Bag-10

1.9K 164 4
                                    

09.30

Acara pengucapan janji suci Beomgyu dan Ryujin diatas altar berjalan dengan lancar tanpa hambatan sama sekali. Kini keduanya duduk dipelaminan yang sudah dihias semegah dan secantik mungkin.

"Kau lelah?" Seperti biasa,Beomgyu memulai percakapan diantara mereka berdua.

"Sedikit." Jawab Ryujin singkat,padat dan jelas. "Kau bisa istirahat jika lelah. Mereka pasti mengerti." Tutur Beomgyu dengan nada lembut. Ryujin meliriknya sekilas kemudian beralih menatap tamu-tamu undangan. Beomgyu menghela nafas pelan kemudian berjalan turun dari pelaminan menghampiri ibunya.

"Eomma." Panggil pria tampan itu.

"Ada apa? Kenapa kau turun dari pelaminan? Kau butuh sesuatu?"

"Ryujin lelah,biarkan dia istirahat."

Ny. Sooyoung berjalan kearah pelaminan ditemani dengan Ny. Yeeun. Beomgyu? Dia bilang ingin menemui teman-temannya.

"Nak,kau lelah?" Ryujin menganggukkan kepalanya sangat pelan namun masih bisa disadari oleh kedua ibu rumahtangga itu. "Baiklah,kau bisa istirahat. Aku akan minta bantuan teman-temanmu agar membawamu kekamar dan menemanimu." Kali ini Ny. Yeeun yang bicara. Ryujin hanya membalasnya dengan anggukan.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Yeji ditengah-tengah perjalanan menuju kekamar hotel yang menjadi tempat istirahat Ryujin dan Beomgyu.

"Biasa saja." Jawab Ryujin malas.

"Benarkah? Seharusnya kau bahagia mendapat suami seperti Beomgyu. Sudah tampan,punya pekerjaan sendiri,orang yang lembut lagi." Ryujin mendecih mendengat perkataan Lia.

"Yang Lia katakan benar. Ayolah Ryu! Aku tau pasti kau bahagia. Iyakan? Mengaku saja." Goda Yuna menaik-naikkan kedua alisnya.

"Anak kecil diam saja!" Yuna mencibir mendengar omongan Ryujin. Sedangkan yang lain hanya terkekeh melihat bagaiman gemasnya Yuna mencibir saat dibilang anak kecil.

"Anak kecil tidak boleh mencibir!" Kali ini Chaeryeong berbicara setelah sekian lama diam. Ia sangat senang menggoda Yuna karna jika dia marah,wajahnya akan sangat imut dengan bibir yang maju kedepan sembari menghentak-hentakkan kakinya kelantai.

Yaiyalah kelantai thor,yakali keatap..wkwkwk-Yuna

Dih,main nongol aja lu-Author

Kan lu thor yang nongolin gue..gimane sikk,Yuna bete nih-Yuna mulai bete gaeesseeu

Acielaahh..gayaan banget pake bete-betean segala lu-Author

Yeuu,cari gara-gara yah lu..sini maju lu-Yuna

Gue sih mau-mau aja,tapi ntar lu nangis lagi..udahlah,nak bocah diem aja-Author dengan sombongnya 2k2k

Sini lu-Yuna yang udah ngambil ancang-ancang nonjok Author

Back to cerita-Author

Njiirrr-Yuna yang udah kesel pake banget

"Akh,akhirnya." Ryujin menghempaskan badannya kekasur,sedangkan teman-temannya duduk disofa.

"Ryu." Panggil Yeji dengan nada serius. Ryujin menoleh dan menyahuti panggilan Yeji. "Hm?"

"Berapa usia kandunganmu?" Yeji bangkit dan duduk disamping Ryujin. "Mm.. 3 minggu,kenapa memangnya?"

"Apa Beomgyu dan keluaganya tau?" Ryujin menggeleng. "Kau tidak memberi taunya?" Lia berucap sembari mendekati Yeji dan Ryujin. "Appa melarangku untuk memberi tau hal ini." Jawab Ryujin. Keempat temannya yang lain hanya manggut-manggut menanggapi ucapan Ryujin. "Tapi cepat atau lambat pasti Beomgyu akan tau semuanya. Jika sudah begitu,kau harus siap menjelaskan semuanya termasuk Mark Lee." Ujar Chaeyeong.

"Kau harus menjelaskannya dari awal dan jangan sampai ada yang tertinggal!" Timpal Yuna. Ryujin hanya bisa mengangguk lemah.

"Yasudah,kami keluar dulu. Kau istirahatlah!" Tutur Yeji lembut dan mulai melangkah keluar bersama Lia,Chaeryeong dan Yuna meninggalkan Ryujin sendiri.

"Aku mandi dulu saja." Ryujin beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

•••

Perfect Husband | BeomRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang