ia melangkahkan kakinya ke meja belajar Jungkook, mengambil map yang membuatnya penasaran, setelah dibuka ternyata isinya berbagai desain yang membuat hatinya merasa ingin memiliki,

"Indah dan tulus sekali... Bagaimana bisa dia menggambar sebagus ini? Kau ingin menjadi CEO dalam bidang perhiasan huh? Hyung akan membantumu" Ucapnya dalam hati sambil tersenyum, tangannya merapikan Kertas-kertas setelah ia sudah puas melihat bakat Jungkook,

Ia duduk dikasur Jungkook setelah selesai merapikan nya seperti semula, menatap wajah Jungkook yang entah kenapa seperti kesakitan, "ada apa ini? Kenapa wajahnya begitu?" Mengernyitkan dahi, ia membuka baju Jungkook yang menampilkan perut beserta luka-luka memar yang besar,

Tentu saja matanya terbelalak sempurna, "apa-apaan–" Ucapnya hampir saja lepas, ia berusaha menahan amarahnya, kembali menutup perut Jungkook, menyelimuti hingga sebatas dada, kemudian ia meninggalkan ruangan Jungkook dan beristirahat di kamarnya sendiri.
.
.
.
Pagi sudah menyambut, tentu keluarga Jeon berkumpul semua di ruang tengah, kecuali Jungkook yang masih didalam kamarnya, ia terlalu sakit hanya untuk membangunkan tubuhnya yang masih berdenyut sakit,

"Wah wah si Tuan masih belum bangun jam segini yah" -Eomma,

"Sudah malas, tidak berpenghasilan, menyusahkan... Hidup pula" -Hoseok,

"Pembunuh pula" -Namjoon,

Taehyung hanya menghela napas diam, ia tetap berfokus pada handphonenya yang lebih penting daripada mereka yang julid,

Jungkook keluar dari kamarnya dengan langkah pelan, Jimin yang melihat hal itu hanya senyum kesal "Si tuan sudah bangun"

Lantas semua seisi manusia diruang tengah tentu saja langsung menoleh ke Jungkook, Kecuali Taehyung yang masih berfokus pada HP nya,

"M-maaf.. Kookie kesiangan..." Ucapnya sambil menuruni anak tangga yang mana membuat tubuh itu berdenyut sangat sakit setiap ia menurunkan kakinya ke anak tangga berikutnya,

"Alasan kau! Cepat buatkan kami makanan" -Namjoon,

"I-iya hyung.." Jawabnya pasrah, setelah turun dan melewati mereka, Taehyung memanggilnya "duduk sini Jungkook-ah" Ucapnya sambil menepuk disebelahnya,

"Hyung??.. Ah Kookie masak dulu.." Jungkook terkejut ketika melihat Taehyung karena ia masih ingat kalau kemarin Taehyung bilang tidak pulang, Ia melanjutkan kembali jalannya,

"Kubilang kemari" Penuh penekanan,

"Yyak Tae dia masak dulu, Ngapain sih kamu manggil-manggil? Kamu–"

"Jungkook" Panggilnya kembali penuh penekanan agar Jungkook menurutinya dan memotong ucapan Namjoon,

"I-iya iya" Jawabnya pasrah dan duduk di samping Taehyung, ia tak bisa melawan apalagi tatapan Taehyung tajam yang artinya harus dituruti,

Mianhae Jungkookie [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang