Bag-3

2.1K 216 10
                                    

"Appa akan menjodohkanmu dengan anak teman Appa."

__________________________
(Masih si Ryu yah)

Kini gadis bermarga Shin itu tengah duduk diatas kasurnya sembari melamun. Pikirannya kembali mengingat perkataan ayahnya tadi...

"Appa tidak terima penolakan Ryujin! Lagipula apa kau setega itu membiarkan anak yang kau kandung terlahir tanpa seorang ayah,hm? Ryujin dengarkan Appa! Bagaimanapun,anak yang kau kandung itu adalah cucu Appa dan tentu Appa sangat menyayanginya. Appa tidak ingin jika nanti ia lahir kedunia ini,pertumbuhannya terganggu karna kurang kasih sayang dari seorang ayah. Appa harap kau mengerti dengan ucapan Appa,inu semua demi kebaikanmu dan anak yang kau kandung."

Kira-kira begitulah yang Tn. Jae Ha katakan pada Ryujin.

Jika dipikir-pikir lagi,benar juga yang dikatakan ayahnya. Tak mungkin ia setega itu membiarkan anaknya lahir tanpa seorang ayah.

Jadi..dia harus menyetujui perjodohan ini? Menikah dengan lelaki yang tak ia kenal? Membangun rumah tangga dengan lelaki yang tak ia cintai? Jawabannya adalah IYA. Ryujin harus melakukan itu semua,demi ANAKNYA.

Tok

Tok

Tok

Ketukan pintu terdengar,membuat Ryujin yang tadinya melamun menjadi tersadar dari lamunannya. Perlahan pintu kamarnya terbuka,menampakkan sesosok laki-laki bertubuh atletis dengan kulit putihnya berjalan kearah kasur yang ia tempati sembari membawa nampan yang berisi roti dan susu coklat.

"Jeno Oppa." Jeno hanya tersenyum dan menyerahkan nampan yang ia bawa pada Ryujin.

"Makanlah!" Ryujin hanya menurut dan mulai memakan roti yang sudah diberi selai coklat kacang kesukaannya.

Setelah memakan roti dan meminum susunya,Ryujin kemudian menatap sang kakak yang tengah sibuk dengan benda pipih ditangannya.

Karna merasa diperhatikan,akhirnya Jeno mengalihkan atensinya pada sang adik.

"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Jeno

"Aku ingin mengatakan sesuatu."

"Ingin mengatakan apa? Katakan saja!" Jeno memfokuskan dirinya pada sang adik,menunggu sesuatu yang ingin dikatakan oleh Ryujin.

"Aku---aku menerima perjodohan ini." Jeno sedikit terkejut mendengar penuturan Ryujin. Namun detik berikutnya ia tersenyum lebar,menandakan bahwa ia bahagia mendengar ucapan sang adik.

"Bagus. Keputusanmu memang tepat." Ryujin hanya tersenyum simpul. "Aku akan mengatakannya pada Appa,dia pasti juga bahagia. Aku pergi dulu." Setelah mengatakan itu,Jeno bergegas pergi keluar kamar Ryujin.

Disisi Lain________

Beomgyu dan keluarganya sedang makan malam dengan tenang.

Hening,hanya ada dentuman garpu dan sendok yang beradu dengan piring. Mereka fokus pada makanan masing-masing.

Selesai makan malam,Beomgyu dan Dongpyo ingin pergi kekamar mereka namun dihentikan oleh sang ayah.

"Tunggu!" Cegah Tn. Siwon pada kedua anaknya. Beomgyu dan Dongpyo langsung berbalik menghadap ayah mereka.

"Nde? Ada hal yang ingin dibicarakan Appa?" Tn. Siwon mengangguk,membenarkan ucapan anak bungsunya itu.

"Duduklah! Kita tunggu eomma dulu." Mereka mengangguk dan langsung duduk.

Setelah membereskan semuanya,Ny. Sooyoung pun kembali ke meja makan dan bergabung dengan mereka.

"Jadi hal apa yang ingin Appa dan Eomma bicarakan dengan kami?" Beomgyu mulai bersuara.

"Huh...jadi ini tentang perjodohanmu Gyu. Bagaimana? Apa kau menerima perjodohan ini Gyu?" Beomgyu terdiam. Ia lalu menjawab...

"Aku menerima perjodohan ini Appa." Pelan namun masih didengar oleh mereka yang ada disana.

"Bagus. Aku bahagia mendengar itu,kau dan dia akan bertemu besok. Aku akan menelfon Tn. Shin dulu." Tn. Siwon bergegas mengambil Handphone nya dan langsung menghubungi nomor yang sudah ia tuju.

"Eomma senang,kau mengambil keputusan ini." Beomgyu hanya tersenyum sedangkan Dongpyo menatap ayahnya heran.

"Sebenarnya yang mau menikah siapa? Gyu hyung atau Appa sih?" Dongpyo menatap Appa,eomma dan hyungnya secara bergantian.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja aku." Sinis Beomgyu pada Dongpyo.

"Tapi kenapa Appa yang bahagia?" Beomgyu memutar bola matanya malas.

"Dimana-mana jika anaknya menikah yang lebih bahagia pasti adalah orangtuanya. Bodoh." Dongpyo mendengus mendengar kata terakhir yang diucapkan hyungnya.

"Memang hyung sendiri pintar? Tidak kan." Balas Dongpyo tak kalah sengit.

Beomgyu melempar tissue yang ada didepannya kemuka Dongpyo.

"Apa sih?" Dongpyo kembali mendengus karna kelakuan hyungnya yang satu ini.

"Tidak ada!" Setelah mengatakan itu Beomgyu langsung pergi. Tapi sebelum itu,ia menarik hidung Dongpyo dan berlari kekamarnya karna Dongpyo mengejar dirinya.

Tn. Siwon dan Ny. Sooyoung hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua anaknya itu.

____________________
Gaeess...aku next..

Jangan lupa VOMENNYA!😊👋

Banyak TYPO gaees! Waspada..

Perfect Husband | BeomRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang