Musim panasku adalah musim semiku

7 0 0
                                    

Hari ini Alice bangun pagi. Mata Alice masih terlihat membengkak karena rupanya usai dia tiba di kamarnya, dia menangis sejadi-jadinya. Dia pun menutupi dengan kacamata minusnya yang biasa ia pakai kalau belajar. Beruntungnya saat ia bertemu Haru, Haru tak menyadarinya. Keduanya langsung pergi ke Wembley bersama.

"Ah melelahkan!" Alice mengeluh.

"Memangnya apa yang kamu lakukan?" tanya Haru.

"Sepertinya aku baru merasa lelah setelah apa yang aku lalui beberapa hari yang lalu. Pergi ke Brazil lalu langsung ke NYC lalu ke London."

"Wah!"

"Tidurlah di sofa itu usai rapat usai."

Haru dan Alice punya rangkaian kegiatan di pagi ini bersama Ray. Setelah itu jadwal kegiatan Alice kosong hingga BTS datang. Alice pun memanfaatkannya dengan tidur di sofa kosong, yang terlihat menggiurkan. Alice terlelap seketika ia merebahkan dirinya.

BTS datang sebelum makan siang sehingga mereka makan siang terlebih dulu sebelum latihan untuk konser. Saat tiba di arena itu, Jungkook langsung mencari Alice. Dia menanyakan ke beberapa staf tim Alice tapi mereka terlihat tidak melihat Alice usai rapat tadi, hingga dia bertemu Haru. "Oh, Alice?" Haru menunjukkan tempat di mana Alice berada. "Kenapa?" tanyanya. "Ah, aku hanya perlu bertanya beberapa hal untuk latihanku nanti." Haru mengangguk mengerti lalu pergi usai dia mengantarkan Jungkook.

Jungkook ke ruangan yang terlihat sepi itu. Dia melihat Alice tertidur di sofa hitam panjang. Beruntungnya hanya ada dia dan Alice saja. Dia bingung apa harus membangunkan Alice atau membiarkannya saja. Memang benar ada beberapa hal yang ingin Jungkook tanyakan pada Alice terkait dengan Solo panggung nanti yang sedikit berbeda.

Jungkook berdiri menatap Alice yang masih tidur. Dia sedang bicara dengan batinnya lalu menghela napasnya. Helaan napasnya saja bisa membangunkan Alice. Tiba-tiba Alice terbangun. "Jungkook?" sahutnya. "Kenapa?" Alice bersikap seolah tidak ada apa-apa semalam. Jungkook kaget melihat Alice bangun. "Ah...tidak. Aku hanya ingin bertanya hal yang membingungkan ku saat Solo panggungku." Alice membangunkan tubuhnya. "Duduklah," seraya ia mencari kertas miliknya. Jungkook duduk.

"Yang mana?" kata Alice.

"Ini..." kata Jungkook.

Kemudian Alice menjelaskan apa yang membuat Jungkook bingung. "Ok. Aku mengerti sekarang," kata Jungkook. Alice tersenyum, senang mendengarnya. "Kenapa kamu tertidur di sini?" tanya Jungkook penasaran. "Aku hanya merasa lelah dan butuh tidur," kata Alice. Kemudian Jungkook menanyakan pertanyaan yang sedikit pribadi, "apa kamu baik-baik saja?" tanyanya. Alice bingung, "apa maksudmu? Aku baik-baik saja sekarang aku hanya butuh tidur," katanya. Alice pun bangkit dari sofanya hendak menaruh kembali kertas yang ia pegang. "Alice," panggil Jungkook. "Ya?" kata Alice. Tanpa kata, Jungkook memeluk Alice. Alice bingung dan kaget karena Jungkook memeluknya di tempat yang banyak orang tahu. "Jungkook," kata Alice. "Tenang saja," sahut Jungkook. "Aku hanya ingin memelukmu. Aku...juga ingin minta maaf tentang semalam." Alice terharu ketika Jungkook mengatakan maaf padanya.

"Apa kamu benar baik-baik saja?" tanyanya lagi.

"Aku baik-baik saja. Aku sudah biasa, aku pikir kamu tidak perlu khawatir. Fokus untuk konsermu besok!" kata Alice.

"Aku mengkhawatirkanmu," kata Jungkook.

Alice melepas pelukan itu dan meminta Jungkook menatapnya. "Kamu menangis?" Jungkook terkejut melihat air mata Alice. "Aku terharu mendengarmu," kata Alice. "Jangan menangis lagi," pinta Jungkook. "Tidak apa-apa." Alice langsung menghapusnya dan tersenyum pada Jungkook. Dia dipeluk Jungkook sekali lagi. Lalu usai itu Jungkook pergi meninggalkan Alice dan bergabung bersama yang lainnya.

Sejak Alice dan Jungkook kembali membaik, semuanya terlihat baik hingga konser BTS di Inggris selesai. Semuanya berjalan dengan baik. Alice terlihat sibuk dalam dua hari itu, tidak seperti di konser sebelumnya yang pernah ia tangani. Tapi sepertinya dia terlihat senang dibalik kesibukannya. Dia akan bertemu orang tuanya di Paris. Setelah dua hari konser, BTS punya waktu kosong untuk beristirahat sejenak.

Jimin sepertinya mengajak Jungkook untuk pergi bersamanya menemui temannya. Jungkook sempat mengajaknya untuk bergabung dengannya hanya Alice menolaknya. Alice sebenarnya akan menemui Harry sore ini, tapi dia tak sendiri. Tadi pagi Jin dan Taehyung datang menemui Alice saat sarapan. Mereka berduanya sepertinya belum punya rencana di waktu senggang mereka, karena tahu Alice akan menemui Harry, akhirnya Taehyung dan Jin bergabung bersama Alice.

Sebenarnya, Harry dan Nara sempat bertemu sehari sebelum konser BTS. Nara pergi ke London untuk melihat konser BTS. Pertemuan mereka tak membawa perubahan apapun dalam hubungan mereka. Beberapa orang yang datang ke konser BTS sempat memergoki Nara, dan mulailah muncul rumor yang mengaitkan Nara dan Jungkook lagi.

Keempat orang itu akhirnya bertemu sore ini. Taehyung begitu senang melihat sosok Harry lagi walaupun Harry sempat berada di tim BTS untuk waktu yang cukup lama, tapi mereka tidak punya waktu itu bicara santai hingga hari ini tiba. Jin sepertinya baru pertama kali bertemu dengan Harry dalam keadaan yang biasa, bukan itu kerjaan. Dulu dia sempat penasaran dengan Harry.

"Hai," sapa Jin.

"Ah, sepertinya Jin baru pertama ketemu Harry ya?" kata Alice.

"Benarkah?" sahut Harry. Dia bahkan tak menyadari itu.

"Harry." Dia pun memperkenalkan diri lagi sebagai seorang teman.

"Ah...Kim Seokjin," kata Jin.

Restauran yang mereka datangi cukup private sehingga mereka dengan leluasa untuk bersikap. Empat kepala itu menjadi semakin dekat karena Alice. Taehyung juga bercerita banyak hal tentang dirinya yang merasa kehilangan Harry. "Kita bertiga biasanya ketemu untuk bicara tapi karena aku sibuk dan dia entah kemana, jadilah kita jarang ketemu. Aku senang sekali hari ini." Taehyung tersenyum lebar sejak ia bertemu Harry.

Alice merasa musim panasnya sekarang seperti musim seminya, menjadi lebih dingin dan indah lagi. Entah badai yang ia hadapi sudah berlalu atau akan ada badai lagi, ia tak ingin mempedulikannya lagi. Ada banyak hal yang ingin dia lalui dengan bahagia. Liburan yang ia tunggu-tunggu bersama kedua orang tuanya. Sepertinya dia punya rencana liburan yang cukup menyenangkan.

"Ya!" Seketika Alice memberikan tubuhnya di tempat tidur ia mulai membayangkan liburannya yang sudah di depan mata.

"Aku menantikan liburan ini," sahutnya lagi. Liburan musim panas ini mungkin liburan pertama dirinya bersama kedua orang tuanya setelah ia pindah ke Korea.

"Aku ingin ini cepat berlalu," matanya mulai tak kuasa menahan rasa kantuknya dan ia pun tertidur.

Summer Spring #5Where stories live. Discover now