Jungkook melihat Alice dan Naila berjalan semakin jauh darinya. Dia masih mendengar nama Alex disebut lagi. Dia penasaran dan kembali melanjutkan jalannya untuk mengikuti Alice pergi. Dia menduga Alice dan Naila pergi ke sungai Han. Rupanya Alice menghentikan ceritanya dan ingin melanjutkannya di sungai Han dengan view yang bagus.
"Ah...malam ini terasa lebih dingin dari sebelumnya." Alice merasa kedinginan. Dia dan Naila baru saja mendapatkan tempat duduk yang pas dan tempat di sebelah Alice, duduk seorang Jungkook, tanpa dia sadari. Jungkook ingin mendengar cerita Alice tentang Alex. Alice dan Naila tidak menyadari kehadiran Jungkook karena malam ini taman sungai Han terlihat lebih ramai dari biasanya.
"Jadi gimana dengan Alex?" tanya Alice.
"Hari minggu kita pergi ke perpustakaan kan. Kita benar-benar punya hobi yang sama! Aku benar-benar tak percaya Alex punya selera yang sama denganku, menghabiskan waktu akhir pekan seorang diri di tempat yang membuat kita nyaman. Ah...kamu tahu, kan..." Naila seketika langsung menyela apa yang ingin Alice katakan. "...kamu suka kan dengan tipe laki-laki yang punya selera sama denganmu?" kata Naila. Jungkook terkejut.
"Iya!" Alice benar-benar lupa tentang statusnya. Dia merasa seorang perempuan tanpa status. Dia begitu antusias saat dia mengatakan iya pada Naila.
"Benar sekali! Aku suka sekali! Kita di perpustakaan itu sampai malam. Lalu...kita pergi nonton."
"Pergi nonton?!" Jungkook terkejut lagi.
"Nonton apa?" tanya Naila.
"Ini yang aku suka! Jadi kita tidak sengaja mengatakan nama film yang sama." Alice benar-benar membuat Jungkook cemburu secara tidak langsung.
"Serius?" Naila bahkan terkejut. "Terus...terus?"
"Kita akhirnya nonton film itu dan pulang tengah malam. Wah! Benar-benar menyenangkan! Aku belum pernah melakukan itu sebelumnya bahkan saat aku dengan Harry. Alex benar-benar cocok denganku." Alice terus memuji Alex.
"Ah...kenapa harus Alex!" Naila menyesalinya karena dia mengakui Alex adalah sosok lelaki idamannya juga.
"Terus...besoknya. Maksudku kemarin, kita janjian. Alex mengajakku untuk makan di sebuah restoran yang dia ingin sekali datangi bersama temannya. Ini benar-benar seru! Kita tidak hanya makan malam, kita juga melakukan permainan sebelum kita makan. Dia benar-benar kreatif." Alice menceritakan permainan yang ia lakukan bersama Alex dan semakin membuat Naila iri. Tak hanya Naila, tapi Jungkook yang ada di sebelah Alice juga semakin dibuat cemburu olehnya. Entah apa yang ada di pikiran Alice, karena dia hanya ingin cerita tentang Alex pada Naila.
"Alex benar-benar membuat hari Senin ku be.....gitu...apa yah? Hmmm...lebih berwarna!" Alice menutup ceritanya dengan baik.
"Wah! Alice! Kenapa tidak jadian saja dengan Alex? Kalian kan sama-sama orang luar. Kamu juga mencari orang yang tingginya setinggi Harry. Iya, kan?" Disaat Naila menanyakan hal itu, Alice menjadi bingung apa yang harus ia jawab karena seketika ia menyadari tentang sosok Jungkook. Dia menghela napasnya.
"Ah...malam semakin dingin."
"Iya. Apa kita harus membeli sesuatu yang hangat?" tanya Naila. Dia mudah teralihkan.
"Ayo! Aku ingin pulang juga."
"Jadi kamu mengajakku ketemuan karena ingin cerita tentang Alex."
"Iya," jawab Alice dengan tawanya.
"Oh! Lihat itu!" Alice menunjuk bulan yang bersinar terang hari ini.
"Woah! Bagus!" Naila terpana melihat bulan yang bersinar terang.
YOU ARE READING
Summer Spring #5
Fanfiction5th series of DECEMBER IS COMING "musim semi yang begitu indah dan menyegarkan tak seindah yang Alice bayangkan karena dia merasa musim seminya datang seolah sebagai musim panas, yang tak pernah ia duga. Alice bertemu orang-orang yang tak diduga ole...