•••
Disinilah Beomgyu berada, di gedung mewah yang terletak dipusat kota dengan lantai bertingkat 7. Sembari tangan kanannya memainkan bolpoin, dia tampak memikirkan sesuatu.Ya, memikirkan istrinya, lebih tepat seperti itu.
Semenjak wanita itu pulang dari rumah sakit, nampaknya ia berusaha menghindar dari Beomgyu. Ketika ditanya alasannya kenapa, wanita itu hanya menggeleng.
Perubahan Ryujin yang tiba-tiba membuat Beomgyu pusing tujuh keliling:v
"Permisi.." Ucap seseorang yang tak lain adalah sekertaris pribadinya, Yang Jeongin.
"Ada apa Jeong?" Tanya Beomgyu.
"Ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani Pak." Jelas Jeongin.
"Baiklah, serahkan padaku!" Perintah Beomgyu dan Jeongin menjalankan perintah atasannya itu.
"Masih ada atau hanya ini saja?" Tanyanya yang masih fokus menandatangani beberapa berkas.
"Tidak ada Pak. Hanya itu saja." Jawab Jeongin.
"Kalau begitu, aku akan pulang lebih awal hari ini. Tolong urus kantor!"
Jeongin mengerutkan keningnya karna penuturan Beomgyu barusan. Namun ia langsung bersikap biasa dan mengiyakan ucapan Beomgyu.
"Ah, begitu. Baiklah, saya akan urus kantor."
Beomgyu tidak menjawab dan memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya agar dia bisa lebih awal pulang.
"Selesai. Ini." Beomgyu kembali menyodorkan berkas-berkas itu pada Jeongin.
"Kalau begitu saya keluar dulu Pak." Pamit Jeongin meninggalkan Beomgyu.
Sesuai ucapannya, ia membereskan barang-barangnya dan bergegas pergi dari kantor.
Ditengah perjalanan, Beomgyu merasakan kepalanya terasa sangat pening.
Sebenarnya sudah dia rasakan dari tadi pagi, namun Beomgyu menganggapnya sebagai pusing biasa dan mungkin akan sembuh, tapi ternyata dia salah.
"Astagaa.." Beomgyu meringis dan memijit pelipisnya berharap rasa sakit itu berkurang.
Tangannya mencengkram kuat setir mobil dan menggigit bibir bawahnya guna menahan rasa sakit yang menjadi-jadi.
Dia menambah sedikit kecepatan mobilnya agar bisa dengan cepat sampai dirumah hingga tak menyadari ada mobil menyalip dari arah berlawanan.
Karna panik, Beomgyu membating setir keluar jalur dan..
Brakk...
Mobil Beomgyu dengan keras menghantam tiang listrik yang ada dipinggir jalan. Didetik selanjutnya, Beomgyu tidak sadarkan diri disaat beberapa warga akan menolongnya.
•••
Ryujin kini tengah berada dirumah kedua orangtuanya karna dia bosan sendirian dirumah mengingat Beomgyu juga masih berada dikantornya;)Dia termenung menatap kolam renang dirumah kedua orangtuanya.
Entah kenapa, tiba-tiba Ryujin merasakan perasaan yang tidak enak sejak tadi pagi. Dia tiba-tiba teringat akan Beomgyu dan berniat untuk menghubungi pria itu.
Namun diurungkannya karna takut menganggu Beomgyu bekerja.
"Ryujin." Panggil Ny. Yeeun tergopoh-gopoh.
Ryujin menoleh dan mengerutkan keningnya ketika melihat sang Ibu yang berlari kearahnya dengan tergesa-gesa.
"Eomma, hati-hati!" Peringat Ryujin karna lantai disekitar kolam renang cukup licin.
"Nak..." Ny. Yeeun menatap Ryujin dengan khawatir membuat gadis itu kembali mengerutkan keningnya.
"Ada apa? Kenapa eomma terlihat khawatir seperti itu?" Tanya Ryujin.
"Beomgyu.." Nama itu berhasil menyita semua fokus Ryujin.
"Ada apa dengannya?" Tanya Ryujin khawatir.
Perasaannya semakin tidak enak karna Ny. Yeeun meneteskan air mata.
"Eomma, ada apa? Katakan!" Desak Ryujin.
"Beomgyu.. Dia kecelakaan."
Tiga kata yang membuat Ryujin membeku seketika ditempatnya. Dia masih berusaha mencerna kata perkata yang dilontarkan sang Ibu.
•••
Vote & Coemment!!
😊❤❤👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband | BeomRyu
FanfictionBukan apa-apa,hanya kisah yang menceritakan besarnya cinta seorang Choi Beomgyu pada wanita bernama Shin Ryujin yang sangat membencinya. Sabar, adalah hal yang selalu Beomgyu lakukan. Ia hanya bisa sabar saat Ryujin bersikap dingin pada dirinya. H...