Pagi ini Binar dibuat heran oleh Deva. Mulai dari Deva menjemput Binar sampai jam istirahat sekarang, Deva tidak banyak bicara dengan Binar. Bicara pun terdengar ketus.
"Devaa~" Binar yang baru balik dari kantin langsung menghampiri Deva di tempat duduknya, tepat di sebelah tempat duduk Binar.
Binar yang tidak tahan didiamkan oleh Deva pun akhirnya bertanya.
"Gue ada salah ya sama lo? Apa dong?"
"Iya. Lo ada salah sama gue!" Deva menatap Binar sinis.
"Nih!" Deva menunjukkan handphonenya.
jaegaa_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disukai oleh bibbinar dan 872lainnya jaegaa__ next > pasar malem @bibbinar
Binar menatap Deva tak percaya, "Dev, lo cemburu?"
Deva memukul pelan dahi Binar dengan handphonenya.
"Enak aja! Lo berdua tega gak ngajak-ngajak gue!"
"Ututu. Sayangnya Binar. Jangan pundung, ntar kita jalan bareng." Binar menguyel-uyel pipi Deva.
Deva masih enggan untuk menunjukkan reaksi apapun.
"Dev, apa sih pundungan banget. Iya deh besok-besok gue ajak lo."
"Hmm." Gumam Deva sambil membuka bungkus roti yang dibeli Binar tadi.
"Dev, kok gue baru nyadar. Muka lo pucet banget." Binar menatap intens wajah Deva.
"Gak kenapa-kenapa kok gue."
"Pasti maag lo kambuh kan!?"
Baru saja Deva ingin menjawab, Binar sudah lebih dulu menarik tangannya. Deva hanya mengikuti, karena memang sedari tadi dia menahan perutnya yang perih itu.
"Udah yuk ke UKS!"
Selama perjalanan Binar menggandeng tangan Deva hingga sampai di UKS. Tidak lupa Deva masih menggenggam roti yang hendak dimakannya tadi.
Setelah sampai di UKS Binar menuntun Deva untuk duduk di ranjang.
"Bentar gue ambilin obat."
Binar mengambil obat yang untung saja di setiap kotak sudah diberi nama. Jadi Binar tidak perlu kebingungan lagi.
"Nih." Binar menyodorkan obat dan segelas air putih.
"Thanks."
"Gue juga mau kali, Bin." Binar sedikit terkejut, ternyata ada orang lain di UKS ini.
Binar menyingkap tirai untuk menemukan sumber suara tadi.
"Loh, Dirga!? Lo sakit apa?"
"Gak ada. Cuma pusing aja."
"Ya itu namanya sakit lah, kumbang." Deva yang sudah baring sambil memejamkan mata itu membuka suara.
Dirga hanya terkekeh mendengarnya.
"Udah minum obat?" Tanya Binar.
"Belum, Bin."
"Masih ada yang lebih tolol dari gue. Udah tau sakit minum obat napa." Lagi-lagi Deva yang bersuara.
"Yaudah, bangun. Nih, minum dulu." Binar duduk di tepi ranjang yang ditempati Dirga.
"Makasih, Bin."
Binar mengangguk dan tersenyum. Ia bersiap untuk keluar dari UKS.
"Mau kemana Bin?" "Temenin gue."
Dirga dan Deva berucap serentak.
Dirga mengangguk mengiyakan ucapan Deva.
"Iya, Bin. Temenin kita."
Binar tidak bisa menolak permintaan dua orang kesayangannya ini.