Riel POV...
"SIALAN!!! KENAPA NARA MARAH?!?! CUMAN GARA-GARA SI ERIK ITU MAMPUS DITANGAN GUE?!?!?!,APA JANGAN-JANGAN NARA ADA PERASAAN KE ERIK...?.
Aku menendang kursi yang ada didekat gudang penyimpanan saat sedang mengambil beberapa meja untuk kelasku,aku tidak habis pikir kenapa Nara bisa-bisanya berkata seperti itu kepadaku...
Riel Pov End..
*Skip...
Nara pov
"Nara,kekantin yu" Ajak Kiran didepan kelasku,Tuh makhluk nggak sadar atau gimana dia nggak liat apa ada si Iblis itu didekat pintu kelas???.
Aku pun langsung menghampiri Kiran dan menarik tangannya,dan melewati Riel begitu saja.Dari kejauhan Malvin memanggil kami berdua untuk pergi bersama kekantin,sontak ketika Riel melihat Malvin ia pun langsung menarik tanganku dengan paksa.
"Kamu mau kemana sama Malvin...?" Ucap Riel dengan raut wajah yang menunjukan tidak suka ketika ada laki-laki lain yang bersamaku.
"Udah jelaskan? Kami bertiga mau kekantin". Kataku sembari menepis tangan Riel.
"Aku yang duluan kesini buat ngejemput kamu...tapi kamu malah lebih milih mereka berdua daripada aku...?".
"....?,Ayo Kiran,kita nyamperin Malvin".
Kantin...
"Eh,lu diapain tadi sama Riel?" Tanya Malvin dengan wajah penasarannya.
"Nggak,aku gak di apa-apain kok"
"Riel kok gak kaya biasanya ya?" Ucap Kiran bingung.
"Emang biasanya Riel gimana dah?,ada yang aneh gitu ama Riel?" Kata Malvin sambil meminum minumannya.
"Emmm....gimana ya...biasanya kan dia baik-baik aja gitu ke Nara,lah ini? Kok malah kasar banget? Lu liat nggak tadi dia narik tangan Nara kenceng banget?" Kata Kiran sambil melirik Malvin.
"Hah? Yang bener lu? Wah parah tuh orang ya,lu nggak apa-apa,Nara?" Tanya Malvin.
"Nggak apa-apa kok,....kalo kata Kiran si Riel itu berubah...itu bener..."
"Gimana gimana ceritanya?!" Dengan kompak mereka bertanya kepadaku dengan tatapan kepo mereka berdua.
"Jadi gini..."
*Flashback on...
"Kak Erik!,udah lama nungguinnya ya?,maaf ya kak,tadi Nara dapat giliran piket hari ini jadi agak sedikit terlambat...maaf kak..."
"Iya iya gakpapa kok,tenang aja.Yang lain palingan masih belum pada datang". Ucap Kak Erik sambil mengelus-elus kepalaku.
"Oh iya,Kak.Tadi ada angkatan yang mau masuk jadi anggota".
"Hm?,oh yaudah bilangin aja nanti suruh ketemu sama Mirza.Nara,kamu pulang sama siapa?"
"Nara pulang sendiri,Kak".
"Kalo gitu ikut sama kakak aja,hari ini kakak mau ke jalan-jalan ke kafe yang baru buka itu,Nara bisa kan?".
"Eh? Maaf banget kak,Nara gak bisa ikut sama kakak...,tapi Nara janji deh ntar ngajakin Kak Erik kalo Nara mau pergi,gimana?".
"Hmmmph...yaudah deh...~".
"Nara?"
Seketika aku dan Kak Erik menoleh asal suara tersebut,dan benar itu adalah Riel,padahal aku sudah bilang padanya aku ada kegiatan ekstrakulikuler hari ini dan memintanya agar pulang duluan.
"Riel? Kok kamu masih disekolah? Bukannya Nara udah bilang kalau Riel boleh pulang duluan?".
Dengan spontan Riel memukul wajah Kak Erik dan membuatku sangat terkejut.
"Riel?!?! Kamu ngapain?!?!" Sambil menarik badan Riel aku mencoba menghentikan Riel yang mengahajar habis Kak Erik,Riel seperti orang yang kesurupan saat ini.
"Eh anjir!!! Udah woi lu ngapain bangke?!?!?!" Teriak Fajar dan anggota yang lain,mereka berlari kearah kami.
"Pisahin-pisahin woi,anjirlah ini kenapa dah!,woi sadar maneh teh nempeleng anak urang!" Fajar yang mencoba menarik badan Riel.
Akhirnya Riel dapat dipisahkan oleh anak-anak yang lainnya,setelah puas Riel menghajar habis Kak Erik.Riel pun menarik tanganku untuk menjauh dari ruang musik.
"Riel!!! Kamu kenapa sih?!?! Kok kamu ngepukulin Kak Erik?!,lepasin Nara!!!".
"KAMU HABIS NGAPAIN AJA SAMA DIA?!?! JAWAB NGGAK?!?!?" Mendengar Riel yang berteriak seperti itu langsung membuatku terdiam membeku.
"NGGAK MAU JAWAB?!,AYO KITA PULANG!!!" Dengan kasar dia menarik tanganku.
Tanpa basa basi aku langsung menampar wajah Riel,sebenarnya apa yang dia mau?!,aku muak dengan sikapnya ini,dan aku tiba-tiba menangis didepannya.
"Nara udah gak tahan sama sikap Riel yang kayak gini,lebih baik Nara menjauh dari Riel,Nara udah gak tahan lagi!!! NARA UDAH MUAK SAMA SIKAP RIEL!!!" Teriakku yang ternyata itu langsung membuat Riel memelukku erat.
"Maaf...,tapi Nara gak boleh putus sama Riel..." Dekapnya yang membuatku semakin muak dengannya.
"Lepasin Nara!!! NARA MAU PULANG SENDIRI!!!" Aku langsung mendorong badan Riel dan meninggalkannya begitu saja.Dan semenjak itu hubungan kami memburuk.
Flashback off...
"Oalah gila tuh cowok!,kenapa lu sampe bisa pacaran sama anak model kaya dia sih?,herman gue ama lu" Kata Malvin sambil sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yaudah yang penting lu udah lepas sama cowok model kek gitu" Ucap Kiran.
Aku hanya bisa menyiyakan keduanya,dan melanjutkan makan siangku dikantin...
Nara Pov end...
-Bersambung...
#Ini part 2 nya ya geeesss :v next part 3 nya nanti,gue mau tidur dlu slurr udh ngantuk :v.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere Lover
HorrorNara adalah gadis yang periang dan juga sangat banyak memiliki teman ditempat dimana dia bersekolah.Tetapi semenjak Nara berpacaran dengan Riel,kehidupan Nara pun berubah total...