Eps.4

13 1 0
                                    


Follow my ig: Asyer_HA012

♡HAPPY READING♡



"Ini neng baksonya." Ucap dadang si tukang bakso.

" iya makasih." Ucap Meri sambil memberikan uang.
"Makasih neng." Sambil senyum mesum.
"Iiih apaan sih bang." Buru pergi
 membawa makanan tadi kemeja mereka.

"Sumpah ntuh abang - abang kenapa ya, kayahnya nafsu mak gua." Khayal meri.
"Jijik gua ewwwww." Gaya muntah.

"Bruukkkkk....." makanan yang tadi dibawa berhamburan dan mengenai baju seorng cowok.
"lo punya mata kagak sih !!??" Teriak cowok itu, seluruh penghuni kantin teralihkan ke suatu objek yang tertuju.

"Mampus gua, dia kan Devan, trus gua gimana nih." Sambil menuduk berharap ada yang menyelamatkan.
"Woyyyyy !!?? Lu punya telinga sih, mata lu bisa liat kagak  !?? Liat gua !!!" Tegas Devan.

"Maaf gua gak sengaja." Ucap meri sendu dan matanya mulai berkaca - kaca itu lah kata yang dipikirkan di kepalany.
"Hah maaf !!?, emang maaf bisa ngubah semuanya !! Hah...?"

Disisi lain ada perempuan yang sedang bingung dan mulai mencari tahu apa yang terjadi.

"Eh itu kan meri, dia kenapa." Kebingungan.
"Mer lu kenapa ?" Rachel memberanikan diri untuk menolong meri.
"Chel tolong gua, gua kagak sengaja nabrak Devan." Air mata meri keluar.

Rachel akhirnya memberanikan untuk meminta maaf kepada Devan.

Dengan keberaniannya rachel siap mngumpulkan tenaga biacaranya.

"Maaf teman gua gak sengaja..mohon dimaafkan." Ucap rachel gugup.

Dengan sombongnya devan melepas jas sekolahnya dan melemparkan jas itu tepat di muka Rachel.
"Bersihin dan lo harus ngelayanin gua kalau lu mau gua maafin teman lu ntuh sebulan lu ngelayanin gua." Tegas devan dengan sombong dan to the point.

"Apaan nih gua bukan budak lu ya." Menjatuhkan jas itu.
"Lu jangan sok deh merintahin orang ya." Dengan suara tinggi beberapa oktaf.

"Goblok amat ntuh cewek dimana sih otaknya." Ucap salah satu siswi dengan tatapan sinis.
"Iyah masih untung di kasih pilihan."sahut siswi lainnya.

Gua gak ngehirau kata - kata mereka gua fokus sama objek yang gua lihat.

"Pokoknya gua gak mau nyuci punya lo kan lu udah punya pembantu trus apa guna pembantu lu!?" Ucap Rachel penuh dengan penekanan.
"Sial!!" Sebuah tinjuan melayang tapi,
"Lu cemen amat jadi cowok sih." Dengan tangan masih menahan tinjuan cowok tadi.

"Berisik lu." Mulai melepaskan dan maju satu kedepan Dean.
Dengan suasana yang mencekam siswa hanya bisa menonton tanpa membantu apapun.

"Apa kita tanding aja." Tanya devan dengan penuh penekanan dan menantang.
"Gua kgk takut mak lu." Dengan muka datarnya.

Rachel terlihat terdiam dan bingung dengan keadaan yang mencekam ini.

"Kalian kayah bocah deh brantem gni." Tegas rachel dengan kebingungan.
"Diam lu lonte." Dingin devan

"Arghhh..paan sih."
"Cukup lu banyak bacot." Sergap dean langsung melayangkan tinjuan ke arah muka devan, sehingga jatuh  tersungkur kelantai.
"Cih.." gumam devan, dengan balik meninju dean. Tepat dipipinya.

Tepuk tangan menghiasi kantin dengan meriah.

"Aduhhh tolongggg napa sih."  Gua Terlihat kebingungan
"Gua kagak  bisa nolong." Sahut meri khawatir.

   Terlihat mereka sudah babak telur dan terdapat luka yang membiru. Tapi mereka masih saja berkelahi.

Next chapter...........

Jangan lupa vote + comment mu sangat berharga.

By:Asyer

"gua udah berusaha buat namatin nih cerita walaupun gua sibuk banyak pr yg belum gua bikin dan gua baru kelas 10 jadi maaf kalau kata sama kalimatnya gk bagus semua orang butuh proses agar menjadi lebih baik lagi."

To: reader
  
♡[17-01-2020]♡

Nanti sore post part 5 bonus deh :)

MR. D [  TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang