It's Time (?)

340 45 4
                                    

Deva berjalan sendirian menuju kelasnya. Dengan tas yang hanya disampirkan ke satu bahu, ia berhasil membuat jiwa para siswi bergetar. Dirga yang melihat Deva berjalan sendirian langsung menghampirinya.

"Dev, Binar mana?"

Deva menoleh ke arah Dirga, "Lah? Dia gak kabarin lo?"

Dirga menggeleng.

"Demam tuh bocah."

Dirga terkejut, "Kok dia gak ngabarin gue sih?"

"Lo gak penting." Ucap Deva santai.

"Dev, siniin coba kepala lo. Mau gue dupak."

Deva malah terkekeh, "Canda kali beb. Ga sempet pegang hp kali tuh anak."

"Hmm, oke deh. Thanks infonya."

Dirga segera berlari menuju kelasnya, XI IPA 2

Deva menjalani hari ini dengan perasaan hampa. Ewh.

Tidak ada Binar yang kepalanya bisa Deva jeduk ke meja. Karena cuma Binar yang pasrah menerima perlakuan Deva. Tidak terlalu pasrah sebenarnya.

Ketika bel istirahat, Deva pun menyusul teman-temannya yang sudah berada di kantin.

Ada Dirga, Kavin, Jevan, dan Yasa yang seangkatan dengannya. Mark, Lucas, Dery, dan Warsa yang satu tingkat di atasnya. Serta Dika dan Gibran yang berada satu tingkat di bawahnya.

"Kok Binar gak ngintilin lo, Dev?" Tanya Warsa ketika Deva baru saja duduk.

"Gak masuk anaknya." Deva yang sedang meneguk es teh Mark mengangguk ketika jawabannya telah di wakilkan oleh Dirga.

"Najis lo gak modal." Mark merampas kembali es tehnya.

Deva hanya menampilkan cengirannya.

"Ck, Dirga Dirga." Lucas berucap sambil menggeleng kepalanya.

"Apaan?"

"Gini-gini terus lo sama Binar. Kapan jadinya coba?" Dirga hanya mendengus mendengar ucapan Lucas.

"Tau nih. Di serobot orang mampus lu." Kavin ikut menimpal.

"Iya nih bang Dirga. Lelet." Dika juga ikut-ikutan.

"Kenapa? Gak ada modal mau jedor? Sini bilang ke gue butuh berapa bang." Gibran berucap dengan wajah songongnya.

"Heh, nih anak kecil minta gue tusuk ye?" Dery menatap Gibran dengan raut kesal.

"Pisau lo langsung tumpul bang kalo berhadapan sama gue."

Yasa juga ikut kesal dengan Gibran, "Wah, bangsat juga nih dugong!"

"Udah napa woy! Mending lo pada kasih saran gitu ke Dirga. Gimana caranya jedor si Binar." Jevan jadi penengah di antara mereka.

Dirga yang mendengar itu langsung bersemangat. "Nah gini nih kalo jadi temen. Pengertian. Kan makin sayang gue sama lo, Jev."

Deva yang mendengarnya langsung merinding, "Idih, jijik anjing!"

Sedangkan Jevan hanya menatap Dirga geli.










TBC..

Tadinya mau ada meet the new cast di sini. Tapi kebanyakan. Jadi aku buatin part khusus untuk ngenalin temen-temen satu gengnya DevaDirga:))

Let's go to next chapter!






w o r r i e d • JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang