CORRINA 27

454 20 0
                                        

Sejak Mumny Evan tau pasal saya, dia makin jadi caring. Kadang-kadang dia bawa Kami dua baby Corrina pergi shopping. Dia selalu bagi nasihat, dorongan. Dia selalu kasi nasihat saya yang walapun mummy dan daddy tidak terima saya, dia tetap care sama saya. Saya pun nda pernah putus-putus pray agar hubungan saya sama parents saya akan jadi macam dulu.

"Hi..." Tekejut bila Evan berdiri di sebelah saya. Saya sibuk cuci-cuci piring di sinki.

"Yes, doctor..." Saya Bilang.

"I miss you." Evan bilang buat hati saya terkejut.

"Shhh.." Saya bilang mau suruh dia diam. Takut juga kalau ada yang terdengar. Evan pula ketawa di sebelah saya.

"Mummy and daddy went out. They bring Corrina along too. Ivan went to gym." Dia bilang.

"So?"

"Sophie..." Evan pegang tangan kanan saya. Kami betingu. Saya terstop cuci tu piring.

"You want to know or not apa feeling saya sekarang?" Dia bilang. Jantung saya dub dab sudah. Mata Evan nda bekelip tingu saya.

"No..."

"Can we?"

"what?"

"More than a friend..." Evan bilang. Tangan kanan dia terus pegang pipi saya. Dia usap-usap lagi guna thamb dia. His fingers move to my hair. Dia belai lembut. My feeling was... Don't know how to explain exactly. Mata saya mula berair mata sudah.

"shh... Please don't cry, dear. I am sorry." Evan bilang sambil peluk saya.

"I am thankful for your kindness Evan. Saya rasa saya macam ambil kesempatan atas kebaikan your family. Stop treating me this way, Evan."

"But. I love you."

"I can't."

"Look in to my eyes. Are you tellng the truth?" Evan bilang sambil dia kasi lepas pelukan dia. Dia pegang dua pipi saya. Mata dia pun watery sudah.

"Evan... I..."
Belum sempat saya kasi habis cakap saya, his lips suddenly landed on mine and...

"I love you Sophie."

"Evan.."
"Baby. Say you loves me too."

"I..."

Hati saya berbagi dua. But saya kesian Evan. Dari dulu dia tunggu jawapan dari saya. Walaupun hati saya sebenarnya masih mengharapkan Jarred. The rascal bart. Saya terus peluk Evan. Evan balas pelukan saya. Erat.

Macam budak kecil saya sana pelukan Evan. Don't know how's the feeling. Macam saya peluk seorang abang. Saya memang sayang Evan tapi untuk perasaan cinta tu masih belum lagi saya dapat rasa. Maybe it takes time.

"Thank you, dear. I will take care of you and baby Corrina too."

"Thanks, Evan."

"No.. Call me dear." Dia bilang sambil kasi lepas pelukan dia perlahan. Saya senyum pula kena suruh panggil dia dear.

"Sana. Saya mau kasi habis cuci ni."Saya bilang. Ntah kami officially couple sudah kaini?

"Let me help you." Dia bilang.

"Good idea." Saya bilang.

JARRED P.O.V

KKIA INTERNATIONAL AIRPORT.

Akhirnya kami landed juga sini tanah kelahiran saya. Mau dekat 2 tahun saya tiada balik. Saya tarik luggage saya. Emily di belakang saya. Mau tidak mau saya terpaksa juga betunang sama dia walaupun saya tau kebenaran pasal kandungan Emily.

CORRINA (COMPLETED)Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang