CHAPTER 32

477 25 0
                                        

"I am sorry..."

"Erm... Evan..." Saya Bilang sambil pelan-pelan kasi alih tangan dia dari peluk pinggang saya. Saya angkat Baby Corrina dan mendepan sama dia.

"I know I was wrong. Kasi tinggal kau gitu ja tadi."

"No, it's okay. But what are you doing here? Lily sana luar tu..." Saya bilang.

"Are you okay with it?" Evan bilang. Saya cuba memahami apa yang dia cakap. Mungkin dia serba salah juga tu sebab Lily tiba-tiba muncul kan. Saya tarik nafas.

"Ya... Saya okay ja..." Saya bilang sambil senyum kasi hilang perasaan sedih saya.

"Come to daddy, sayang..." Evan bilang sambil ambil baby dari tangan saya. Baby Corrina excited minta dukung sama dia.

Saya bagi botol susu Corrina sama Evan dan terus melangkah keluar.
Tapi...

"Dear, wait..." Cepat Evan tangkap tangan saya. Dia senyum sambil usap pipi saya dengan ibu jari kanan dia. Saya balas senyuman dia. Saya terstop gitu ja. Evan pula terus jalan keluar dari bilik sama-sama baby Corrina.

Saya pejam mata. Air mata saya mula keluar sudah balik. Its time to return back what is not mean to be mine. Evan needs Lily. Boleh nampak reaksi sebenar muka dia walaupun dia cuba kasi sembunyi dari saya. He is happy jumpa Lily actually.

Sophie, you decide... Hati saya berbisik.

Saya lap air mata, tarik nafas dan cuba untuk senyum. Ya. You have to be strong.... Saya cakap sama diri saya. Kehadiran saya dalam hidup Evan memang hanya sementara. I need him to be my refuge and shelter. I am too dependent on him. Its time for me to fly by my own...

Saya keluar dari bilik sambil pergi ke arah ruang tamu. Ivan pun ada sana. Dia baru bangun kali tu. Tadi dia bilang penat. Dari jauh tu saya tingu dorang macam rancak ja bercerita. Mungkin dorang sudah biasa sesama sendiri kali la.

"Eh, sis come..." Ivan yang perasan saya di sana terus panggil saya. Lily usap-usap pipi pau si Corrina.

"Sophie, Cepat betul baby kau membesar... Bulat lagi ni chubby..." Lily bilang.

"Iya. Kuat makan tu..." saya bilang sambil duduk dekat Ivan. Evan pula sibuk kasi susu si Corrina. Saya ngam-ngam depan dia.

"Stay here for a while and have dinner together ya Lily." Bilang Evan.

"I would like too but I have to go later." Lily bilang.

"Sayang ooo... Mummy dan daddy pun mau balik sudah tu nanti." Ivan bilang.

"I well meet them next time."

"O I see." Balas Ivan.

Mata saya nda bekelip tingu Lily dan Evan sama-sama baby Corrina. Lebar senyuman Evan bila Corrina main sama dorang dua. Lily pun sama. Macam saya jadi penghalang dorang ja pula. Ivan yang perasan saya sedang kasi perhati dorang terus pegang lengan saya. Dia terus bangun dan tarik tangan saya.

"Come with me for a while."Dia bilang. Saya tingu dia dengan muka blur tapi saya ikut ja. Dia tarik tangan saya sampai di kitchen. Jauh juga dia bawa saya.

"Why?" Saya bilang.

"Sis, are you okay with them? Why are you didn't say anything...? Obviously, my brother macam nda nampak pun kewujudan kau bila Lily ada. Am I sure kalau kamu dua ni really in a relationship?" Bilang Ivan.

Saya tingu dia ja. Nda tau apa mau dicakap. Mau kasi canang satu dunia ka yang Evan tu boyfriend saya? Even his parents also don't know about us yet. Apa boleh saya buat. They miss each other. Takkan la saya mau halang dorang...

CORRINA (COMPLETED)Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang