"Nara bangun...Ntar kamu terlambat lho..udah jam setengah 7 ini.." Ucap perempuan berambut Cream yang mungkin nyawanya masih ada dikamar yang ia tiduri tadi.
"Hng...-Hah?!" Dengan cepat aku menegakkan tubuhku dalam posisi duduk.
"Kok Nara baru dibangunin sih?!" Tegasku sambil mengambil handuk didekat pintu kamar mandi.
"Gue juga baru bangun njir..ini pun kalo gak disuruh Mirae buat bangun.." Perempuan itu kemudian berbaring diatas kasurku tanpa memperdulikan rambutnya yang acak-acakan.
•••
"Eh dek! Sarapan dulu!" Teriak Kak Mirae kepadaku.
"Udah gak sempet Kak! Eh?! Loh?!Sepatu sebelahnya lagi mana?!" Ucapku yang sangat gelisah akan keterlambatanku untuk pergi kesekolah hari ini dan lagi masalah hilangnya sepatu yang membuat diriku semakin panik tidak karuan.
"Dek...itu disamping kamu apa?".
Mendengar hal itu pun langsung membuatku menatap kearah kanan yang dimana sepatuku yang satunya lagi berada.
"Nara sarapan disekolah aja Kak!" Ucapku sambil membuka pintu dengan cepat dan pergi meninggalkan kediaman Estherllia.
"Ah! Hati-hati jangan buru-buru! Yaah...padahal udah buat banyak buat Nara eh malah gak sempat dimakan".
•••
"Haah...masih sempat...aah cape..." Aku sampai di sekolah dengan terengah-engah.
"WOI! AWAS!".
"Hm?" Aku melirik sumber suara tersebut ternyata segerombolan kakak kelas sedang olahraga dihalaman sekolah,ternyata ada bola basket yang terarah kepadaku berapa detik lagi,sayangnya aku sudah tidak dapat menghindari bola basket itu.
Brak!
"Kamu gak apa-apa?" Ucap Kak Baryu yang tiba-tiba saja ada disampingku untuk memukul bola basket tadi kearah yang kosong.
"Ah...i-iya Kak...Makasih,untung ada Kak Baryu.Kalo gitu Nara duluan,takut udah ada guru yang ngajar" Kataku sambil membungkuk untuk mengucapkan rasa terima kasihku kepada Kak Baryu dan pergi meninggalkan halaman sekolah.
"Tuh cewe gakpapa,Baryu? Sori banget tadi gue terlalu bersemangat ngelempar bola basketnya" Ucap salah satu teman Baryu.
"Iya dia gakpapa,tapi lain kali jangan sampe kayak itu tadi,bahayain orang tau..".
"Btw,tuh cewek cakep juga.Lu tau namanya gak?".
"Mulut lu bisa diam nggak...? Atau mau gue jahit sekarang juga...? Biar diam tuh mulut...".
"E...E-Eh...? Gue cuman tanya aja kok..ngeri banget si jadi orang..".
•••
Nara POV...
Aku membuka pintu kelas dengan pelan berharap guru yang mengajar hari ini belum datang untuk mengajar.Tapi takdir berkata lain,termyata gurunya sudah mengajar kelas pagi ini.Dengan langkah yang ragu aku mencoba untuk memberanikan diri masuk kedalam kelas yang membuat seisi kelas menatap kearahku dengan spontan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere Lover
HorrorNara adalah gadis yang periang dan juga sangat banyak memiliki teman ditempat dimana dia bersekolah.Tetapi semenjak Nara berpacaran dengan Riel,kehidupan Nara pun berubah total...